Jumat, 29 Maret, 2024
Informasi Damai
Archives by: Nur Sholikhin

Nur Sholikhin

0 comments

Nur Sholikhin Posts

Hindari Ceramah Keagamaan yang Mengandung Ujaran Kebencian

Hindari Ceramah Keagamaan yang Mengandung Ujaran Kebencian
Narasi
Ada cerita yang menarik dibalik masyarakat sekitar menolak keberadaan Gereja Yasmin di Bogor beberapa tahun yang lalu. Ketika penulis pergi ke Gorontalo (18/07/2018), bertemu dengan salah satu aktivis yang bernama Bapak Jufry. Ia sudah lama berkecimpung dalam dunia advokasi, termasuk konflik Poso. Pada saat bertemu dengannya, ia bercerita tentang konflik yang terjadi di gereja Yasmin di Bogor beberapa tahun yang lalu. Ia menyampaikan fakta yang menarik, kenapa masyarakat sekitar menolak ...
Read more 0

Hindari Tafsir Benci, Sebarkan Tafsir Ayat Damai

Narasi
Dalam sebuah dialog antara Orang Muda Katolik (OMK) Rayon Sleman dengan santri Assalafiyah Mlangi Sleman, pada 8 Juli 2018, ada satu keharmonisan dalam forum tersebut. Orang Katolik yang belajar mengenal Islam, dengan berbagai pertanyaan, misalnya kenapa jenazah orang Islam harus dipakaikan kain kafan, apa perbedaan antara gelar haji, ustadz dan kiai dan lain sebagainya. Persaudaraan yang begitu indah. Namun ada satu pesan yang menarik disampaikan oleh santri Pesantren Assalafiyah Mlangi ...
Read more 0

Pasca Pilkada: Menuju Masyarakat Cerdas Berpolitik

Pasca Pilkada: Menuju Masyarakat Cerdas Berpolitik
Narasi
Pemilu Kepala Daerah (Pikada) 2018 sudah berlangsung 27 Juni kemarin, kini saatnya masyarakat dihadapkan dengan tahun politik menuju Pemilihan Presiden (Pilpres). Penulis menemukan fenomena menarik menyongsong Pilpres 2019, yaitu menguatnya konflik antar pendukung, yaitu pihak yang mendukung Joko Widodo melanjutkan sebagai presiden, dan ada pula yang menghendaki 2019 ganti presiden. Kalau kita ingat konflik yang ada di car free day (CFD) pada 29 April 2018, antara kelompok #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja ...
Read more 0

Amanah Bersama Pasca Pilkada: Menjahit Persaudaraan

Amanah Bersama Pasca Pilkada: Menjahit Persaudaraan
Narasi
Dalam pembukaan Majelis Ar-Raudhah Solo (29/06), Habib Novel Alaydrus menyampaikan selamat atas terselenggaranya Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah dan daerah lainnya yang dilaksanakan dengan damai. Pesan yang lebih penting dari sekadar mengucapkan selamat tersebut adalah pesan damai, pun dengan pemilu berikutnya. Penulis menangkap secara makna apa yang disampaikan oleh Habib Novel, bahwa apapun pilihan partai dan calonmu di dalam Pemilu, kita bersaudara. Pun dengan pemilu 2019, Habib Novel Alaydrus ...
Read more 0

Idul Fitri, Halal bi Halal dan Momentum Mempererat Persaudaraan

Idul Fitri, Halal bi Halal dan Momentum Mempererat Persaudaraan
Narasi
Ketika Idul Fitri tiba, ada momentum yang sangat berharga, yaitu halal bi halal. Halal bi Halal merupakan tradisi orang Islam Indonesia yang saling silaturahim dan saling memaafkan antar keluarga, saudara dan tetangga. Tradisi ini baik untuk dilestarikan mengingat persaudaraan sebangsa kita semakin jelas perbedaannya yang menyebabkan konflik. Dewasa ini garis-garis perbedaan antar kelompok semakin dipertegas. Perbedaan akan berpotensi menjadi konflik apalagi kalau diperparah dengan kepentingan politik praktis. Membedakan antara partai ...
Read more 0

Zakat Fitrah dan Wujud Konsep Keadilan Sosial

Zakat Fitrah dan Wujud Konsep Keadilan Sosial
Narasi
Zakat fitrah yang wajib dibayarkan setiap muslim pada bulan Ramadhan, mengandung konsep keadilan sosial dalam Islam. Keadilan sosial penting untuk terus diperjuangkan karena tergerus seiring kepentingan segelintir orang yang berusaha untuk memuaskan dirinya sendiri, atau maraknya kapitalisme. Gus Dur dalam tulisannya “Islam dan Keadilan sosial” pernah mempertanyakan, adakah kapitalisme klasik yang melindungi kaum lemah, padahal akibat paham itu mereka harus dihilangkan begitu saja dalam kehidupan kita sebagai bangsa? Gus Dur ...
Read more 0

UU Terorisme dan Upaya Deradikalisasi di Dunia Maya

UU Terorisme dan Upaya Deradikalisasi di Dunia Maya
Narasi
Wawancara eksklusif Dita Siska Millenia dengan koran tempo seputar motifnya membantu para tahanan teroris yang memberontak di Markas Brimob menarik diulas. Dita tergerak ke Marko Brimob hanya mengandalkan berita dari channel diskusi Din, ada seruan merapat ke Brimob karena Mako rusuh. Ia mengaku ke Mako Brimob untuk membantu memberi makanan kepada terorisme yang sedang memberontak. Dita melangkahkan kakinya ke Mako Brimob dan berusaha untuk membantu para terorisme adalah langkah yang ...
Read more 0

Belajar Kesetiakawanan Sosial Dari Gus Dur

Narasi
Menguatnya politik identitas akhir-akhir ini, banyak kalangan yang melupakan persaudaraan atau kesetiakawanan sosial yang lebih luas. Narasi yang berkembang adalah kesetiakawanan sosial dalam lingkup kecil yaitu kelompoknya sendiri. Banyak orang yang mengultuskan kelompoknya, sehingga lupa terhadap kesetiakawanan sosial yang lebih luas, yaitu kesetiakawanan antar rakyat Indonesia. Kesetiakawanan sosial yang lebih luas dicontohkan oleh Gus Dur. Ia tidak hanya melakukan kesetiakawanan sosial dalam lingkup internal kelompoknya, lebih luas ia berkawan dengan ...
Read more 0

Spirit Agamawan, Negarawan untuk Perdamaian Global

Narasi
Pada dasarnya, setiap agama mengajarkan perdamaian. Perdamaian bagi pemeluknya serta bagi sesama. Perdamaian tercipta ketika semua pihak membawa spirit nilai-nilai agama dalam setiap aktivitas kehidupannya. Jujur, adil, tidak merusak tubuh, harta dan benda seseorang merupakan salah satu nilai-nilai agama yang harus senantiasa menjadi landasan dalam setiap kehidupan seseorang. Perdamaian tidak tercipta apabila setiap aktivitas kehidupan tidak dilandasi dengan nilai-nilai agama. Begitu pula ketika atas nama agama namun merampas hak-hak orang ...
Read more 0

Inovasi Pemuda Menangkal Radikalisme

Narasi
“Maraknya fundamentalisme di Nusantara khususnya Indonesia disebabkan oleh kegagalan negara dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan berupa tegaknya keadilan sosial dan terciptanya kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat,” Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif. Kelompok fundamentalisme tersebut menurut Syafii Maarif pengetahuannya sangat miskin tentang peta sosiologis Indonesia yang memang tidak sederhana, maka mereka menempuh jalan pintas bagi tegaknya keadilan. Jalan yang mereka tempuh adalah melaksanakan syari’at Islam melalui kekuasaan. Sehingga langkah kelompok tersebut ...
Read more 0