Narasi

Sinergi Solidaritas Palestina dan Kebangsaan Indonesia: Membangun Fondasi Perdamaian Abadi

Aksi solidaritas global terhadap Palestina telah menjadi sorotan dunia, mencerminkan dukungan internasional untuk hak kemerdekaan di tengah konflik yang kompleks. Namun, untuk merawat perdamaian, kita juga perlu membangun dan memperkuat solidaritas kebangsaan dalam negeri.

Solidaritas rakyat Indonesia terhadap Palestina dan solidaritas kebangsaan Indonesia dapat bersinergi untuk menciptakan fondasi kokoh bagi perdamaian. Menurut teori solidaritas sosial Emile Durkheim, solidaritas adalah ikatan sosial yang muncul dari kesamaan minat dan tujuan. Dalam konteks ini, solidaritas Palestina dan kebangsaan bukanlah entitas terpisah, melainkan dua sisi dari koin yang sama.

Solidaritas Palestina bukan hanya tentang dukungan terhadap satu kelompok agama atau etnis saja, namun lebih kepada panggilan kemanusiaan yang mengajarkan kita untuk merespons penderitaan sesama manusia di wilayah yang dilanda konflik. Masyarakat Indonesia, dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, merasakan panggilan moral dan etis untuk mendukung perdamaian di Palestina.

Dukungan material dan moral sudah banyak kita berikan, seperti bantuan kemanusiaan dengan mengirimkan bantuan medis, makanan, dan dukungan finansial bagi mereka yang terdampak konflik. Melakukan kampanye kesadaran yang melibatkan masyarakat dalam pemahaman tentang konflik yang telah terjadi dan dalam kampanye tersebut kita dapat menggalang dukungan yang lebih besar.

Aksi solidaritas untuk Palestina dapat diperluas melalui dialog antarumat beragama, dengan cara memahami perspektif dan kebutuhan setiap kelompok agama membuka jalan bagi kerjasama yang lebih baik.

Selain itu penting untuk melakukan pertukaran budaya, dimana masyarakat Indonesia dapat mendukung pertukaran budaya untuk memahami lebih dalam kehidupan sehari-hari di Palestina. Ini memupuk rasa persatuan di antara masyarakat yang berbeda.

Menanamkan pendidikan perdamaian sejak dini dengan menanamkan kurikulum inklusif yang mencakup sejarah dan konteks konflik. Pendidikan perdamaian harus menjadi bagian integral dari kurikulum di sekolah-sekolah.

Pendekatan multi kultural dalam pendidikan mampu mempromosikan multikulturalisme dan toleransi yang dapat memperkuat solidaritas kebangsaan. Masyarakat yang memahami dan menghargai perbedaan memiliki dasar yang lebih kuat untuk bersatu.

Selain itu peran media juga penting untuk mempromosikan aksi solidaritas, alasannya karena solidaritas dapat diperkuat melalui media yang bertanggung jawab. Informasi yang seimbang dan tidak memihak menciptakan pemahaman yang lebih baik di antara masyarakat.

Solidaritas Palestina dan solidaritas kebangsaan bukanlah entitas terpisah. Melalui sinergi keduanya, masyarakat Indonesia dapat memainkan peran yang signifikan dalam membentuk perdamaian di Palestina dan merawat perdamaian di dalam negeri.

Perjuangan untuk perdamaian adalah usaha bersama, sebuah perjalanan yang membutuhkan kolaborasi antarbangsa dan kekuatan dari dalam negeri. Dengan menyatukan solidaritas kemanusiaan dan persatuan nasional, kita dapat membangun dunia yang lebih damai dan adil bagi semua.

This post was last modified on 18 November 2023 3:05 PM

Imam Santoso

Recent Posts

Soft Terrorism; Metamorfosa Ekstremisme Keagamaan di Abad Algoritma

Noor Huda Ismail, pakar kajian terorisme menulis kolom opini di harian Kompas. Judul opini itu…

1 jam ago

Jangan Terjebak Euforia Semu “Nihil Teror”

Hiruk pikuk lini masa media sosial kerap menyajikan kita pemandangan yang serba cepat berubah. Satu…

3 jam ago

Rejuvenasi Pancasila di Tengah Fenomena Zero Terrorist Attack

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Peringatan itu merujuk pada pidato Bung Karno…

3 jam ago

Menjernihkan Makna “Zero Terrorist Attack” : Dari Penanggulangan Aksi Menuju Perang Narasi

Dalam dua tahun terakhir, Indonesia patut bersyukur karena terbebas dari aksi teror nyata di ruang…

3 jam ago

Sesat Pikir Pengkafiran terhadap Negara

Di tengah dinamika sosial dan politik umat Islam, muncul kecenderungan sebagian kelompok yang mudah melabeli…

5 hari ago

Dekonstruksi Syariah; Relevansi Ayat-Ayat Makkiyah di Tengah Multikulturalisme

Isu penerapan syariah menjadi bahan perdebatan klasik yang seolah tidak ada ujungnya. Kaum radikal bersikeras…

5 hari ago