Narasi

Mengikuti Prokes dan Vaksin Itu Perintah Agama, Ini Lo Dalilnya!

Sudah hampir dua tahun Covid-19 melanda dunia. Segala aktivitas menjadi tidak bisa dijalankan seperti biasanya. Bahkan tidak hanya dibatasi, beberapa aktivitas juga dilarang sebagai akibat adanya virus Corona. Dalam kondisi seperti ini, banyak masyarakat yang merasa jenuh dengan semuanya itu.

Wajar memang. Namun, yang menjadi persoalan adalah, sebuah narasi yang liar justru berkembang di tengah kondisi masyarakat yang sudah mulai jenuh itu akibat pembatasan kegiatan dalam kegiatan sehari-hari. Narasi liar itu menganggap bahwa Covid-19 merupakan sebuah konspirasi elite global.

Kelompok itu menarasikan bahwa program vaksinasi merupakan rencana besar atau proyek Bill Gates yang bertujuan menanamkan microchip rancangan Bill Gates. Melansir pemberitaan BBC, Jumat (5/6/2020), menurut studi yang digelar oleh The New York Times dan Zignal Labs, teori-teori yang menghubungkan Bill Gates dengan Covid-19 disebutkan sebanyak 1.2 juta kali di berbagai platform media. Sejatinya masih banyak lagi teori-teori liar yang tak berdasar pada kajian yang kuat dan tuntas tentang Covid-19 merupakan rekayasa pihak tertentu.

Terkait dengan berita liar yang meresahkan banyak masyarakat itu, Ketua Umum  Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir menepisnya. Bahkan ia dengan keras mengkritik kelompok antivaksinasi dan penyebar teori konspirasi Corona. Haedar juga menegaskan bahwa kelompok tersebut dilatar belakangi dengan ketidaktahuannya, atau juga karena ketahuannya. Artinya, karena ilmunya yang salah kaprah. Atau merasa tahu di bidangnya tetapi belum diuji dengan pandangan lain.

Celakanya lagi, ada sejumlah kalangan yang dengan percaya diri mengutip ayat suci untuk kemudian menganggap remeh Covid-19. Misalnya, ada sejumlah pihak yang mengutip ayat tentang hidup dan mati seseorang itu hanya untuk Allah sehingga tak perlu takut mati karena Corona (lihat QS. al-An’am: 162).

Jika memahami ayat di atas secara parsial, maka pemahaman sebagaimana di atas terasa benar. Namun jika memnabacanya secara utuh, maka akan didapati pemahaman bahwa Allah menghendaki hambanya untuk hidup sehat (QS. al-Maidah: 88). Dan masih banyak lainnya. Apalagi jika ditinjau dari segi mashlahatnya, maka akan diperoleh bahwa vaksinasi itu sejatinya perintah agama untuk menjaga jiwa dan lain sebagainya.

Ini Dalilnya

Seringkali umat membutuhkan landasan atau dalil dari Alquran dan hadis dalam segala hal, termasuk ranah yang sensitif seperti melakukan vaksinasi dan protokol kesehatan. Hal ini bisa dimaklumi karena agama Islam adalah agama yang menjadikan Alquran dan hadis sebagai sumber dan pedoman hidup.

Berkaitan dengan dalil menerapkan protokol kesehatan, bukan hanya sekedar mengikuti anjuran dari pemerintah, melainkan juga mengikuti perintah agama, yakni menjaga keselamatan jiwa (hifdzun nafs).

Abdul Muiz Ali, wakil Sekretaris Fatwa MUI Pusat, menjelaskan dalil tentang pentingnya menjaga kesehatan dan serangan wabah sebagaimana termaktub dalam Alquran, yaitu QS. al-Nisa: 71 (Dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata mereka; QS. al-Baqarah: 195 ( .. Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan), dan beberapa hadis, seperti: “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah SWT.” (HR. Muslim).

Ayat yang penulis sebutkan di atas menunjukkan kewajiban bagi seluruh umat Islam untuk menjaga diri dari seluruh bahaya, termasuk bahaya Covid-19 yang telah nyata menyerang siapa saja. Sementara hadis Nabi di atas juga menegaskan bahwa vaksin merupakan upaya ratusan ahli kesehatan untuk menangkal virus Corona yang kian merajalela.

Tokoh Agama: Panutan dan Pencerdas!

Dalil sudah jelas, namun terkadang masih saja banyak orang yang ngeyel; masih menganggap bahwa Covid-19 adalah konspirasi dan vaksinasi merupakan proyek elite dunia dan seterusnya. Oleh karena itulah, diperlukan keteladanan dan pencerdasan dari tokoh agama.

Konkretnya, perlu gerakan bersama dan teladan dari seluruh tokoh agama untuk perangi Covid-19 secara semesta. Terlebih di era post truth yang mencuat beberapa dekade belakangan ini. Gerakan bersama tokoh agama ini sangat urgen, bahkan menemukan relevansinya. Tokoh agama harus meluruskan pandangan-pandangan yang menyesatkan dan bikin umat resah seperti teori konspirasi dan sejenisnya.

Peran tokoh agama, baik itu kyai, ustadz, pendeta, bedande dan tokoh agama lainnya harus dioptimalkan dan digaungkan secara semesta. Supaya umat mempunyai persepsi yang sama dan lurus terhadap Covid-19. Sebab, jika tidak demikian, maka masyarakat akan lengah, menggampangkan dan menjadikan Covid-19 semakin membludak. Tentu ini sebuah kondisi yang tak kita inginkan. Oleh sebab itu, peran tokoh agama sangatlah penting, khususya dalam menjelaskan dengan baik dan elegan kepada umatnya agar yakin dan mau bersama bergandengan tangan perangi Covid-19.

This post was last modified on 2 Juli 2021 1:45 PM

Fauziyah S

Aktif bergerak di bidang sosial dan isu-isu perempuan serta perdamaian, tinggal di Semarang, Jawa Tengah.

Recent Posts

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

15 jam ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

15 jam ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

15 jam ago

Politik dan Kesucian: Menyimak Geliat Agama di Pilkada 2024

Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…

15 jam ago

Potensi Ancaman Pilkada 2024; Dari Kekerasan Sipil ke Kebangkitan Terorisme

Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…

2 hari ago

Mencegah Agenda Mistifikasi Politik Jelang Pilkada

Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…

2 hari ago