Narasi

KKB adalah Bukti Terorisme Tak Sekadar Berkedok Agama!

Ada sebuah anggapan keliru, bahwa terorisme hanya berkedok agama saja. Padahal, motif ideologi terorisme begitu kompleks dan tak stagnan ke dalam satu kedok saja. Sebut saja KKB yang secara orientasi adalah terorisme berkedok “demi rakyat Papua” lalu membentuk gerakan separatis, melakukan aksi teror kejahatan yang sangat melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

Banyak orang yang salah-kaprah menilai KKB ini yang masih dianggap penegak keadilan bagi rakyat Papua. KKB dianggap kunci bagi rakyat Papua sejahtera, menjanjikan kebahagiaan dan kenyamanan hidup. Tanpa menyadari, mereka adalah komplotan penjahat yang hanya ingin menguasai Papua.

Telah begitu banyak penderitaan rakyat Papua akibat kezhaliman KKB ini. Banyak rakyat Papua yang telah menjadi korban kekejian mereka. Sekolah-sekolah dibakar hingga anak-anak generasi bangsa di tanah Papua tidak bisa belajar. Rumah sakit dihancurkan dan apakah ini yang disebut memperjuangkan rakyat Papua?

Sebagai rakyat Papua secara khusus dan seluruh rakyat Indonesia secara umum. Kita harus paham akan satu hal, bahwa teroris KKB ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan teroris berkedok agama. Teroris berkedok agama layaknya negara Khilafah/Islam di Indonesia sama-sama ingin mengambil “hati masyarakat”.

Antara teroris KKB dan teroris berkedok agama di Indonesia sama-sama menawarkan tentang kesejahteraan, keadilan, keamanan, kenyamanan dan sebuah negara yang makmur. Akan tetapi, fakta keduanya sama-sama memberikan kesengsaraan, ketakutan, melakukan kezhaliman dan semakin menjerumuskan masyarakat dalam keterpurukan.

Misalnya, jika keberadaan KKB secara orientasi ingin menyejahterakan rakyat Papua, tentu bukan dengan melakukan aksi-aksi teror yang penuh kezhaliman semacam itu. Ini adalah fakta di balik kejahatan KKB. Bahwa, mereka ini sebetulnya sama-sekali tidak memedulikan rakyat Papua melainkan hanya ingin kekuasaan di tanah Papua.

Sebab, kalau KKB peduli atas masa depan rakyat Papua, tentu mereka akan menjaga yang namanya lembaga pendidikan bagi generasi bangsa dan mendukung segala fasilitas kesehatan demi rakyat Papua sehat. Namun keberadaan KKB faktanya justru menghancurkan segalanya yang dimiliki rakyat Papua.

Jadi, mutlak kita sepakati bahwa KKB adalah teroris yang sangat mengancam seluruh rakyat Papua. Seperti yang telah diceritakan oleh beberapa anak Papua yang sekolahnya telah dibakar oleh KKB. Mereka tidak bisa belajar lagi dan mereka berhenti mengenyam pendidikan akibat ulah KKB.

Secara nilai kemanusiaan, telah begitu banyak rakyat Papua yang menjadi korban kezhaliman KKB ini. Banyak yang disandera, dipukul dan bahkan ada yang dieksekusi. Keberadaan KKB di Papua adalah bentuk keterpurukan yang sangat nyata dan ini harus kita sadari bersama.  

Ini pada dasarnya berbicara tentang fakta bukan sebuah asumsi. Tidak ada istilah NKRI sebagai penjajah bagi rakyat Papua. Sebab, Papua adalah bagian dari Indonesia dan banyak generasi Papua yang belajar jauh di daerah-daerah Indonesia dan akan kembali untuk Papua yang lebih mapan.

Keberadaan KKB tidak ubahnya sebagai hama yang akan menghancurkan tumbuh-kembang generasi bangsa. Sebab, lembaga pendidikan mereka bakar. KKB tidak menginginkan rakyat Papua sehat, karena tempat-tempat kesehatan mereka lulutantahkan. Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang berkedok keadilan demi Papua.

Dari sinilah kita seharusnya menyadari dengan sepenuh hati bahwa KKB adalah mutlak sebagai gerakan terorisme. Utamanya bagi rakyat Papua dan seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa memiliki satu spirit penting. Bahwa, KKB adalah musuh bersama dan semua aksi terorisme harus kita bersihkan di negeri ini.

This post was last modified on 14 Maret 2023 2:18 PM

Sitti Faizah

Recent Posts

Memviralkan Semangat Moderasi ala Pesantren di Media Sosial; Tantangan Jihad Santri di Era Virtual

Di era ketika jari-jemari menggantikan langkah kaki, dan gawai kecil mampu menggerakkan opini dunia, ruang…

13 jam ago

Sejak Kapan Jihad Santri Harus Mem-formalisasi “Hukum Tuhan”?

  Narasi "jihad adalah menegakkan hukum Allah" sambil membenarkan kekerasan adalah sebuah distorsi sejarah yang…

13 jam ago

HSN 2025; Rekognisi Peran Santri dalam Melawan Radikalisme Global

Hari Santri Nasional (HSN) 2025 hadir bukan hanya sebagai ajang peringatan sejarah, tetapi sebagai momentum…

13 jam ago

Majelis Nurul Legend; Metode Dakwah Santri Berbasis Game Online

Barangkali tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika game online dapat menjadi media dakwah. Game online kerap…

2 hari ago

Menolak Senjakala Pesantren

Ada sebuah diktum yang meresahkan bagi kaum santri saat ini, yaitu bahwa untuk menjadi modern,…

2 hari ago

Ronggawarsita: Daya Jelajah Seorang Santri

Di Tegalsari, Ponorogo, terdapat sebuah pesantren yang, dalam catatan Bruinessen (1995), merupakan pesantren tertua dalam…

2 hari ago