Selasa, 16 Desember, 2025
Informasi Damai
Keagamaan

Keagamaan

Menggali Kembali Dinamika Islam di Era Modern

Negara Islami: Dari Bayang-Bayang Khilafah ke Etika Sosial yang Membumi
Keagamaan
Syariat Islam tampaknya sudah terbiasa menjadi “bola panas” yang digulirkan dalam diskursus publik, seringkali dengan narasi yang membenturkannya secara frontal dengan modernitas. Sebagian kelompok, dengan semangat membara namun pemahaman yang disayangkan sempit, getol mengkampanyekan citra syariat sebagai entitas hukum yang beku, kaku, dan tak lagi relevan dengan denyut zaman. Ironisnya, ...
Read more 0

Tafsir Ayat-Ayat Ekologi; Membangun Kesalehan Lingkungan Berbasis Alquran

Tafsir Ayat-Ayat Ekologi; Membangun Kesalehan Lingkungan Berbasis Alquran
Keagamaan
Alquran tidak hanya membahas relasi antara manusia dsn Sang Khaliq. Lebih dari itu, Alquran juga berisi pesan tentang bagaimana manusia seharusnya berhubungan dan memperlakukan alam semesta dan lingkungan hidup. Ada banyak ayat yang bisa dijadikan referensi untuk mengembangkan kesalehan ekologis. Di dalam Al-Quran, bumi dijelaskan sebagai ruang hidup dimana di ...
Read more 0

Masjid sebagai Pusat Pelestarian Lingkungan: Dari Mimbar hingga Aksi Nyata

Memang ada segelintir orang yang memiliki warisan paham yang menganggap Indonesia sebagai negara kafir, thagut dan tidak Islami. Narasi ini sangat berbahaya karena implikasinya mendudukkan negara ini sebagai negeri perang. Tidak jarang pada akhirnya muncul terorisme dengan cita-cita ideologis mengganti dasar negara. Mungkin tidak perlu saya debatkan secara ideologis tentang dasar negara ini islami atau tidak. Pentolan mantan ideologi kelompok radikal terorisme, Abu Bakar Ba’asyir, ada akhirnya mengakuti keselarasan antara Pancasila dengan tauhid. Namun, fakta tak terbantahkan adalah kondisi sosiologis keislaman di Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah masjid terbanyak di dunia. Dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021, Indonesia memiliki kurang lebih 800.000 masjid di berbagai daerah. Lima provinsi dengan masjid terbanyak sebagai berikut Lampung (12.000 masjid), Sulawesi Selatan (14.313 masjid), Jawa Timur (48.947 masjid), Jawa Tengah (50.549 masjid) dan Jawa Barat (58.979 masjid). Selain itu, ditinjau dari sisi kebijakan pemerintah, tidak ada rekayasa yang menyulitkan umat Islam di Indonesia untuk mendirikan masjid. Bahkan bisa jadi masjid yang dibangun tidak berizin pun atas nama pribadi, keluarga dan masyarakat di kampung-kampung juga banyak ditemukan. Dan bayangkan hampir seluruh provinsi dan kabupaten di Indonesia memiliki masjid agung sebagai penanda sebuah wilayah. Lepas dari penjajahan, apa yang dipikirkan oleh pemimpin bangsa ini salah satunya adalah berdirinya sebuah masjid. Masjid Istiqlal diprakarsai oleh negara sebagai simbol implementasi Indonesia yang berdasarkan kepada Ketuhanan. Bayangkan ada masjid negara yang dibuat langsung oleh Presiden. Lalu, Indonesia dianggap negara kafir? Dalam aspek kebijakan lainnya, tidak pernah ada larangan dalam perayaan keagamaan khususnya Islam. Bahkan hari-hari besar Islam diperingati sebagai hari libur nasional. Bahkan beberapa peritsiwa penting seperti Maulid Nabi, Israk Mikraj dan Tahun baru Islam menjadi peringatan yang tidak hanya diperingati di tengah masyarakat tetapi peringatan di Istana Negara. Negara mana yang menyelenggarakan secara nasional dan diresmikan oleh negara beberapa kegiatan keislaman yang tidak hanya hari raya besar keisalaman saja? Bahkan nuzulul quran saja diperingati secara nasional dan diselenggarakan oleh negara. Negara juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya tidak hanya pada aspek hari-hari besar, bahkan pengajian, majlis taklim dan tabligh akbar bebas menguasai ruang-ruang publik di Indonesia. Kemeriahan dzikir juga banyak bertebaran di berbagai pelosok negeri yang sejatinya tidak akan pernah ditemukan di negara Islam seperti Timur Tengah sekalipun. Karena itulah, menjadi tidak logis bahkan sangat menyesatkan jika Indonesia dianggap negara kafir. Negara kafir berarti negara yang tidak memberikan ruang dan kebebasan kepada umat Islam. Negara kafir berarti negara yang secara nyata ingin memerangi umat Islam. Sebutan ini sejatinya akan melukai umat Islam itu sendiri yang secara nyata telah menjadi bagian dari negara ini. Dengan melihat kebebasan dan kenyamanan yang ada, sungguh negara ini sejatinya adalah negara Islam dengan label Pancasila. Pancasila menjadi perekat bagi keragaman dengan nafas Islam yang sangat kental. Islam menjadi ruh dari negara ini dalam merawat perdamaian.
Keagamaan
Masjid bukan sekadar tempat untuk melaksanakan shalat lima waktu. Sejak zaman Rasulullah SAW, masjid telah menjadi pusat peradaban Islam yang menjalankan fungsi sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan. Di tengah krisis lingkungan yang semakin mendesak, masjid memiliki potensi besar untuk menjadi pusat gerakan pelestarian lingkungan—baik melalui dakwah yang membentuk kesadaran ekologis maupun ...
Read more 0

Apa I’dad Kita untuk Nusantara?

Apa I’dad Kita untuk Nusantara?
Keagamaan
Konsep i’dād, atau persiapan kekuatan, dalam diskursus keagamaan sering kali dilepaskan dari konteks historisnya. Gambaran umum meliputi persiapan fisik, latihan militer, hingga penguasaan persenjataan klasik. Wacana ini, yang ditarik secara literal dari konteks historis abad ke-7, kerap dipahami sebagai kewajiban individual. Namun, aplikasi pemahaman literalistik ini pada konteks Indonesia abad ...
Read more 0

Islam Kaffah: Rahmat bukan Terror

Islam Kaffah, Khilafah dan Akhlakul Karimah
Keagamaan
Istilah Islam kaffah kerap melintas dalam wacana publik, namun sering direduksi menjadi sekadar proyek simbolik: pakaian syar’i, jargon khilafah, atau narasi penegakan hukum yang keras. Padahal, perintah dalam Al-Qur’an, “Udkhuluu fis silmi kaffah” (masuklah ke dalam Islam secara menyeluruh), bukan hanya menyeru pada kesempurnaan ritual, tetapi pada integrasi spiritual, moral, ...
Read more 0

Sejak Kapan Jihad Santri Harus Mem-formalisasi “Hukum Tuhan”?

Photo 2025 10 22 15.11.09
Keagamaan
Narasi “jihad adalah menegakkan hukum Allah” sambil membenarkan kekerasan adalah sebuah distorsi sejarah yang akut. Ketika narasi ini dibenturkan dengan tradisi santri di Indonesia, ia menjadi ahistoris dan sama sekali tidak berakar pada tradisi Islam Nusantara. Ironisnya, klaim ini justru paling gencar disuarakan untuk menargetkan generasi muda santri. Padahal, ...
Read more 0

Esensi Islam Kaffah: Menghadirkan Islam sebagai Rahmat

Esensi Islam Kaffah: Menghadirkan Islam sebagai Rahmat
Keagamaan
Istilah Islam kaffah kerap melintas dalam wacana publik, namun sering direduksi menjadi sekadar proyek simbolik: pakaian syar’i, jargon khilafah, atau narasi penegakan hukum syariat hukum yang tekstual. Padahal, perintah dalam Al-Qur’an, “Udkhuluu fis silmi kaffah” (masuklah ke dalam Islam secara menyeluruh), bukan hanya menyeru pada kesempurnaan ritual, tetapi pada integrasi ...
Read more 0

Semua Agama Sepakat Doktrin Perdamaian, Bagaimana dengan Orang Yahudi?

Semua Agama Sepakat Doktrin Perdamaian, Bagaimana dengan Orang Yahudi?
Keagamaan
Agama-agama besar di dunia, baik Islam, Kristen, Hindu, Buddha, maupun Yahudi, pada dasarnya lahir untuk membawa pesan keselamatan dan perdamaian bagi umat manusia. Ajaran pokok agama adalah menghubungkan manusia dengan Tuhan sekaligus membimbing manusia agar hidup selaras dengan sesamanya. Namun, dalam sejarah panjang peradaban, agama seringkali dipersepsikan bertolak belakang dengan ...
Read more 0

Menerjemahkan Pesan Maulid Nabi di Kebisingan Kerusuhan dan Kekerasan

Menerjemahkan Pesan Maulid Nabi di Kebisingan Kerusuhan dan Kekerasan
Keagamaan
Pada tanggal 5 September, umat Islam di seluruh dunia akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah momen bersejarah yang mengingatkan kita akan kelahiran seorang tokoh besar yang tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Maulid Nabi bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan refleksi mendalam tentang ajaran ...
Read more 0

Menemukan Tuhan dalam Kecerdasan Buatan

Menemukan Tuhan dalam Kecerdasan Buatan
Keagamaan
Pergeseran budaya digital telah mendorong Kecerdasan Buatan (AI) ke garda depan wacana global, dan kini mesin-mesin canggih tersebut mulai menginfiltrasi ranah paling personal: keagamaan. Namun, di balik potensinya sebagai alat spiritualitas, AI menghadirkan ancaman nyata sebagai akselerator radikalisasi dan ekstremisme. Kemampuannya memproses dan menyebarkan informasi dalam skala masif menjadikannya pedang ...
Read more 0