Jumat, 29 Maret, 2024
Informasi Damai
Archives by: Suroso

Suroso

0 comments

Suroso Posts

Pasca Pemilu: Membangun Kerukunan untuk Meredam Kebencian

Narasi
Setiap orang pasti memiliki cara sendiri-sendiri untuk bersikap dan bertingkah laku. Tetapi yang harus dimengerti ialah bagaimana kita bersikap dewasa dalam menyikapi segala hal. Pun dengan momen setelah pemilihan presiden 2019 sekarang ini. Dalam hal ini kita diharuskan untuk memiliki akal yang sehat dalam menyikapi siapa yang menang dan yang kalah. Dengan kata lain, kita yang kalah harus bersikap lapang dada, dan yang menang harus siap dengan tantangan barunya, yaitu ...
Read more 0

Menjadi Khalifah Penguat Ideologi Pancasila

Menjadi Khalifah Penguat Ideologi Pancasila
Narasi
Paham tentang ideologi Pancasila sejatinya ialah ideologi perdamaian. Di mana banyak sekali perbedaan yang ada di Indonesia. Baik dari suku, ras, bahasa, hingga kebudayaan dan agamanya. Semua bisa hidup berdampingan dengan damai dan penuh dengan kebahagiaan. Apabila dipahami dengan penuh hikmat dan perenungan yang mendalam, ideologi Pancasila mengajak seluruh manusia agar senantiasa menghargai perbedaan, mengajak setiap yang bernafas untuk saling menghargai dan mencintai antara satu dengan yang lainya. Sehingga, seseorang ...
Read more 1

Mengoptimalkan UU Terorisme Pasca Runtuhnya Isis

Mengoptimalkan UU Terorisme Pasca Runtuhnya Isis
Narasi
Khilafah Isis runtuh, itulah yang menjadi berita yang sangat senter saat ini. Banyak orang membicarakan tentang kehancurannya ini, tidak terkecuali juga masyarakat Indonesia yang mulai disibukkan dengan isu kepulangan WNI yang ada di Suriah. Berangkat dari situ, timbul berbagai komentar-komentar miring dari nitizen. Salah satunya yaitu “tidak usah dipulangkan orang yang ikut Isis”, dengan alasan takut mempengaruhi keutuhan NKRI. Ada juga yang mengatakan copot saja dari kewarganegaraanya, dengan alasan yang ...
Read more 0

Hoax Free Day: Menumpas Hoax dengan Gerakan Connect

Hoax Free Day: Menumpas Hoax dengan Gerakan Connect
Narasi
Transformasi logika dalam network society dewasa ini tidak luput dari pengamatan Hermawan Kartatajaya, seorang ahli marketing Indonesia. Dia menunjukkan munculnya fenomena connect sebagai kebiasaan baru yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. Pepatah “makan tidak makan yang penting kumpul” telah berevolusi menjadi “makan tidak makan yang penting connect”. Media sosial kiranya menjadi perantara utama pesatnya fenomena connect tersebut. Media sosial memungkinkan interaksi sosial yang lebih cepat dan lebih baik bagi para pengguna, ...
Read more 1

Menghilangkan Egoisme Identitas Untuk Mewujudkan Kerukunan Berbangsa

Menghilangkan Egoisme Identitas Untuk Mewujudkan Kerukunan Berbangsa
Narasi
Membaca kembali sejarah, dalam rapat BPUPKI yang membahas rancangan undang-undang dasar, permasalahan bentuk negara menjadi salah satu pembahasan yang diperdebatkan sangat serius. Ada dua usulan yang muncul pada masa itu , yaitu negara kesatuan dan negara federal. Setelah melakukan diskusi secara intens disepakati bentuk negara Indonesia ialah negara kesatuan. Sebagaimana tertera dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Dalam buku Materi Sosialisasi Empat Pilar, Soekarno mengulas pemikiran bahwa nasionalisme ...
Read more 1

Pentingnya Membangun Bangsa di Era Digital

Pentingnya Membangun Bangsa di Era Digital
Narasi
Dunia digital semakin ke sini dijadikan sebagai pijakan untuk mengembangkan segala yang ada dalam dunia nyata. Percaya atau tidak seseorang akan di tawarkan dengan beraneka ragam di dunia media sosial. Dari sesuatu yang memang berguna untuk hidup, sampai dengan sesuatu yang sebenarnya biasa-biasa. Inilah yang kemudian menjadi pertanyaan besar, bagaimana menjadikan media sosial sebagai alternatif untuk mengembangkan dunia maya sebagai upaya untuk mewujudkan bangsa yang beradab dan siap menjaga keutuhan ...
Read more 1

Menjaga Keutuhan NKRI melalui Rumah Ibadah

Menjaga Keutuhan NKRI melalui Rumah Ibadah
Narasi
Rumah ibadah menjadi salah satu mediasi yang digunakan seseorang untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Baik interaksi dengan Tuhan ataupun dengan orang-orang yang seiman dengannya. Dan sudah seharusnya rumah ibadah dijadikan sebuah medium untuk menguatkan solidaritas umat beragama dan menjaga keutuhan NKRI. Di mana berangkat dari rumah ibadah ini kita diajak untuk saling menghargai dan mencintai satu sama lain. Dengan begitu gesekan dan pertikaian antar umat beragama tidak akan pernah terjadi. Penyebabnya ...
Read more 1

Mewujudkan Indonesia Damai dengan Konsep Hari Bebas Kebencian

Narasi
Indonesia merupakan negara yang majemuk, banyak suku-suku, bahasa, ras, hingga agama di dalamnya. Namun, hal inilah yang menjadikan Indonesia menjadi menarik. Sebab, hal ini menunjukkan Indonesia kaya dengan kebudayaan. Selain itu, dengan banyak perbedaan inilah, konsep kasih sayang sangat dibutuhkan di dalamnya. Karena hanya dengan melalui rasa memiliki dan cinta itulah yang akan menciptakan rasa toleransi, yang kemudian mengakar menjadi kerukunan. Dari sinilah penting kiranya untuk menguatkan solidaritas dengan tujuan ...
Read more 1

Mengaplikasikan Agama sebagai Sumber Perdamaian dan Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan

Narasi
Sejatinya setiap agama mengajak semua pemeluknya untuk menyuarakan perdamaian, kebersamaan, dan menghargai orang-orang yang ada di sekitarnya. Manusia yang memiliki agama ialah orang yang berilmu. Dan, orang yang berilmu ia tidak akan merendahkan orang lain, agama yang di peluk, dan keburukan lainnya, karena semakin tinggi ilmu seseorang maka akan semakin merendah pula hati, jiwa dan sikapnya. Karena dirinya menyadari ilmu tidak hanya untuk meninggikan dirinya sendiri, melainkan diamalkan untuk sebuah ...
Read more 1

Tentang Sejarah, Pentingnya Bela Negara dan Keutuhan NKRI

Tentang Sejarah, Pentingnya Bela Negara dan Keutuhan NKRI
Narasi
Bulan terakhir pada tahun 1948 menjadi salah satu hari terberat dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini dikarenakan kondisi Ibu kota RI, seperti Yogyakarta digempur oleh pasukan Belanda. Tidak lama setelah itu, Belanda juga menggempur kota Bukit Tinggi, Sumatra barat, yang kala itu akan menjadi ibu kota RI bila kondisi Yogyakarta lumpuh. Kondisi ini dianggap semakin darurat, karena tidak berselang lama setelah itu, terdengar kabar Soekarno-Hatta ditawan oleh pasukan Belanda. ...
Read more 0