Narasi

Pentingnya Verifikasi Lembaga Donasi Untuk Palestina

Dalam siniar (podcast) di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Buya ar-Razi menyoal tentang gerakan filantropi yang “menjual” isu Palestina. Ia mempertanyakan kemana donasi umat yang selama ini dikumpulkan dari umat? Ia seolah mengkhawatirkan adanya penyelewengan dana umat untuk Palestina tersebut oleh pihak tertentu.

Dalam ceramahnya yang lain, Buya Ar Razy yang dikenal sebagai ulama tasawuf ini mewanti-wanti agar umat tidak sembarangan mendonasikan uangnya ke lembaga atau perorangan yang mengatasnamakan penderitanya rakyat Palestina. 

Pernyataan Buya Ar Razy dalam siniar di kanal YouTube Deddy Corbuzier ini sontak direspons oleh sejumlah kalangan yang selama ini dikenal sebagai eksponen kelompok radikal. Salah satunya, Felix Shiaw, tokoh pentolan ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia alias HTI yang bahkan menyempatkan membikin video reaksi khusus untuk membahas pernyataan Buya Ar Razy di siniar tersebut.

Meski terkesan bernada suuzan, namun pernyataan Buya Ar Razi agar umat tidak sembarangan mendonasikan uangnya untuk Palestina ini sebenarnya cukup beralasan dan valid. Kita tentu masih ingat peristiwa beberapa waktu lalu, yakni ketika aparat Densus 88 menangkap ketua lembaga Syam Organizer, yang merupakan yayasan di bawah naungan Amal Syam Abadi yang notabene adalah sayap organisasi teroris Jamaah Islamiyyah.

Dana Umat Mengalir ke Organisasi Terorisme Bukan Asumsi, Namun Fakta

Lembaga Syam Organizer bergerak di bidang filantropi Islam dengan menyebar kotak amal di masjid-masjid, gerai pertokoan waralaba, dan tempat umum lainnya. Isu yang mereka angkat dalam gerakan filantropi mereka adalah penderitaan warga Syuriah dan Palestina. Konon, lembaga ini berhasil menampung dana umat sampai miliaran rupiah saban tahunnya.

Namun, catatan kepolisian justru menunjukkan bahwa lembaga ini terafiliasi dengan jaringan teroris interasional, yakni Jamaah Islamiyyah dan ISIS. Tidak hanya itu, penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga mengendus adanya aliran dana dari Syam Organizer ke sejumlah kelompok teroris baik di dalam maupun luar negeri.

Tingginya antusiasme dan animo umat Islam Indonesia untuk bersolidaritas terhadap Palestina memang menjadi lahan subur bagi munculnya gerakan filantropi dan pengumpulan donasi umat. Beragam cara dipakai untuk menjaring dana umat. Mulai dari mengadakan acara malam penggalangan dana dengan menghadirkan artis atau penyanyi ternama, sampai menyebar kotak amal atau rekening donasi untuk Palestina.

Miliaran rupiah berhasil dikumpulkan dari kegiatan tersebut. Ironisnya, tidak semua gerakan filantropi itu benar-benar mengalirkan donasi umat ke Palestina. Tidak sedikit lembaga atau perorangan yang sengaja menjual isu Palestina untuk kepentingan pribadi atau golongan. Selentingan bahwa banyak donasi umat yang mengalir ke kantong pribadi atau mengalir ke organisasi radikal-ekstrem bukanlah isapan jempol belaka.

Maka dari itu, penting kiranya melakukan upaya untuk mencegah penyelewengan dana umat dengan mengatasnamakan solidaritas Palestina. Dari sisi pemerintah, perlu ada regulasi yang jelas ihwal pengumpulan dana umat untuk Palestina. Harus ada mekanisme khusus untuk memverifikasi lembaga-lembaga filantropi yang punya otoritas untuk mengumpulkan dan menyalurkan donasi umat.

Regulasi Dan Edukasi Umat Ihwal Donasi Untuk Palestina

Tanpa regulasi yang ketat dan mekanisme verifikasi yang jelas, gerakan filantropi yang mengatasnamakan solidaritas Palestina akan berpotensi menimbulkan penyelewengan. Kasus selebgram yang diisukan menggelapkan donasi umat untuk Palestina ke kantong pribadi dan terungkapnya kasus Syam Organizer yang terbukti mengalirkan dana umat ke organisasi teroris adalah pelajaran yang tidak boleh terulang.

Sedangkan dari sisi umat, perlu sikap rasional, kritis, dan bijak dalam menyalurkan solidaritas terhadap Palestina. Jangan sampai, isu Palestina ini menjadi ajang individu atau kelompok untuk mengumpulkan dana umat demi kepentingan pribadi atau golongan. Apalagi jika isu Palestina ini menjadi sarana kaum radikal-ekstrem untuk mendapatkan pendanaan melalui jalur filantropi.

Maka, umat perlu kritis dan jeli dalam menyalurkan donasinya. Umat wajib memilih lembaga pengumpul dan penyalur donasi yang benar-benar verifikatif dan orotitatif. Misalnya saja untuk lebih mudahnya umat bisa menyalurkan ke lembaga-lembaga resmi seperti Muhammadiyah atau NU yang juga membuka rekening donasi untuk Palestina.

Solidaritas umat untuk rakyat Palestina adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa disangkal dan dibendung. Namun, perlu ada upaya preventif agar solidaritas yang mengalir deras itu tidak ditunggangi kelompok tertentu untuk meraup keuntungan pribadi dan golongan. Solidaritas kemanusiaan untuk Palestina harus tetap berada di jalur yang konstitusional dan tidak membahayakan eksistensi bangsa dan negara.

Untuk itu, pemerintah harus memverifikasi ulang lembaga pengumpul dan penyalur donasi umat untuk Palestina. Pemerintah wajib memastikan hanya individu atau lembaga yang terverifikasi yang boleh membuka rekening donasi umat untuk Palestina.

Mekanisme verifikasi ini bukan untuk menghalangi gerakan solidaritas umat untuk Palestina. Namun, semata bertujuan agar dana umat benar-benar sampai pada masyarakat Palestina dan tidak berakhir di kantong pribadi apalagi mengalir ke organisasi teroris.

This post was last modified on 14 November 2023 12:46 PM

Desi Ratriyanti

Recent Posts

Demistifikasi Agama dan Politik Inklusif untuk Kemanusiaan

Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…

1 hari ago

Merawat Hubungan Agama dan Politik yang Bersih dari Politisasi Agama

Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…

1 hari ago

Agama (Tidak) Bisa Dipisahkan dalam Politik?

Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…

1 hari ago

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

2 hari ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

2 hari ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

2 hari ago