Narasi

Solidaritas Kemanusiaan dan Hikayat Saling Mendukung Kemerdekaan

Rasa solidaritas kemanusiaan kita terhadap rakyat Palestina serta semangat untuk mendukung kemerdekaan di dalamnya merupakan jalan “balas budi” kita terhadap mereka. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh sejumlah tokoh muslim terdahulu dari Palestina seperti Amin al-Husaini yang sangat begitu giat di dalam mendukung kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Bahkan hal itu dilakukan sejak-sebelum 1945.

Beliau bersuara tentang kemerdekaan Indonesia. Baik melalui radio di Berlin atau-pun di koran Al-Ahram. Beliau begitu aktif menyuarakan kemerdekaan Indonesia dengan slogan solidaritas yang mengatasnamakan “rakyat Palestina”. Beliau tidak hanya sendirian, Tetapi ditemani oleh salah satu sahabat dekatnya yaitu Muhammad Ali Tahir. Beliau berkontribusi secara finansial di awal-awal kemerdekaan bangsa Indonesia.

Hal ini menjadi alasan penting bagi kita sebagai masyarakat Indonesia yang telah merdeka. Memiliki kewajiban untuk mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina secara damai. Serta mengutuk tindakan kekerasan yang sangat melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

Kata “rakyat Indonesia” mendukung kemerdekaan Palestina ini adalah jalan slogan kita saat ini untuk membalas budi tokoh muslim berpengaruh yang giat menyuarakan kemerdekaan bangsa Indonesia di berbagai platform dengan slogan “rakyat Palestina” mendukung kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

Dalam konteks yang semacam ini, rasa solidaritas kita terhadap rakyat Palestina harus berada dalam komitmen yang sesuai dengan prinsip konstitusi. Kita tidak bisa memiliki jalan untuk berbuat onar, bertindak kasar atau mendiskriminasi umat Yahudi yang ada di Indonesia.

Karena semangat solidaritas kita terhadap rakyat Palestina adalah menyuarakan kecaman terhadap tindakan kekerasan terhadap rakyat Palestina serta berada dalam komitmen mendukung rakyat Palestina benar-benar merdeka dari penjajah. Tentu hal ini tidak lagi memainkan taktik militer atau jalan peperangan. Karena jalur ini hanya akan berdampak besar bagi keselamatan masyarakat sipil. Utamanya terhadap anak-anak. Karena metode peperangan sejatinya akan berdampak buruk bagi keamanan masyarakat Palestina itu sendiri.

Oleh sebab itu, kita perlu membentuk semacam solidaritas dengan membentuk slogan “rakyat Indonesia” mendukung kemerdekaan Palestina. Serta mengecam keras terhadap tindakan kekerasan dan kezhaliman yang terjadi di Palestina. Hal ini berafiliasi terhadap ide tentang perdamaian, keselamatan dan saling berdamai antar keduanya (Israil-Palestina).

Karena konflik yang tidak pernah selesai yang terjadi di Palestina ini memang tidak pernah menemukan solusi atau jalan keluar yang terarah pada kesepakatan keduanya. Bagaimana Palestina terus ingin memperjuangkan tanah mereka. Begitu juga dengan Israil yang berupaya penuh untuk terus menguasai wilayah Palestina yang diklaim milik Israil.

Maka, dari persoalan yang rumit dan kompleks ini kita sebagai masyarakat Indonesia harus bersatu. Untuk menyuarakan semangat solidaritas kemanusiaan, anti kekerasan dan memberikan kemerdekaan penuh terhadap rakyat Palestina. Kita perlu membentuk slogan penting yaitu “rakyat Indonesia” mendukung kemerdekaan Palestina.             Sebagaimana tokoh pendahulu mereka Amin al-Husaini dan Muhammad Ali Tahir yang bergerak menyuarakan rasa solidaritas kemerdekaan untuk Indonesia dengan sebuah slogan “rakyat Palestina” mendukung Indonesia merdeka dari para penjajah. Hal demikianlah sejatinya perlu kita lakukan saat ini sebagaimana sumbang-sih tokoh-tokoh mereka terhadap kemerdekaan NKRI.            

Maka, hal itu tidak menutup kemungkinan bagi kita membangun semangat solidaritas untuk rakyat Palestina. Mendukung penuh kemerdekaan masyarakat Palestina secara utuh. Dengan mengokohkan slogan “rakyat Indonesia” mendukung penuh kemerdekaan Palestina demi kemanusiaan, perdamaian dan keamanan.

This post was last modified on 19 Mei 2021 12:18 PM

Fathur Rohman

Photographer dan Wartawan di Arena UIN-SUKA Yogyakarta

Recent Posts

Dalil Larangan Ghuluw; Egoisme Beragama yang Dikecam Islam

Islam adalah agama moderat yang menempatkan sikap tengah-tengah (tidak ekstrem) sebagai pilihan terbaik. Maka, Islam…

7 jam ago

Islam dan Tantangan Birahi Egoisme Beragama

Realita yang miris terjadi di dalam ruang keberagamaan kita akhir-akhir ini. Ruang keagamaan kian dilingkupi…

8 jam ago

Membaca Piagam Madinah dan UUD 1945: Menyoal Kebebasan Beragama di Zaman Nabi dan Era Sekarang

Piagam Madinah dan UUD 1945 adalah dua dokumen yang menandai tonggak penting dalam sejarah peradaban…

8 jam ago

Islamic State dan Kekacauan Kelompok Khilafah Menafsirkan Konsep Imamah

Konsep imamah adalah salah satu aspek sentral dalam pemikiran politik Islam, yang mengacu pada kepemimpinan…

3 hari ago

Menelaah Ayat-Ayat “Nation State” dalam Al Qur’an

Mencermati dinamika politik dunia Islam adalah hal yang menarik. Bagaimana tidak? Awalnya, dunia Islam menganut…

3 hari ago

Menghindari Hasutan Kebencian dalam Praktik Demokrasi Beragama Kita

Masyarakat Indonesia sudah selesai melaksanakan pemilihan presiden bulan lalu, akan tetapi perdebatan tentang hasilnya seakan…

3 hari ago