Kebangsaan

Hidup Adalah Anugerah dan Bom Bunuh Diri adalah Murka

Hampir seminggu yang lalu umat Islam baru saja selesai menunaikan ibadah puasa,  salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi setiap orang Islam. Bukan saja menahan diri dari makan dan minum mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari tetapi juga menahan hawa nafsu dari keinginan-keinginan yang bertentangan dengan ajaran agama serta menahan diri dari berbagai tindakan, ucapan dan prilaku yang menyakitkan orang lain. Selanjutnya  disusul dengan  Hari Raya Idul Fitri yang mengindikasikan bahwa kita kembali menjadi manusia-manusia yang bersih dari segala dosa yang selama ini kita lakukan sebagaimana yang disebutkan dalam Hadis Nabi Muhammad Saw yang mengatakan: “bahwa barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan perhitungan atau kehati-hatian maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang” Hadis.

Setelah semua itu, selesai kini kita kembali beraktifitas sebagaimana biasanya. Para pegawai mulai masuk kantor,  para pedagang  mulai membereskan tempat-tempat dagangannya dan para pengusaha mulai menyusun program yang akan direalisasikan selanjutnya. Demikian pula para pekerja-pekerja lainnya semuanya kini kembali memulai rutinitasnya sebagaimana biasanya

Ini adalah sebuah fenomena yang dilakoni oleh setiap kaum muslimin dimanapun  berada kecuali  mereka yang sedang dalam suasana krisis keamanan khususnya mereka yang tinggal di daerah-daerah konflik seperti wilayah-wilayah yang dikuasai ISIS dimana setiap harinya hidup dalam ketakutan akan kebengisan ISIS terhadap siapapun yang tidak ingin mengikutinya.

Kembali beraktivitas demi untuk  mempertahankan hidup dan eksistensi  setiap orang merupakan sebuah keharusan yang mutlak dilakoni karena Allah telah memerintahkan kepada hambanya sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran yang artinya “ Setelah Engkau selesai menunaikan kewajibanmu maka carilah bagian dari hidupmu” (Ayat) artinya setelah engkau selesai menunaikan kewajiban terhadap tuhanmu  maka anda  dituntut agar segera kembali mencari kehidupan agar kita tetap hidup sebagai hamba Allah yang patuh terhadap perintahnya dan menunaikan seluruh kewajibannya hingga waktu yang ditentukan olehnya kembali kepadanya  mempertanggung jawabkan semua amal ibadahnya selama hidupnya.

Dalam sejumlah riwayat  juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw melarang keras umatnya untuk hidup hanya semata-mata karena akhirat dengan meninggalkan semua kewajibannya baik  terhadap keluarganya maupun masyarakat dan agamanya. Nabi justru menganjurkan umatnya agar selalu menjadi sosok yang bermanfaat kepada siapapun.  Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan bahwa “sesungguhnya Allah telah menciptakan seorang hamba yang khusus memenuhi kebutuhan saudaranya, mereka itulah orang-orang yang beriman dan berada di jalan yang benar dan baginya malaikat akan turun kepadanya dan kepadanyalah disediakan syurga firdaus”.  Karena itu, dalam Islam diajarkan bagaimana seseorang supaya tidak terjerumus ke dalam lembah kegelapan dan kehancuran dan senantiasa menjaga diri dari kerusakan baik kerusakan ruhani maupun kerusakan jasmani karena hanya dengan demikianlah seseorang menjadi manusia yang peripurna dan  dapat mengemban amanah Allah dimuka bumi secara konsisten dan proporsional.

Pada waktu yang sama juga, tidak ditemukan satupun ayat Alquran atau hadis Nabi Muhammad Saw yang memerintahkan atau membolehkan bunuh diri apapun alasannya bahkan meminta agar kita melawan dan membela dari terhadap mereka yang ingin menghancurkan kita agar kita bisa tetap hidup. Kehidupan yang diberikan oleh Allah adalah sebuah karunia yang harus dipertahankan dengan berbagai cara karena dengan kehidupanlah seseorang memiliki nilai dan makna. Oleh karena itu,  Islam melarang keras tindakan bunuh diri dan mengkategorikannya sebagai tindakan haram dan pelakunya tidak akan dimaafkan dan ia dianggap sebagai penghuni neraka.

Jika para pelaku bom bunuh diri mulai dari Turkey, Irak, Saudi Arabia, Malaysia, Indonesia dan Taiwan yang sempat menggemparkan media lokal dan internasional sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun ini sebagai perang suci melawan para Thogut (pemerintahan) melalui tindakan bom bunuh diri, sesungguhnya merupakan sebuah kesalahan fatal dalam memahami ajaran agama Islam yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.  Bahkan lebih jauh, tindakan dimaksud dengan asumsi sebagai jihad di jalan Allah adalah sebuah kesalahan total dalam memahami makna Jihad. Karena jihad yang sesungguhnya adalah mempertahankan esensi-esensi agama sebagaimana yang telah ditetapkan  para ulama-ulama klasik kita dan mempertahankan kehidupan semua yang ada di sekitar kita bukan melakukan aksi bom bunuh diri yang mengorbankan orang-orang yang tak berdosa.

 

Suaib Tahir

Suaib tahir adalah salah satu tim penulis pusat media damai (pmd). Sebelumnya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi timur tengah. Selain aktif menulis di PMD juga aktif mengajar di kampus dan organisasi

Recent Posts

Meluruskan Konsep Al Wala’ wal Bara’ yang Disimplifikasi Kelompok Radikal

Konsep Al Wala' wal Bara' adalah konsep yang penting dalam pemahaman Islam tentang hubungan antara…

9 jam ago

Ironi Kebebasan Beragama dan Reformulasi Hubungan Agama-Negara dalam Bingkai NKRI

Di media sosial, tengah viral video pembubaran paksa disertai kekerasan yang terjadi pada sekelompok orang…

9 jam ago

Penyelewengan Surat Al-Maidah Ayat 3 dan Korelasinya dengan Semangat Kebangsaan Kita

Konsep negara bangsa sebagai anak kandung modernitas selalu mendapat pertentangan dari kelompok radikal konservatif dalam…

9 jam ago

Reinterpretasi Konsep Politik Kaum Radikal dalam Konteks Negara Bangsa

Doktrin politik kaum radikal secara umum dapat diringkas ke dalam tiga poin pokok. Yakni konsep…

1 hari ago

Islam dan Kebangsaan; Dua Entitas yang Tidak Bertentangan!

Sampai saat ini, Islam dan negara masih kerap kali dipertentangkan, khususnya oleh pengusung ideologi khilafah.…

1 hari ago

Melihat Sejarah Kemerdekaan Indonesia: Meremajakan Kembali Relasi Agama dan Negara

Sejarah kemerdekaan Indonesia adalah perjalanan panjang yang dipenuhi dengan perjuangan, keberanian, dan komitmen untuk membebaskan…

1 hari ago