Sabtu, 25 Januari, 2025
Informasi Damai
indonesia

indonesia

Berdakwah di Zaman Viralitas; Menimbang Relevansi Pendakwah yang Otentik dan Otoritatif

Berdakwah di Zaman Viralitas; Menimbang Relevansi Pendakwah yang Otentik dan Otoritatif
Di abad ini, viral adalah kekuatan yang kadangkala jauh lebih efektif ketimbang jabatan, kekuasaan, bahkan senjata sekalipun. Sesuatu yang viral bisa menjungkirbalikkan nasib seseorang, bahkan di titik tertentu mengubah kondisi sosial dan politik sebuah masyarakat. Seseorang mendadak kaya-raya, karena viral di media sosial. Keadilan bisa diraih karena suara korban viral di media sosial. Sebaliknya, reputasi seorang bisa hancur, karena kekhilafannya terlanjur viral di media sosial. Di abad digital, ketika informasi ...
Read more 0

Mereduksi Fetakompli Radikalisme dengan Berislam secara Logis

Narasi
Ada statment yang selalu diserukan oleh kelompok radikal. Bahwasanya: “Khilafah itu adalah bukti kegemilangan peradaban Islam, jika Anda anti-Khilafah, maka keislaman Anda perlu diragukan”. Secara verbal, statment di atas memang tidak memaksa kita pro-khilafah. Tetapi, statment di atas berupaya menjebak kesadaran kita untuk bisa menerima khilafah. Kita dibuat overthingking, seolah keislaman kita ada yang bermasalah jika anti-khilafah. Begitulah fetakompli radikalisme bekerja. Secara tak sadar, pikiran kita ditarik ke dalam kesimpulan ...
Read more 0

Risalah Rasulullah kepada Kristen Najran; Dokumen Perdamaian Berharga Islam-Kristen di Abad ke-7 M

Narasi
Ada semacam paradoks di tengah kultur sosial keagamaan kita, yaitu munculnya kelompok-kelompok yang mengaku mengikuti ajaran Nabi Muhammad, namun perilakunya justru berkebalikan dengan akhlak Nabi. Contoh paling konkrit adalah tentang pelarangan bahkan pembakaran rumah ibadah umat Kristen oleh oknum-oknum yang mengaku sangat mencintai Rasulullah. Satu kasus di atas hanya secuil dari banyak tindakan intoleransi yang dilakukan oleh oknum Muslim terhadap agama lain. Mengapa dikatakan paradoks? Karena itu bukan ajaran Nabi ...
Read more 0

Ikrar Setia NKRI Siska Nur Azizah dan Urgensi Deradikalisasi Berkelanjutan

Narasi
Pada awal Juli 2024 ini, publik dikejutkan oleh ikrar setia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dilakukan oleh Siska Nur Azizah, seorang narapidana terorisme (napiter). Siska yang sebelumnya terlibat dalam jaringan terorisme dan memiliki ideologi radikal, menyatakan kesetiaannya pada NKRI. Ikrar setia NKRI yang dilakukan Siska ini barang tentu adalah baik. Bahwa deradikalisasi mampu mengubah jalan pikiran radikalnya. Namun, ikrar Siska tersebut menimbulkan pertanyaan besar di benak masyarakat: apakah ia ...
Read more 0

Lebaran Ketupat: Wujud Akulturasi Budaya Dalam Anjuran Al Qur’an

Narasi
Lebaran ketupat seringkali dimaknai kelompok radikal sebagai sesuatu yang bid’ah atau tidak pernah ada pada zaman Nabi Muhammad saw. Sebagai hari kemenangan, lebaran menurut mereka hanya ada di tiga hari saja, yaitu hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Jum’at. Tidak ada lebaran ketupat yang tertulis dalam perjalanan penyebaran Islam Nabi Muhammad saw. Padahal jika dikulik lebih dalam, sebenarnya lebaran ketupat adalah hasil akulturasi Walisongo terhadap makna “Lebaran” yang diajarkan ...
Read more 0

Melihat Kehangatan Relasi Nonis dan Muslim dalam Konten Takjil; Sebuah Ejawantah Spirit Islam Rahmah

Faktual
Di awal ramadhan ini, di media sosial TikTok, viral konten-konten yang berisi tentang kegiatan-kegiatan nonis (non-Islam) yang juga ikut meramaikan pasar ramadhan, berburu takjil atau jajanan pasar. Konten-konten itu dibumbui dengan narasi-narasi lucu yang kemudian mendapatkan reaksi lucu pula dari kalangan netizen muslim sehingga menciptakan relasi maya harmonis dan rukun di antara keduanya sebagai kelompok masyarakat yang berbeda agama. Fenomena yang tidak terjadi di bulan-bulan puasa sebelumnya ini telah menciptakan ...
Read more 0

Transformasi Ramadan; Dari Islamofobia ke Islamofilia

Transformasi Ramadan; Dari Islamofobia ke Islamofilia
Narasi
Pencanangan 15 Maret sebagai Hari Internasional Memerangi Islamofobia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa patut diapresiasi. Islamofobia telah menjadi isu global yang mengancam kesetaraan manusia. Dalam kolom di Majalah Newsweek, Fareed Zakaria menyebut, Islamofobia telah menjadi semacam kanker dalam hubungan antara Islam dan Barat. Ketika banyak komunitas muslim berkembang di Barat, Islamofobia menjadi tantangan bagi upaya asimilasi dua entitas sosial yang sebenarnya memiliki hak yang sama sebagai warganegara global. Pernyataan Zakaria itu tidak ...
Read more 0

Tadarus Al-Qur’an di Bulan Ramadhan dalam Merefleksikan Ayat-Ayat Rahmatan Lil Alamin

Keagamaan
Di bulan suci Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk berpuasa sekaligus dianjurkan untuk tadarus Al-Qur’an. Mengapa? Karena di bulan inilah, Al-Qur’an diturunkan, sebagai cahaya Islam rahmatan lil alamin bagi umat manusia. Seperti dalam sebuah potongan ayat (Qs. Al-Baqarah:185) “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ...
Read more 0

Ekspresi Kemerdekaan dan Urgensitas Nasionalisme dalam Islam

Ekspresi Kemerdekaan dan Urgensitas Nasionalisme dalam Islam
Narasi
Pada tanggal 17 Agustus ini, masyarakat Indonesia telah merayakan Ulang tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-75. Berbagai euforia dirayakan oleh seluruh elemen bangsa berdasarkan preferensinya masing-masing. Masyarakat pecinta alam mengekspresikannya dengan naik gunung dan kemudian mengibarkan sang saka merah putih di puncaknya. Sebagian masyarakat yang lain, ada yang mengekspresikannya dengan mengunjungi situs-situs budaya nasional untuk merawat ingatan akan romantisme Kemerdekaan, sedangkan masyarakat tradisional mengekspresikannya melalui selametan dan malam tirakatan kemerdekaan, serta ...
Read more 0

Pancasila: Vaksin Imunitas Bangsa, Benteng Menangkal Radikalisme

Pancasila: Vaksin Imunitas Bangsa, Benteng Menangkal Radikalisme
Narasi
Di tengah krisis akibat pandemi yang tidak kunjung surut, masih saja ada kelompok yang memanfaatkan kondisi wabah untuk menebar propaganda radikalisme. Menebarkan janji-janji manis ideologi transnasional khilafah islamiyyah sebagai sistem ketatanegaraan.Patut disyukuri NKRI senantiasa berdiri kokoh dengan Pancasila sebagai dasar negara. Simbolisme persatuan dalam kebinekaan yang kita butuhkan dalam detak napas perjalanan kebangsaan. Goenawan Mohammad menyatakan, ”Kita membutuhkan Pancasila kembali karena ia merupakan rumusan yang ringkas dari ikhtiar bangsa kita ...
Read more 0