Narasi

Gagalnya Proyek Khilafah di Indonesia

Dentuman aksi kaum intoleran menunjukkan sikap frustasi. Betapa tidak, beragam aksi teror menunjukkan mereka telah gagal menyusupkan ide khilafah. Kaum intoleran ini menjadikan peran-peran agama sebagai poros terbentuknya negara agama.

Kini kaum radikal-intoleran juga telah memasuki ruang-ruang pendidikan. Wacana sosial, ekonomi, dan bahkan melalui gerakan politik. Segala upaya kaum intoleran pengusung ide khilafah ini tak henti-hentinya mempengaruhi anak-anak bangsa untuk melemahkan nilai-nilai kebangsaan.

Gerakan wacana khilafah menyusupi sekolah-sekolah, biasanya sekolah yang melarang penghormatan kepada bendera merah putih, melafalkan Pancasila, dan menyanyikan lagu kebangsaan. Hal-hal demikian adalah indikasi gerakan-gerakan khilafah.

Pemerintah juga tidak tinggal diam. Seluruh elemen kehidupan bangsa melakukan kerja kolektif membangun mentalitas kebangsaan. Terutama penguatan ideologi Pancasila. Pancasila paling sering diserang oleh kelompok intoleran. Namun tentu selalu gagal.

Watak kehidupan kewarganegaraan kita adalah kebangsaan. Dengan semboyan kebhinekaan tidak akan mudah meretakkan persatuan dan kesatuan. Melalui keragaman itu seluruh warga bangsa menguatkan kesadaran bahwa Indonesia kuat karena memiliki kesamaan ideologi, meskipun hidup dalam keberagaman.

Ide khilafah tidak akan pernah mampu merebut kekuasaan di negeri ini. Bahkan jika melalui jalur politik, masih banyak politisi sehat di negeri ini. Politik yang tidak menjadikan agama sebagai senjata, tidak memanipulasi iman sebagai kekuatan meraih kekuasaan.

Proyek khilafah tentu akan gagal. Melalui cara-cara teror terhadap keragaman agama apalagi. Sudah sejak lama kehidupan umat bangsa ini beragam. Wacana-wacana intoleran tidak akan mudah memalingkan wajah mereka dari cintanya kepada tanah air.

Provokasi berupa kebencian tidak akan pernah laku. Ujaran kebencian adalah tindakan bodoh tidak sehat. Indonesia sudah paripurna sebagai negara yang bertandas kepada Pancasila. Pancasila lah yang menjadi orientasi pemikiran politik, kehidupan agama, laku politik, dan aksi-aksi budaya.

Apalagi mempertentangkan agama dan Pancasila, itu juga tidak akan mungkin. Pancasila dan agama itu sejalan. Pancasila dilahirkan atas kesepakatan lintas elemen. Tidak ada satupun yang menjadi identitas pemilik bangsa ini. Pancasila menandakan ketegasan bahwa Indonesia didirikan atas keragaman.

Usaha menggeser keberadaan Pancasila pasti gagal. Apalagi proyek khilafah. Sejak didirikan oleh para leluhur bangsa, Indonesia paripurna sebagai negara Pancasila, bukan negara agama. Melalui negara Pancasila agama menjadi bagian dari negara.

Pancasila menegaskan semua memiliki hak untuk beragama. Bahkan dalam Pancasila menegaskan nilai sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”, adalah agar umat beragama dalam menjalan keagamaannya secara berkebudayaan. Maksudnya beragama dengan saling menghormati perbedaan.

Agama sudah sejak lama menjadi bagian dari negara. Bukan menyisihkannya. Agama berada dalam wilayah etis, membentuk moralitas publik. Bahkan sering kita dengar para pejuang bangsa adalah mereka heroik dari kalangan umat beragama. Maka terang jika agama berperan lama dalam kisahnya membangun sebuah kebangsaan.

Proyek khilafah tidak akan berhasil melemahkan kekuatan bangsa ini. Pancasila adalah fondasi paling kuat yang menginspirasi gerakan kemerdekaan. Para pejuang kemerdekaan secara kolektif lintas agama berhasil memerdekan bangsa Indonesia. Gerakan inspiratif melalui nilai-nilai Pancasila akan menggerakan semua elemen untuk membendung proyek khilafah di Indonesia.

Febri Hijroh Mukhlis

Alumni pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pendiri Yayasan Umm al-Bilaad

Recent Posts

Denyut Nadi ISIS di Nusantara

Mengutip laporan Washington Post, seperti dikutip oleh Kompas, ISIS masih memiliki sekitar 10.000 pejuang aktif…

6 jam ago

Membedah Strategi Propaganda ISIS Generasi Baru di Indonesia

Penangkapan sejumlah terduga teroris oleh Densus 88 beberapa hari lalu seharusnya tidak lagi kita baca…

7 jam ago

Mempertahankan Narasi Islam Moderat di Tengah Tantangan Ideologis

Gerakan yang terafiliasi dengan ISIS kini menghadirkan tantangan baru dalam ranah ideologi. Dulu, kelompok ini…

10 jam ago

Membongkar Misi JAD; Menjadikan Nusantara Sebagai Provinsi Resmi ISIS

Jamaah Ansharud Daulah alias JAD tidak bisa dianggap sepele. Organisasi yang didirikan oleh Oman Abdurrahman…

1 hari ago

Benarkah Islam Nusantara dan Moderasi Beragama Adalah Agenda Barat untuk Melemahkan Islam?

Kelompok ekstremis itu bergerak di dua ranah. Ranah gerakan yang fokus pada perencanaan dan eksekusi…

1 hari ago

Migrasi ISIS ke Ranah Virtual: Bagaimana Ikonografi Menjadi Medium Pencitraan Ekstremisme?

Beberapa hari lalu, Detasemen Khusus 88 menangkap empat terduga terorisme di Sumatera Utara. Keempatnya diketahui…

1 hari ago