Jumat, 27 Mei, 2022 Informasi Damai- Urgensi Kehadiran Negara Memberangus Ceramah Keagamaan Segregatif-Provokatif
- Indonesia Darurat Kelompok Radikal, Intoleran dan Pemecah Belah
- Langkah Cegah Narasi Segregasi: Kenali, Hindari, dan Program Optimalisasi
- Indonesia Darurat Kelompok Radikal, Intoleran dan Pemecah Belah
- Hikayat Penceramah : Kokohnya Iman tidak Dibangun dengan Menjelekkan Keimanan yang Lain
- Perlukah UU Ceramah Anti-Intoleransi dan Pemecah-Belah?
- Memerangi Narasi Segregasi, Intoleransi dan Pemecah Belah, Belajar dari Singapura
- Islam Kudet dan Titik-Balik Bahasa
- 3 Dalil Al-Qur’an, Wajib Menolak Penceramah Pemecah-Belah Umat!
- Negara Tidak Boleh Diam dengan Adanya Narasi Segregasi, Intoleransi dan Pemecah-Belah
- Empat Residu Ceramah Agama Segregatif bagi Negara Majemuk
- Ancaman Intoleransi dan Mengapa Negara Tidak Boleh Permisif pada Penceramah Agama Segregasionis
- Membangkitkan Semangat Nasionalisme dan Bergerak Melawan Ekstremisme
- Kasus UAS dan Mengapa Kita Harus Mensterilkan Ruang Publik dari Ekstremisme?
- Harkitnas dan Empat Langkah Membasmi Ideologi Ekstremisme
- Refleksi Hari Kebangkitan Nasional: Momentum Anak Muda Mengusir Virus Radikal
- Membaca Glorifikasi dan Narasi Terdzalimi dari Penolakan UAS di Singapura
- Penolakan UAS dan Pelajaran Penting untuk Indonesia dalam Memberantas Radikalisme-Ekstremisme
- Penolakan Singapura terhadap UAS dalam perspektif Pertahanan Keamanan Nasional
- UAS Ditolak Singapura: Jejak Digital Penceramah Ekstremis?
- Mengetuk Kesadaran Kolektif Melawan Kekerasan Sebagai Musuh Agama dan Kemanusiaan
- Spirit Kebangkitan Nasional untuk Melenyapkan Ideologi Transnasional
- Ayo Bangkit Bersama Melawan Segala Paham dan Gerakan Perusak NKRI
- Bangkit Bersatu Menangkal Ideologi Transnasional
- Kebangkitan Nasional Melawan Ekstremisme-Kekerasan Berdalih Agama
- Silaturahmi: Gerakan Kultural Menangkal Kebencian dan Intoleran
- Silaturrahmi Kebangsaan; Mengubur Kebencian Menabur Kasih Sayang
- Bulan Silaturahmi sebagai Vaksin dari Virus Intoleransi dan Radikalisme
- Tradisi Syawalan: Memperkuat Silaturahmi, Mengikis Intoleransi
- Makna Syawal; Pesan Religius dan Manusia yang Bangkrut
- Tiga Amalan Syawal dan Signifikansinya untuk Mengikis Sindrom Kebencian
- Menjadikan Bulan Syawal Sebagai Titik Pijak Baru Membangun Trilogi Ukhuwah
- Pribumisasi Makna Idul Fitri dalam Khazanah Islam Nusantara
- Idul Fitri, Lebaran Ketupat dan Seni Memaafkan
- Syawalan Sebagai Kearifan Lokal dalam Mencegah Intoleransi dan Kebencian
- Tradisi Silaturrahmi; Mengebalkan Imunitas dari Paham Radikalisme
- Ruwahan, Ramadan, dan Lebaran: Moderatisasi Diri dalam Kearifan Nusantara
- Kemuliaan Syawal dan Bagaimana Silaturahmi Menjadi Vaksin Anti-Radikalisme
- Syawal Bulan Silaturahmi; Mengikis Kebencian, Menumbuhkan Solidaritas Kebangsaan
- Bulan Silaturahmi Sebagai Pemupuk Solidaritas
- Qadha Ramadhan
- Idul Fitri, Tradisi Halal Bihalal dan Ukhuwah Kebangsaan
- Filosofi Ketupat: Sarana Penyucian diri dan Ideologi di Hari Raya Idul Fitri
- Idul Fitri dan Pentingnya Mempertahankan Khittah Anti-Kekerasan Pasca Ramadan
- Lebaran; Kembali Ke Fitrah Manusia yang Anti-Kekerasan
- Masihkah Ada Jejak Ramadan dalam Manusia Fitri?
- Idul Fitri; Momentum Kemenangan Melawan Kebencian dan Kekerasan
- Kembali Menjadi Fitrah: Suci dari Amarah, Kebencian, Permusuhan dan Kekerasan
- Idul Fitri; Mereduksi Nalar Kekerasan, Menumbuhkan Fitrah Kemanusiaan
- Zakat sebagai Energi Saling Berbagi, Bukan Saling Memusuhi