Categories: Peradaban

Pesantren Garda Utama Cegah Terorisme

Terorisme sudah menjadi nyata di depan kita dan musuh utama bukan saja orang-orang Islam tetapi semua umat manusia sepakat bahwa terorisme adalah ancaman  apalagi kalau mengatasnamakan agama.

Agama apapun di dunia ini tidak ada yang mengajarkan kekerasan apalagi membunuh secara serampangan. Islam sendiri melarang keras membunuh seseorang tanpa alasan dan proses hukum yang berlapis lapis karena menghilangkan satu nyawa sama saja menghilangkan nyawa semua umat manusia. Ini artinya Islam dan agama lain sangat memperhatikan hak hidup setiap orang tanp kecuali.

Fenomena terorisme yang kini menguak di mana-mana dan cenderung berlindung di belakang istilah-istilah Islam seperti jihad, syahid dan lain-lain pada hakekatnya tidak lebih sebagai propaganda terorisme untuk menjustifikasi perbuatan mereka. Karena itu semua sarjana Islam sepakat bahwa terorisme bukanlah Islam.

Yang menarik perhatian sekarang karena upaya menyeret Islam ke dalam ruang lingkup terorisme semakin membabi buta dengan menanamkan paham-paham radikal di kalangan umat Islam. Fenomena ini menjadi tanggung jawab semua pihak agar menyadari sepenuhnya bahwa sesungguhnya agama yang kita anut telah dipecundangi oleh kelompok tertentu yang ingin mencapai sesuatu atas nama agama Islam.

Yang menarik karena bukan saja menjadikan umat Islam secara individual  sebagai sasaran utama untuk merekrut anggota-anggota terorisme akan tetapi juga telah merambah ke lembaga-lembaga pendidikan yang secara tidak disadari mulai mengajarkan radikalisme di lingkungan kita.

Isu 19 pesantren yang terindikasi memberikan pengajaran radikal sebagai mana yang beredar di media massa mengutip pernyataan Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Saud Osman Nasution perlu di dipahami secara bijaksana bahwa selama satu dekade terakhir muncul berbagai aliran pemikiran yang berkembang di tengah-tengah masyarakat bukan saja terbatas di lingkungan kita tetapi juga memasuki lembaga lembaga pendidikan dan  komunitas-komunitas tertentu yang disebarkan oleh anggota-anggota mereka termasuk ke lembaga-lembaga pendidikan.  Secara Zhahiriyah sebenarnya bukan saja mengancam kehidupan harmonis bangsa kita yang berdasarkan kebhinnekaan tunggal ika akan tetapi lebih jauh dari itu cenderung menjadi ancaman stabilitas nasional ke depan.

Di sinilah pentingnya pesantren yang selama ini menjadi mesin produksi ulama-ulama yng memiliki integritas tinggi terhadap masyarakat dan agama serta negara dan bangsa dan menganut sistim pendidikan yang serbaguna menjadi garda utama dalam upaya membendung paham-paham radikalisme dan terorisme dan perlu dilindungi dari sasaran radikalsime sehingga pesantren tetap memainkan perannya yaitu ikut serta mendukung pemerinntah dalam  mencerdaskan kehidupan bangsa yang lebih baik.

Suaib Tahir

Suaib tahir adalah salah satu tim penulis pusat media damai (pmd). Sebelumnya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi timur tengah. Selain aktif menulis di PMD juga aktif mengajar di kampus dan organisasi

Share
Published by
Suaib Tahir

Recent Posts

Membedah Anatomi Gerakan Gen Z; Membangun Imajinasi Keindonesiaan yang Otentik

Geliat gerakan yang dimotori gen Z di sejumlah negara ternyata tidak dapat dipandang sebelah mata.…

4 jam ago

Wajah Baru Radikalisasi di Dunia Game

Gen Z lahir dengan dua kewarganegaraan. Indonesian citizenship dan internet citizenship (netizen). Bagi mereka, tidak…

5 jam ago

Gen-Z dan Islam Moderat; Bagaimana Ekologi Media Membentuk Identitas Beragama yang Inklusif?

Hasil survei dari Alvara Institute pada tahun 2022 lalu menyebutkan bahwa agama menjadi salah satu…

5 jam ago

DNA Aktivisme Gen Z: Mengelola Genetik Perubahan Anak Muda

Gelombang aktivisme anak muda, khususnya Generasi Z, semakin menjadi sorotan global. Dari Nepal, Bangladesh, Sri…

1 hari ago

Membaca Ulang Jihad ala Gen Z

Ketika berbicara tentang jihad, kerap kali kita terjebak dalam narasi yang sempit dan reduktif, seolah…

1 hari ago

Dakwah Hibrid ala HTI; Dari Menggaet Influencer ke Adaptasi Budaya Populer

Jika ada pentolan HTI yang patut diacungi jempol lantaran lihai bermanuver, maka nama Felix Shiaw…

1 hari ago