Narasi

Bahaya Laten Hoax dan Efek Domino Pecah Belah yang Ditimbulkan

Kurun waktu lima tahun belakangan ini, masyarakat Indonesia dibanjiri dengan arus informasi yang luar biasa. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya informasi yang dapat diakses di manapun kita berada dengan sumber dan situs yang beragam. Disatu sisi kemudahan dalam mengakses informasi khususnya yang berbasis online membuat masyarakat Indonesia semakin mudah dalam memperoleh informasi apapun itu. Namun, disisi lain efeek domino yang diakibatkan dari kemudahan tersebut adalah tidak adanya batasan dan filter dalam menerima informasi. seakan-akan masyarakat terjun bebas dalam arus informasi yang terus berkembang.

Informasi yang diperoleh dengan mudah bukan berarti dapat menjamin kebenaran informasi tersebut. belakangan ini masyarakat Indonesia sangat akrab dengan istilah hoaxHoax dapat diartikan sebagai sebuah berita yang tidak memiliki nilai kebenaran dalam pemberitaannya dan cendrung mengarah ke hal-hal yang provokatif atau berita palsu. Namun sayangnya hal ini malah menjadikan banyak orang yang mempercayai berita hoax tersebut tanpa melihat terlebih dahulu sumber kebenarannya.

Bila hal ini tidak segera dicarikan solusinya, maka yang ditimbulkan adalah kehancuran, konflik, perang, saling curiga dan penyerangan. Sebegitu hebatnya efek domino yang ditimbulkan akibat berita hoax. Berita hoax sendiri sering muncul dengan balutan-balutan berita yang berisi tentang konten politk, ekonomi, budaya dan lainnya hingga menjurus kepada Suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Namun politik dan SARA masih menjadi sumber berita hoax yang paling banyak menghiasi dunia maya belakangan ini.

Berita hoax pada akhirnya menjadi masalah baru di Indonesia. Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dari berita hoax yang bertebaran di dunia maya. Rusaknya pertemanan, kebencian pada orang (oknum) atau kelompok lain serta hilangnya rasa solidaritas antar sesama. Saat ini pemerintah harusnya mencari solusi yang tepat dari permasalahan ini agar tidak terjadi konflik yang lebih luas lagi.

Satu contoh yang paling terlihat sekali adalah moment pilkada DKI bulan Februari 2017. Tiga bulan sebelum berlangsungnya pemihan gubernur DKI para tim pemenangan atau tim sukses ketiga calon gubernur dan wakil gubernur terus berkampanye untuk mengajak memilih calon yang mereka usung. Dan terang saja media yang paling mudah digunakan untuk berkampanye adalah media sosil, baik itu berupa Website, Blog, Twitter, Facebook maupun Instagram. Pertarungan pun tak terelakan lagi, para tim pemenangan dan tim sukses saling serang satu sama lain dengan menuliskan berita hoax atau berita kebohongan kepada lawan kandidat yang lain. Saling tebar fitnah, dan kebohongan semakin jelas terjadi dan semakin membuat masyarakat bingung untuk menentukan pilihan calonnya yang akan dipilih.

5 Langkah Mencegah Hoaks

Sudah saatnya kita pintar dan bijak dalam menerima informasi yang bersumber dari dunia maya, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar kita terbebaskan dari bahaya berita hoax:

  • Perhatikan Sumber Beritanya

Setelah kita membaca suatu postingan atau artikel apapun di Internet, maka lihatlah darimana sumbernya berasal. Apakah itu situs yang cukup verified? Atau berasal dari orang yang kredibel? Lihat juga jangan-jangan itu berasal dari situs berita parodi atau tulisan dari blog tidak jelas.

  • Ask The Expert

Terkadang, para pengguna media sosial ingin terlihat “involve” terhadap tren yang sedang dibicarakan. Namun, sebenarnya tidak terlalu mengerti tentang topik berita dan lalu memberikan komentar yang cenderung “asal”. Nah, sebaiknya kita bisa bertanya kepada teman yang mungkin lebih mengerti, atau cari tahu melalui seacrh engine tentang topik yang ada dan lihat dari berbagai perspektif.

  • Foto dan Video Belum Tentu Asli

Sebelum memencet tombol “share”, pastikan kamu membagikan hanya berita yang sudah jelas sumbernya. Manipulasi foto dan video bukan lagi menjadi hal yang sulit dilakukan dengan dukungan teknologi terkini. So be more careful!

  • Baca Keseluruhan Berita

Judul serta satu paragraf pertama belum tentu bisa menjelaskan inti berita yang sebenarnya. Apalagi di masa media online semakin menjamur, Judul dan ringkasan berita yang provokatif sering sekali dibuat oleh para penulis berita untuk mendapatkan atensi pembaca. Sering kan menemukan judul dan isi berita yang tidak sesuai? Makanya, baca sampai habis ya beritanya!

  • Kritis dan Skeptis

Memiliki pandangan yang objektif memang cukup sulit untuk dilakukan karena setiap individu pasti punya bias tersendiri yang dipengaruhi oleh nilai yang dipercaya. Tapi, bersifat kritis dan skeptis terhadap satu pemberitaan dan topik yang sedang “on trend” dan berusaha melihat dari berbagai perspektif akan membantu kamu tidak mudah percaya berita hoax di media sosial. Demikian efek domino yang diakibatkan dari berita hoax, kiranya kedepan kita dapat menjadi masyarakat yang lebih cerdas dalam mengkonsumi informasi dan berita yang ada. Sehingga kita akan lebih bijaksana dalam melawan bahaya laten dari berita hoax.

This post was last modified on 18 September 2023 11:02 AM

Ahmad Muhajir

Recent Posts

Demistifikasi Agama dan Politik Inklusif untuk Kemanusiaan

Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…

1 hari ago

Merawat Hubungan Agama dan Politik yang Bersih dari Politisasi Agama

Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…

1 hari ago

Agama (Tidak) Bisa Dipisahkan dalam Politik?

Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…

1 hari ago

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

2 hari ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

2 hari ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

2 hari ago