Narasi

Resolusi Tahun 2021: Menjadikan Dunia Maya sebagai Jalan Perdamaian

Beberapa hari lagi kita akan beranjak pada tahun 2021 dan meninggalkan tahun 2020. Pergantian tahun di sini seharusnya menjadi momen untuk menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Maraknya ujaran kebencian dan sikap intoleransi yang menyebar di dunia maya di tahun 2020, seharusnya menjadi bahan ajar dalam mengoptimalkan media maya dengan sebaik mungkin di tahun yang akan datang. Sehingga persinggungan tentang baik dan benar akan sebuah perbedaan bisa terselesaikan dengan baiknya.

Dari sinilah etika dalam bersosial media sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Dengan tujuan setiap dari kita yang sudah menjadikan dunia maya sebagai tempat berpijak untuk berkeluh kesah dan mencari Informasi bisa dijadikan rujukan dalam meniti kebaikan. Ketika kita sudah memahami etika bermedia sosial dengan baik dan benar, maka diri kita tidak akan dengan mudah menyebarkan kebencian sampai dengan terindikasi sikap intoleransi. Sebab, kita sudah paham, bahwa lahirnya media sosial ialah sebagai jalan untuk berinteraksi yang menyenangkan dan mendamaikan. Seperti di tahun 2020 sampai sekarang ini, adanya covid-19 mengharuskan kita untuk berinteraksi melalui dunia maya. Hal-hal yang demikianlah yang seharusnya di manfaatkan dalam mengaplikasikan dunia maya. 

Pun dengan menyebarkan pesan-pesan yang baik dan menyenangkan, tentunya setiap penikmat sosial media akan menemukan informasi yang menyegarkan dan baik untuk dijadikan pengetahuan. Selain itu, Informasi ini juga akan menjadi modal penting bagi setiap orang untuk senantiasa memupuk solidaritas dan membangun keakraban dalam bersosialisasi dalam dunia maya.

Menggunakan media dengan bijak akan mengantarkan seseorang pada pengetahuan baru, hingga pemahaman yang bisa membangun. Dengan kata lain, apa yang didapatkannya dari media bisa disosialisasikan dengan bagi untuk orang-orang yang ada di sekitarnya. Hingga ruang maya menjadi bekal bagi setiap orang untuk membangun kerukunan dan peradaban yang mendamaikan.

Terlebih penghuni dunia maya tiap tahun semakin bertambah. Tidak hanya kalangan orang remaja atau dewasa saja yang bisa mengakses dunia maya. Anak yang masih menginjak sekolah dasar juga dengan mudah menggunakan media sosial. Itulah yang kemudian menjadi alasan, mengapa etika dalam menggunakan dunia maya sangat diharuskan untuk setiap orang. Sebab, ketika belajar dari tahun ke tahun doktrin yang ditawarkan dunia maya terbilang sangat besar. Bahkan, penyebaran yang terjadi pun cukup cepat. Hal ini bisa dilihat dalam Instagram, web, twitter, dan beberapa akun media sosial. Melalui beberapa media inilah seseorang bisa menemukan kabar-kabar baru. Entah itu kabar yang baik ataukah sebaliknya.

Inilah yang seharusnya dipikirkan bersama ke depannya. Bahwasanya berita buruk juga sangat cepat tersebar. Dan untuk menengahi hal itu, sudah seharusnya dunia maya dijadikan salah satu alat ukur untuk bersosialisasi dan kampanye perdamaian kepada seluruh masyarakat untuk cinta nasionalisme. Selain hal ini akan mendukung maju dan berkembangnya masyarakat, suntikan yang diberikan media maya juga menjadi pengaruh akan maju dan berkembangnya bangsa Indonesia

Menyuarakan Perdamaian di Dunia Maya

Pergantian tahun menjadi salah satu tanda, bahwa kemajuan akan semakin pesat lagi. Tidak menutup kemungkinan pengetahuan-pengetahuan baru akan muncul. Namun, dari perkembangan teknologi tersebut pasti ada dampak positif dan negatifnya. Maka di  tahun 2021 inilah kemajuan teknologi yang semakin canggih digunakan sebagai alternatif untuk menangkal kebencian. Dengan tujuan, agar tidak ada perpecahan di bangsa Indonesia. 

Menggunakan dunia maya sebagai panggung perdamaian, sudah menjadi keharusan setiap orang. Media sosial dimanfaatkan untuk menyuarakan perdamaian, memberikan sebuah penjelasan pentingnya mencintai dan menjaga negeri ini  dengan sepenuh hati. Sehingga seseorang mengerti bagaimana menjaga dan menghargai setiap apa yang ada di dalamnya. Cinta damai adalah bentuk cinta kita terhadap sesama. Tidak memandang derajat ataupun kedudukan. Karena sejatinya kita berdiri pada asas yang sama. Yaitu ideologi Pancasila. Sebuah ideologi yang mengajarkan seseorang untuk selalu berteduh pada kebersamaan, kesetaraan, dan pentingnya kerukunan.

Perdamaian tercipta tidak hanya satu orang, tetapi untuk setiap penduduk bangsa. Maka jaga dan rawat negeri yang makmur ini dengan baik. Sampai kita bisa mengerti bagaimana rasa memiliki dan menjaga. Jangan pernah mau diadu domba oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dan persatuan kitalah yang akan menjadi jembatan untuk membangun kerukunan.

Untuk itu, di tahun yang akan datang 2021 inilah kita bersama-sama bersatu dan menguatkan solidaritas dalam membangun kerukunan. Baik itu melalui dunia maya ataupun tindakan langsung. Sebab demikianlah yang akan berpengaruh pada karakter seseorang. Hingga seseorang bisa menemukan perdamaian dalam dirinya sendiri dan juga untuk orang lain.

This post was last modified on 30 Desember 2020 6:50 PM

Sudiyantoro

Penulis adalah Penikmat Buku dan Pegiat Literasi Asli Rembang

Recent Posts

Demistifikasi Agama dan Politik Inklusif untuk Kemanusiaan

Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…

20 jam ago

Merawat Hubungan Agama dan Politik yang Bersih dari Politisasi Agama

Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…

20 jam ago

Agama (Tidak) Bisa Dipisahkan dalam Politik?

Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…

20 jam ago

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

2 hari ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

2 hari ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

2 hari ago