Narasi

Moderasi Berbangsa dan Beragama : Gambaran Relasi Harmonis Agama dan Pancasila

Di tengah dinamika sosial-politik Indonesia, pernyataan kontroversial yang mengaitkan agama dengan Pancasila sering kali menimbulkan kegaduhan dan salah tafsir di kalangan masyarakat. Misalnya, salah satu pernyataan yang selalu mengatakan bahwa Pancasila bertentangan dan bahkan menyalahi prinsip agama. Tidak hentinya narasi itu terus bergulir dan dipropagandakan.

Tentu saja, pernyataan tersebut menimbulkan berbagai reaksi yang menggambarkan betapa sensitifnya isu ini di kalangan masyarakat Indonesia. Jika kita melihat lebih dalam, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan agama sebenarnya saling sejalan dan mendukung satu sama lain.

Agama menjadi pandangan hidup bagi para pemeluknya, memberikan pedoman moral dan spiritual yang membantu individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sementara itu, Pancasila menjadi pandangan hidup bagi bangsa Indonesia, mengatur tatanan sosial dan politik dengan prinsip-prinsip yang menekankan persatuan, keadilan, dan kemanusiaan.

Keselarasan nilai Agama dan Pancasila, di mana Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila yang menggambarkan prinsip-prinsip fundamental yang menjadi pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap sila dalam Pancasila memiliki korelasi erat dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh berbagai agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

Pernyataan yang menyebutkan bahwa Pancasila bertentangan dengan agama harus dilihat dalam konteks yang lebih luas dan bijaksana. Interpretasi yang keliru dan ekstrem dari pandangan keagamaan memang bisa menjadi ancaman bagi nilai-nilai Pancasila.

Diawal tahun 2000-an terdapat kelompok-kelompok yang memanipulasi agama untuk kepentingan mereka sendiri, khususnya tindakan kekerasan yang seringkali tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Munculnya gerakan terorisme mengatasnamakan agama di Indonesia adalah contoh konkret bagaimana agama sering disalahpahami dan dihadapkan secara diametral dengan Pancasila. Pada akhirnya, mereka mengalami kegagalan dalam memahami agama sekaligus dalam memahami Pancasila.

Dari sinilah kita harus bisa mengarifi dan mendalami bahwa agama sebenarnya sejatinya tidak bertentangan dengan Pancasila, begitu pun sebaliknya. Hanya saja terdapat golongan-golongan yang membuat agama seakan musuh Pancasila. Padahal sebaliknya, agama justru memiliki peran penting dalam mendukung Pancasila sebagai ideologi negara.

Orang yang taat beragama dan memahami ajaran agamanya dengan baik pasti akan mendukung Pancasila. Hal ini karena nilai-nilai Pancasila adalah turunan dari nilai-nilai agama yang mengajarkan tentang pentingnya ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.

Para pemuka agama dan tokoh masyarakat memiliki tanggung jawab besar untuk mengedukasi umat tentang keselarasan antara agama dan Pancasila. Melalui khotbah, ceramah, dan kegiatan keagamaan lainnya, mereka dapat menyebarkan pesan tentang pentingnya menjaga harmoni dan persatuan di tengah keberagaman.

Agama dan Pancasila bukanlah musuh, tetapi justru merupakan dua elemen yang saling melengkapi dalam membangun Indonesia yang harmonis dan damai. Pemahaman yang benar dan komprehensif tentang hubungan antara agama dan Pancasila akan membantu masyarakat melihat bahwa keduanya dapat berjalan seiring dan mendukung satu sama lain.

Dengan mengedepankan moderasi beragama, pendidikan inklusif, dialog antaragama, dan penegakan hukum yang adil, kita dapat menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman. Melalui usaha bersama, kita dapat memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang adil, makmur, dan damai, di mana setiap warga negara dapat hidup berdampingan dengan penuh toleransi dan saling menghormati.

Imam Santoso

Recent Posts

Tiga Nilai Maulid ala Nusantara; Religiusitas, Kreativitas, Solidaritas

Menurut catatan sejarah, perayaan Maulid Nabi Muhammad secara besar-besaran muncul pertama kali di Mesir pada…

19 jam ago

Muhammad dan Kehidupan

Konon, al-Ghazali adalah salah satu ulama yang memandang sosok Muhammad dengan dua perspektif, sebagai sosok…

21 jam ago

Meneladani Nabi Muhammad SAW secara Kaffah, Bukan Sekedar Tampilan Semata

Meneladani Nabi adalah sebuah komitmen yang jauh melampaui sekadar tampilan fisik. Sayangnya, sebagian kelompok sering…

21 jam ago

Warisan Toleransi Nabi SAW; Dari Tanah Suci ke Bumi NKRI

Toleransi beragama adalah energi lembut yang dapat menyatukan perbedaan. Itulah kiranya, salah satu ajaran mulia…

2 hari ago

Walima, Tradisi Maulid ala Masyarakat Gorontalo yang Mempersatukan

Walima, dalam konteks tradisi Maulid Nabi, adalah salah satu momen yang sangat dinanti dan dihormati…

2 hari ago

Darul Mitsaq; Legacy Rasulullah yang Diadaptasi ke Nusantara

Salah satu fase atau bagian paling menarik dalam keseluruhan kisah hidup Rasulullah adalah sepak terjang…

2 hari ago