Narasi

Doa Lintas Agama untuk Palestina, Suara Kemanusiaan yang Menyatukan

Dalam suasana sedih yang melanda Palestina, berbagai komunitas keagamaan di Indonesia menggagas doa lintas agama sebagai bentuk solidaritas dan dukungan moral. Meskipun doa bukanlah satu-satunya langkah yang diperlukan, namun doa lintas agama menjadi simbol kebersamaan dan harapan yang melintasi batas-batas keagamaan.

Menurut KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, doa lintas agama merupakan manifestasi dari keyakinan bahwa kesatuan, perdamaian, dan keadilan adalah hal universal yang harus diperjuangkan bersama. “Kita bersatu dalam doa untuk menyuarakan keprihatinan dan dukungan moral kita untuk rakyat Palestina yang tengah mengalami penderitaan”.

Dalam konteks keagamaan di Indonesia, nilai-nilai kasih, perdamaian, dan solidaritas ditanamkan dalam ajaran setiap agama. Doa bersama dari berbagai agama menjadi wujud konkret dari keyakinan bahwa kesatuan, perdamaian, dan keadilan adalah hal yang universal dan harus diperjuangkan bersama.

Dalam agama Islam, doa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika seorang hamba memerlukan pertolongan dan perlindungan. Dalam situasi konflik di Palestina, doa menjadi sarana spiritual untuk menghaturkan harapan, keselamatan, dan keberkahan bagi mereka yang terdampak oleh eskalasi kekerasan. Doa adalah senjata orang-orang beriman, begitulah dalam Islam doa diyakini.

Selain Islam, agama-agama lain di Indonesia juga memiliki praktik doa untuk perdamaian di Palestina. Doa ini menjadi sarana untuk mengekspresikan dukungan moral dan spiritual terhadap upaya-upaya perdamaian di wilayah tersebut. Dalam agama Kristen, ajaran kasih dan perdamaian yang dibawa oleh Yesus Kristus mengilhami umatnya untuk menjadi agen perdamaian dan mendorong upaya-upaya kebaikan bagi sesama.

Dalam Hinduisme, konsep “Lokah Samastah Sukhino Bhavantu” yang berarti “Semoga semua makhluk di alam semesta ini berbahagia,” menekankan pentingnya perdamaian dan kebahagiaan bagi semua. Demikian pula dalam Buddhisme, ajaran tentang kedamaian, welas asih, dan pengampunan tercermin dalam doa-doa untuk perdamaian di Palestina.

Doa lintas agama tidak hanya menjadi ekspresi keprihatinan, namun juga sarana yang mampu menyatukan umat dalam kebajikan. Doa dari berbagai agama menunjukkan kesatuan dalam nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan solidaritas yang dipegang bersama, melintasi perbedaan kepercayaan.

Doa lintas agama adalah simbol kebersamaan dan satu hati dalam merespons krisis kemanusiaan. Dalam konteks Palestina, solidaritas lintas agama adalah modal besar untuk menciptakan perdamaian. Perbedaan agama tidak menjadi penyekat dalam menumpahkan solidaritas kemanusiaan. Semua makhluk bersaudara dalam kemanusiaan tidak melibat batas negara, agama dan etnik.

Doa lintas agama, meskipun tidak dapat secara langsung mengakhiri konflik, namun menjadi wujud harapan bersama untuk keselamatan, kedamaian, dan keadilan bagi mereka yang terdampak. Doa ini juga dapat menggerakkan kesadaran akan pentingnya perdamaian dan mendesak tindakan nyata untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak.

Dengan seruan doa lintas agama, para pemimpin agama dan pemerintah berharap agar umat dapat merespons dengan baik, tidak hanya dengan doa, tetapi juga dengan tindakan nyata dalam membantu saudara-saudara seiman di Palestina. Solidaritas dan doa bersama diharapkan dapat memberikan kekuatan dan keberkahan untuk menghadapi ujian yang dihadapi oleh rakyat Palestina.

This post was last modified on 15 November 2023 4:00 PM

Septi Lutfiana

Recent Posts

Dr. Soetomo dan Kebangkitan Nasional Masa Kini Mereduksi Radikalisme

Berbicara tentang hari Kebangkitan Nasional yang diperingati pada 20 Mei 2024. Kita sejatinya tak bisa…

17 jam ago

Harkitnas; Membangun Patriotisme Generasi Z

Sejarawan dan Indonesianis Benedict Anderson pernah menyebut bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia merupakan revolusi pemuda. Pandangan…

17 jam ago

Semangat Kebangkitan Nasional dan Urgensi Kebangkitan Generasi Muda

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) bukan hanya sekadar peringatan sejarah, tetapi juga momen refleksi bagi generasi…

17 jam ago

Refleksi Harkitnas; Membangun Mentalitas Gen Z untuk Indonesia Emas 2045

Hari Kebangkitan Nasional kembali kita peringati tepat pada tanggal 20 Mei. Tahun ini, Harkitnas mengangkat…

2 hari ago

Refleksi Hari Kebangkitan Nasional : Bangkit Melawan Intoleransi Berbasis SARA

Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia.…

2 hari ago

PBB Sahkan Resolusi Indonesia Soal Penanganan Anak Terasosiasi Teroris: Kado Istimewa Hari Kebangkitan Nasional untuk Memberantas Terorisme

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengesahkan sebuah resolusi penting yang diusulkan oleh Indonesia, yakni resolusi yang…

2 hari ago