Kamis, 25 April, 2024
Informasi Damai
Archives by: Siti Nurul Hidayah

Siti Nurul Hidayah

0 comments

Siti Nurul Hidayah Posts

Waspada Delegitimasi Pemilu; Dari Kekerasan ke Disintegrasi Bangsa

Waspada Delegitimasi Pemilu; Dari Kekerasan ke Disintegrasi Bangsa
Narasi
Pemilihan Umum 2024 telah usia digelar dengan nisbi lancar, aman, dan kondusif. Sebagian besar masyarakat secara antusias memberikan hak suaranya. Rekapitulasi perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang masih berjalan. Namun, dari hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, kita sudah bisa mengetahui siapa pemenang Pemilu dan Pilpres kali ini. Ironisnya, di tengah situasi “cooling down” pasca Pemilu dan Pilpres 2024 ini, media sosial justru diramaikan oleh beragam ...
Read more 0

Pemilu 2024; Merayakan Toleransi di Tengah Pesta Demokrasi

Pemilu 2024; Merayakan Toleransi di Tengah Pesta Demokrasi
Narasi
Rangkaian debat capres-cawapres telah berakhir. Masa kampanye pun segera usai. Sebentar lagi, kita memasuki minggu tenang. Fase ketika Pemilu dan Pilpres akan menemui titik klimaksnya, yakni hari pencoblosan yang akan digelar pada 14 Februari mendatang. Namanya minggu tenang, seharusnya situasi aman dan terkendali. Namun, biasanya yang terjadi justru sebaliknya. Minggu tenang menjadi masa paling panas. Masa kampanye di dunia nyata memang sudah berakhir, namun tidak di dunia maya. Di sana, ...
Read more 0

Desakralisasi Politik; Memahami Pilpres Sebagai Urusan Profan, Bukan Sakral

Desakralisasi Politik; Memahami Pilpres Sebagai Urusan Profan, Bukan Sakral
Narasi
Belakangan ini di media sosial tengah viral video artis kenamaan Kartika Putri yang menyatakan bahwa ia ingin mendengar para capres mengaji. Siapa capres yang paling merdu mengaji, maka itulah yang seharusnya dipilih. Ia berkeyakinan bahwa orang yang suaranya merdu dalam mengaji, terbiasa membaca Alquran kemungkinan besar bijaksana, amanah, hatinya lembut tidak keras, memikirkan rakyat, takut dengan Allah, dan takut melakukan hal-hal dzalim. Video itu viral dan mendapat respons beragam dari ...
Read more 0

Capaian Deradikalisasi; Menciptakan Agen Demokrasi

Capaian Deradikalisasi; Menciptakan Agen Demokrasi
Narasi
Deradikalisasi adalah proses mengubah ideologi atau pandangan seseorang dari yang tadinya radikal (anti-kebangsaan) menjadi berpandangan moderat, dalam artian adaptif pada kemajemukan dan anti-kekerasan. Deradikalisasi salah proses panjang alias tidak instan. Keberhasilan deradikalisasi juga tidak hanya ditentukan oleh satu pihak atau lembaga saja. Keberhasilan deradikalisasi membutuhkan sinergi lintas sektor. Mulai dari pemerintah, lembaga keagamaan, jaringan masyarakat sipil, lembaga pendidikan, dan umat pada umumnya. Ironisnya, sebagian kalangan masih kerap memandang sinis agenda ...
Read more 0

Literasi Politik Gen-Z; Menyelamatkan Defisit Demokrasi di Era Digital

Literasi Politik Gen-Z; Menyelamatkan Defisit Demokrasi di Era Digital
Narasi
Ditinjau dari perspektif perkembangan media massa, demokrasi Indonesia pasca Reformasi terbagi ke dalam dua fase. Pertama, era demokrasi telepolitik. Yakni demokrasi dimana televisi menjadi media massa arusutama dalam berkampanye. Era ini dimulai sejak tahun 2000an awal hingga 2009. Fase kedua, yakni fase yang kita jalani saat ini adalah fase demokrasi digital. Yakni era ketika sarana komunikasi digital seperti smartphone, internet, dan media sosial menjadi piranti utama dalam berkampanye dan membentuk ...
Read more 0

Membongkar Doktrin HTI dan ISIS; Benarkah Menolak Khilafah Berarti Jahiliyah?

Narasi
Salah satu karakter kelompok radikal pengusung khilafah adalah gemar mencomot ayat Alquran dan hadist secara serampangan demi menjustifikasi keyakinan mereka. Ada dua hadist yang kerap dikutip oleh para khilafahers. Pertama, hadist tentang datangnya mujaddid alias pembaharu sebagai penerus Rasulullah dalam setiap periode seratus tahun sekali. Redaksi lengkap hadist itu berbunyi, “Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini pada setiap penghujung seratus tahun seseorang yang memperbaharui agamanya”. Hadist yang diriwayatkan Abu Daud ...
Read more 0

Tantangan Bangsa di Era Multipolar; Dari Konflik Global ke Ilusi Kebangkitan Khilafah

Tantangan Bangsa di Era Multipolar; Dari Konflik Global ke Ilusi Kebangkitan Khilafah
Narasi
Pasca berakhirnya Perang Dingin (Amerik dan Uni-Sovyet) tatanan dunia tidak lagi bipolar. Kemenangan Amerika yang ditandai dengan runtuhnya Uni Sovyet menandai era baru dunia modern. Francis Fukuyama bahkan menyebut bahwa kemenangan Amerika ini menandai berakhirnya sejarah (the end of history). Artinya, dunia akan bergerak ke arah unipolar dimana Amerika menjagi pemimpinnya. Namun, tesis Fukuyama itu tidak terbukti. Hari ini, dunia justru bergerak ke arah era multipolar. Yakni kondisi ketika ...
Read more 0

Fenomena “Zero Terrorist Attack”, Akankah Terulang di 2024?

Fenomena "Zero Terrorist Attack", Akankah Terulang di 2024?
Narasi
Sebagaimana disampaikan Kepala BNPT Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel, tahun 2023 tidak ada satu aksi terorisme di Indonesia. Dengan kata lain, kita berhasil mewujudkan zero terrorist attack sepanjang tahun 2023. Sebuah capaian yang layak diacungi jempol karena sulit mewujudkannya. Baru beberapa hari lalu, bom meledak di acara misa sebuah gereja di Marawi Filipina. Bom itu diledakkan oleh anggota ISIS. Setidaknya 5 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Aksi teror itu ...
Read more 0

Polemik Moderasi Beragama; Pendangkalan atau Pendalaman Akidah?

Polemik Moderasi Beragama; Pendangkalan atau Pendalaman Akidah?
Narasi
Wacana moderasi beragama masih kerap menuai polemik di kalangan umat Islam. Ada segelintir kalangan yang menolak agenda moderasi beragama dengan sejumlah alasan. Antara lain, moderasi beragama merupakan agenda Barat untuk melemahkan Islam. Ada pula anggapan bahwa moderasi beragama adalah bentuk lain dari sekularisasi. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa moderasi beragama adalah proyek untuk mendangkalkan akidah. Dengan moderasi beragama, umat Islam akan kehilangan ghiroh dalam beribadah, dan berjihad di jalan Allah. ...
Read more 0

Mungkinkan Indonesia Menjadi Wilayah Konflik? Belajar dari Kasus Marawi, Raqqa dan Mosul

Mungkinkan Indonesia Menjadi Wilayah Konflik? Belajar dari Kasus Marawi, Raqqa dan Mosul
Narasi
Bom bunuh diri di Marawi, Filipina yang didalangi ISIS adalah alarm warning untuk Indonesia. Aksi bom bunuh diri ISIS di Malawi itu bisa ditafsirkan ke sejumlah kemungkinan. Pertama, aksi itu bisa jadi sebagai semacam pembuktian bahwa ISIS masih memiliki kekuatan dan sumber daya untuk melancarkan amaliyah (baca: teror). Pasca tewasnya Abu Bakar Al Baghdadi, dan kejatuhan ibukota ISIS, banyak pihak menilai ISIS sudah tutup buku. Nyatanya, sel ISIS yang kadung tersebar ...
Read more 0