Narasi

Lima Agenda dan Peran Komunitas Kristen di Hari Santri untuk Memperkuat Spirit Kesatuan Bangsa

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober setiap tahunnya merupakan momen penting yang menandai pengakuan terhadap kontribusi santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun berasal dari latar belakang agama yang berbeda, komunitas Kristen memiliki peran vital dalam menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa melalui penghargaan dan penghormatan terhadap hari yang bersejarah ini.

Salah satu contohnya adalah aksi dialog antara komunitas Kristen dan Islam di Mamuju pada setiap tanggal 22 Oktober di Radio Republik Indonesia (RRI) Mamuju. Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif, di antaranya Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Syamsul, Pembina Ikatan Santri Sulawesi Barat, Abdul Lathief Syukriel Isnain, serta perwakilan santri, Zoel Fitrah Anwar dari DDI Pasangkayu. Dialog antara umat Kristen dan Islam di Mamuju menunjukkan bahwa hari santri adalah hari bagi semua umat beragama tanpa terkecuali. Hari Santri memberi semangat menghormati antara umat beragama (SulbarKemenag.go.id, 2023).

Kementerian Agama Kabupaten Temanggung juga rutin mengadakan dialog remaja antar agama di setiap hari Santri (Jateng.Kemenag.go.id, 2024). Kepala bagian Kementerian Agama Jawa Tengah, H. Agus Latif , alam sambutan pembukaannya ia menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan untuk membuka wawasan antar pemeluk lintas agama, terutama para remaja sehingga mereka bisa menjalankan agamanya secara moderat dengan penuh toleransi dan menghargai agama lain. Melalui praktik baik di Temanggung, kita melihat bahwa Hari Santri adalah hari bagi semua komunitas agama.

Secara khusus, sebagai orang Kristen, saya meyakini bahwa hari santri juga penting dirayakan oleh komunitas Kristen di berbagai tempat, tidak hanya di Mamuju dan Temanggung. Oleh karena itu, tulisan ini mengusulkan lima pokok tujuan dan agenda yang dapat menjadi rujukan bagi komunitas Kristen untuk ikut merayakan Hari Santri sebagai bagian dari aksi untuk memperkuat spirit kesatuan bangsa di tengah arus media yang tidak stabil dan rentannya kondisi bangsa di tengah pergantian kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden di republik Indonesia. Harapannya, agenda yang saya tawarkan tentu dapat dipraktikkan di berbagai komunitas Kristen di seluruh Indonesia.

Hari Santri, Komunitas Kristen, dan Spirit Kebangsaan 

Komunitas Kristen juga memiliki peran penting bagi kesatuan Bangsa pada hari santi sebab Hari Santri adalah momentum penting yang tidak hanya dirayakan oleh komunitas Muslim, tetapi juga menjadi peluang bagi umat Kristen untuk menunjukkan penghargaan terhadap nilai-nilai kebangsaan. Berikut lima model kegiatan dan aksi yang saya tawarkan bagi komunitas Kristen di hari santri. Pertama adalah dengan mengedepankan dialog antar agama. Melalui diskusi yang melibatkan berbagai kelompok, kita dapat membahas peran masing-masing dalam menjaga keutuhan bangsa. Kegiatan seperti ini tidak hanya memperkuat tali persaudaraan, tetapi juga membuka ruang bagi saling belajar dan memahami satu sama lain. Kedua, Kegiatan Bersama dalam Memperkuat Persatuan. Partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh komunitas santri adalah langkah konkret yang dapat diambil oleh umat Kristen. Misalnya, seminar, diskusi, dan event kebudayaan bisa menjadi wadah untuk menjalin hubungan yang lebih erat.

Ketika kita berkolaborasi dalam kegiatan-kegiatan ini, kita menunjukkan bahwa perbedaan agama bukanlah penghalang untuk bersatu dalam cinta tanah air. Selain itu, kegiatan bersama ini dapat mempromosikan toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Misalnya, dalam acara festival budaya, umat Kristen dan santri bisa saling menampilkan seni dan tradisi masing-masing, sehingga menciptakan atmosfer yang penuh dengan penghargaan dan rasa saling menghormati. Ketiga, menggunakan Media Sosial untuk Menyebarkan Pesan Positif. Di era digital yang serba cepat ini, media sosial menjadi salah satu platform yang paling efektif untuk menyebarkan pesan-pesan positif. Komunitas Kristen dapat memanfaatkan media sosial untuk mengucapkan selamat kepada santri pada Hari Santri dan berbagi konten yang menonjolkan pentingnya menghormati hari tersebut sebagai bagian dari identitas nasional. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya saling menghargai. Masyarakat dapat membagikan foto, artikel, atau video yang menggambarkan kolaborasi antara umat Kristen dan santri, serta pesan-pesan yang mengajak untuk hidup berdampingan secara damai. Aktivitas di media sosial ini tidak hanya menyebarkan kesadaran, tetapi juga membangun jaringan yang lebih luas antara berbagai komunitas.

Keempat, menjalin Kerja Sama dalam Proyek Sosial Keterlibatan umat Kristen dalam proyek sosial bersama komunitas santri merupakan langkah lainnya yang dapat diambil untuk menunjukkan penghargaan terhadap Hari Santri. Kerja sama dalam proyek sosial, seperti bantuan kemanusiaan, pendidikan, atau program pelestarian lingkungan, tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga menguatkan rasa persatuan di antara kedua komunitas. Misalnya, dalam situasi bencana alam, umat Kristen dan santri dapat bergandeng tangan untuk memberikan bantuan kepada korban. Kolaborasi semacam ini menunjukkan bahwa kita semua adalah bagian dari satu bangsa yang saling mendukung dan membantu.

Kelima, mengajarkan Generasi Muda tentang Toleransi. Penting untuk menanamkan nilai toleransi kepada generasi muda agar mereka tumbuh menjadi individu yang menghargai perbedaan. Komunitas Kristen dapat mengadakan program pendidikan yang melibatkan santri untuk mengenalkan sejarah perjuangan dan pentingnya saling menghormati. Dalam konteks ini, kegiatan seperti workshop, seminar, dan proyek kolaboratif di sekolah dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya keberagaman. Dengan pendekatan ini, kita dapat membangun masa depan yang lebih harmonis, di mana generasi mendatang memahami dan menghargai perbedaan sebagai kekuatan, bukan sebagai penghalang.

Sebagai kesimpulan, hari Santri adalah momen berharga bagi semua umat beragama di Indonesia untuk merenungkan dan menghargai perjuangan para santri dalam konteks kebangsaan. Komunitas Kristen, melalui lima agenda yang saya tawarkan, dapat berkontribusi dalam menjaga spirit kesatuan bangsa. Dengan saling menghormati dan bekerja sama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, damai, dan sejahtera. Oleh karena itu, saya mengudang dan mendorong rekan-rekan saya sesama umat Kristen agar mari bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik dengan semangat toleransi dan persatuan, menjadikan setiap langkah kita sebagai langkah menuju persatuan yang lebih kuat.

Jear N. D. K. Nenohai

Recent Posts

Sinergi Santri dan Teknologi dalam Membangun Generasi Emas

Dalam era digital saat ini, peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari semakin tak terelakkan. Sinergi antara…

4 menit ago

Mewaspadai Ancaman Narasi Adu Domba di Tengah Transisi Kekuasaan

Transisi kekuasaan di sebuah negara demokrasi seperti Indonesia merupakan momen krusial yang memerlukan perhatian ekstra,…

22 jam ago

Optimisme Pemimpin Baru; Mencegah Disintegrasi, Memperkuat Ketahanan Ideologi

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia disambut antusias masyarakat. Di media sosial, tema pelantikan…

1 hari ago

Momentum Suksesi Kekuasaan; Dari Transisi Kepemimpinan Menuju Rekonsiliasi Kebangsaan

Minggu, 20 Oktober 2024 merupakan hari bersejarah bagi demokrasi kita. Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran…

1 hari ago

Sangkan-Paran, Kebudayaan, dan Mata Air Keagamaan

Sejauh mana pada dasarnya lokalitas dalam ungkapan “kearifan lokal” ketika ternyata kearifan itu telah melewati…

4 hari ago

Kearifan Lokal Menumbuhsuburkan Syariat Agama

Sangat disayangkan manakala ada anggapan bahwa kearifan lokal merupakan musuh bagi syariat agama. Kearifan lokal…

4 hari ago