Keagamaan

Umat Islam Tanpa Khilafah

Apapun masalahnya, khilafah solusinya. Paling tidak inilah slogan yang selalu ditampilkan setiap kali membaca narasi yang dikembangkan oleh para penebar khilafah. Setiap kali membaca selebaran dari kelompok pembela khilafah ini, alurnya pasti serupa. Mereka mengkritik berbagai kondisi sosial skala global, regional dan lokal, kemudian pada akhirnya; apapun makanannya, khilafah minumannya.

Kelompok ini sejatinya sangat kecil, bahkan di beberapa negara Islam keberadaannya sudah dilarang. Di Indonesia mereka menemukan tempat yang nyaman, karena negara tidak tegas terhadap berbagai pemikiran yang hendak merongrong ideologi negara. Bahkan dalam kejadian terakhir di Jember, justru masyarakat yang hendak membubarkan acara kampanye khilafah yang dibubarkan aparat.

Tidak bisa diragukan bahwa mendirikan dan mengangkat kepemimpinan merupakan kewajiban untuk menjamin tatanan sosial yang mashlahat. Namun, kewajiban mengangkat pemimpin tidak lantas memberikan jaminan hanya ada satu model kepemimpinan, sebutlah khilafah. Menaati Allah, Rasul dan Ulil Amri adalah perintah agama. Tetapi Ulil Amri yang dimaksudkan bukan seorang khilafah yang sering dimaknai secara sempit. Inilah kadang narasi yang selalu dikembangkan di tengahnya minimnya dasar agama bagi pendirian khilafah.

Khilafah adalah sisa sejarah politik umat Islam masa lalu. Dalam praktiknya, selain telah menorehkan luka sejarah yang panjang, perebutan kekuasaan dalam Islam tidak pernah ditemukan sistem tunggal. Dalam sejarah para sahabat hingga tabiin, sistem pemerintahan selalu berubah. Hal terpenting dalam pengelolaan pemerintahan tersebut akhirnya adalah sebagaimana dikatakan Imam Syafi’i: tidak ada politik kecuali yang sesuai dengan syariat. Ibnu Qoyyim menjelaskan ungkapan tersebut, bahwa yang terpenting dalam politik adalah bukan kesesuaiannya dengan teks syariat, tetapi apa yang dikehendaki syariat. Karena itulah, Islam memberikan prinsip etis dalam membangun masyarakat bukan memberikan panduan kitab politik yang detail.

Bukankah apabila ada khilafah umat Islam akan mudah bersatu? Inilah mimpi yang sedang dijual oleh para partai khilafah. Bahkan ISIS pun mengklaim telah menegakkan khilafah. Tetapi apakah semua Umat Islam bersatu? ISIS juga menawarkan kepemimpinan model khilafah yang tujuannya menyatukan seluruh umat Islam. Tetapi nyatanya ia hanya slogan politik yang tidak pernah digubris.

Umat Islam telah sangat beragam di berbagai belahan dunia. Negara-negara dengan mayoritas umat Islam telah banyak mengambil bentuk-bentuk yang beragam dalam membangun pemerintahannya. Dalam konteks itulah, khilafah hanyalah mimpi yang ilusif. Khilafah tidak akan menyatukan, karena justru akan memunculkan perbedaan baru yang lebih tajam.

Selain konsep yang belum jelas khilafah hanya akan memperburuk persatuan umat Islam. Khilafah adalah konsep politik. Umat Islam tidak akan pernah bisa disatukan dengan perasaan politik. Sejarah sejak masa sahabat, politik adalah awal mula perpecahan antar umat Islam. Di Indonesia, tidak ada satu pun politik Islam yang tunggal. Semua politik yang mengatasnamakan Islam, ujungnya adalah membelah persaudaraan Islam.

Ingat, Umat Islam tidak akan bersatu karena ikatan politik. Umat Islam akan bersatu karena nilai persaudaraan beragama yang sama meskipun berbeda negara, bangsa, etnis dan bahasa. Tidak perlu khilafah yang menyatukan umat Islam, karena itu hanya slogan partai politik.

This post was last modified on 2 Mei 2016 10:45 AM

Abdul Malik

Redaktur pelaksana Pusat Media Damai BNPT

Recent Posts

Reinterpretasi Konsep Politik Kaum Radikal dalam Konteks Negara Bangsa

Doktrin politik kaum radikal secara umum dapat diringkas ke dalam tiga poin pokok. Yakni konsep…

20 jam ago

Islam dan Kebangsaan; Dua Entitas yang Tidak Bertentangan!

Sampai saat ini, Islam dan negara masih kerap kali dipertentangkan, khususnya oleh pengusung ideologi khilafah.…

20 jam ago

Melihat Sejarah Kemerdekaan Indonesia: Meremajakan Kembali Relasi Agama dan Negara

Sejarah kemerdekaan Indonesia adalah perjalanan panjang yang dipenuhi dengan perjuangan, keberanian, dan komitmen untuk membebaskan…

20 jam ago

Pentingnya Etika dan Karakter dalam Membentuk Manusia Terdidik

Pendidikan memang diakui sebagai senjata ampuh untuk merubah dunia. Namun, keberhasilan perubahan dunia tidak hanya…

3 hari ago

Refleksi Ayat Pendidikan dalam Menghapus Dosa Besar di Lingkungan Sekolah

Al-Qur’an adalah akar dari segala pendidikan bagi umat manusia. Sebab, Al-Qur’an tak sekadar mendidik manusia…

3 hari ago

Intoleransi dan Polemik Normalisasi Label Kafir Lewat Mapel Agama di Sekolah

Kalau kita amati, berkembangbiaknya intoleransi di sekolah sejatinya tak lepas dari pola normalisasikafir…

3 hari ago