Narasi

Pahlawan Tidak Pernah Mati, Jadilah Pahlawan Milenial

Kata pahlawan dapat dimaknai sebagai cara seseorang melakukan pengorbanan untuk kebaikan semua orang. Dengan pengertian ini, siapapun bisa menjadi pahlawan jika dimaknai sebagai bentuk kebaikan demi kepentingan orang banyak. Karena kepentingan orang banyak, pembelaan sering dimaknai sebagai kebenaran. Dan pahlawan adalah mereka yang berjuang untuk kebenaran bukan untuk kepentingan pribadi.

Dalam pengertian yang formal, pahlawan dimaknai sebagai gelar yang diberikan. Orang menyebut tokoh tertentu sebagai pahlawan. Dan Negara menghargai orang penting yang berbuat bagi kepentingan bangsa dengan gelar pahlawan.

Dalam konteks kekinian, pahlawan dipandang memiliki arti yang cukup luas. Pahlawan adalah keteladanan dan panutan dari sosok yang telah memberikan perubahan positif untuk bangsa ini dalam berbagai aspek.

Di tilik dari konteks kenegaraan, seorang bisa dijuluki pahlawan apabila ia pernah berjuang dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia dari tangan para penjajah. Bahkan kepentingan hari ini mereka pahlawan adalah yang telah memberikan kontribusi besar tidak hanya dalam kemerdekaan, tetapi pembangunan bangsa ini.

Kini, Pahlawan bukan hanya di tujukan kepada orang tua, tapi banyak kalangan muda yang juga ikut andil dalam perlawanan Indonesia melawan penjajah. Di era sekarang ini, anak muda harus berani tampil untuk menjadi sosok pahlawan. Generasi milenial harus diingatkan bahwa Indonesia ini didirikan oleh para pejuang bangsa dengan mengorbankan darah, tangisan dan air mata. Jangan sampai perkembangan digital saat ini malah membuat para generasi Indonesia menjadi terprovokasi oleh propaganda yang anti Indonesia.

Seorang pahlawan semestinya tetap hidup di hati kita. Menghidupkan mereka di hati kita dapat dengan cara mengingat perjuangan mereka lewat sejarah banyak mengisahkan tentang mereka. Bahkan Islam sendiri memberi tempat yang mulai bagi para pahlawan. Allah berfirman: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran, 3:169).

Ayat di atas dapat dimaknai bahwa bagi pejuang yang telah gugur dalam menegakkan kebenaran, mereka sebenarnya akan selalu hidup disisi Allah dengan mendapat rezeki langsung dari Allah. Pahlawan tidak akan pernah mati, karena jasa-jasanya selalu dikenang oleh orang banyak. Kebaikannya selalu tertabur dalam jiwa umat, sehingga tak pernah sirna untuk dikenang dan didoakan arwahnya setiap saat. Meskipun secara lahiriyah sudah mati, namun secara hakiki belum.

Kini Indonesia tengah banyak menghadapi gangguan dari kelompok-kelompok radikal dan terorisme. Kelompok ini banyak dilatarbelakangi dengan ideologi dan doktrin agama. karena alasan inilah, mengenang kembali sosok pahlawan akan mampu membangun kembali pemahaman ideologi pancasila dan memahami agama secara benar.

Perlu kita ingat bahwa pejuang-pejuang nasional bukan hanya dari mereka yang muslim, namun dari mereka yang memiliki etnis agama, budaya dan etnis yang berbeda-beda. Nilai-nilai kepahlawanan harus selalu ditumbuhkan, agar semangat anak muda Indonesia untuk menjadi teladan dan berbuat positif bagi bangsa Indonesia terus bergelora.

Apabila sikap kepahlawanan dapat dipupuk dan dilakukan dengan baik, pastinya paham paham radikat dan terror di Indonesia tidak akan lagi tumbuh subur dan tidak akan bisa masuk dan merusak sendi-sendi kehidupan di Indonesia. Dengan mewarisi semangat para pahlawan sama halnya dengan mewarisi kearifan dan budaya yang ada di masing-masing daerah. Itu perlu dijaga dan diwariskan hingga generasi berikutnya agar bangsa ini tidak sampai lupa akan jadi diri bangsanya. 

This post was last modified on 11 Januari 2021 12:34 PM

Eva Novavita

Recent Posts

Riwayat Pendidikan Inklusif dalam Agama Islam

Indonesia adalah negara yang majemuk dengan keragaman agama, suku dan budaya. Heterogenitas sebagai kehendak dari…

2 jam ago

Hardiknas 2024: Memberangus Intoleransi dan Bullying di Sekolah

Hardiknas 2024 menjadi momentum penting bagi kita semua untuk merenungkan dan mengevaluasi kondisi pendidikan di…

2 jam ago

Sekolah sebagai Ruang Pendidikan Perdamaian: Belajar dari Paulo Freire dan Sekolah Mangunan Jogjakarta

Bila membicarakan pendidikan Paulo Freire, banyak ahli pendidikan dan publik luas selalu merujuk pada karya…

2 jam ago

Buku Al-Fatih 1453 di Kalangan Pelajar: Sebuah Kecolongan Besar di Intansi Pendidikan

Dunia pendidikan pernah gempar di akhir tahun 2020 lalu. Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung, pada…

2 jam ago

4 Mekanisme Merdeka dari Intoleransi dan Kekerasan di Sekolah

Masa depan bangsa sangat ditentukan oleh mereka yang sedang duduk di bangku sekolah. Apa yang…

19 jam ago

Keterlibatan yang Silam Pada yang Kini dan yang Mendatang: Kearifan Ma-Hyang dan Pendidikan Kepribadian

Lamun kalbu wus tamtu Anungku mikani kang amengku Rumambating eneng ening awas eling Ngruwat serenging…

19 jam ago