Berkaca pada sejarah. Ulama menjadi pejuang yang tidak bisa dipisahkan dalam diri Indonesia. Masih terkenang jelas, dalam perjuangan Indonesia mengusir penjajah, ulama menjadi salah satu pejuang yang rela mati demi kemerdekaan Indonesia.
Dari zaman penjajahan ulama sudah mengajarkan, rakyat Indonesia harus cinta tanah air. Puncaknya ini terjadi ketika KH. Hasyim Asyari mencetuskan resolusi jihad. Revolusi jihad ini kemudian memberikan motivasi/semangat bagi masyarakat untuk ikut ambil andil melawan penjajah. Yang kemudian menghasilkan Indonesia yang sekarang ini, kedamaian dan rasa saling menjaga untuk negeri Indonesia.
Hal ini menunjukkan, peran ulama terhadap negeri ini sangatlah kuat. Bisa dikatakan peran ulama sampai kapanpun akan selalu dibutuhkan, untuk membangun Indonesia menjadi negara yang ber-kedaulatan. Negara yang bisa hidup berdampingan dengan tenteram, menebar kasih sayang, dan meneguhkan nilai toleransi antar umat beragama.
Kontribusinya dalam menjaga keutuhan NKRI sudah tidak bisa diragukan lagi. Seperti perumusan dalam menjadikan negara demokrasi, ulama berperan besar di dalamnya. Bisa dikatakan lahirnya ideologi Pancasila, tidak bisa lepas dari sumbangsih dari pemikiran ulama. Di mana demi tegaknya negara yang menghargai perbedaan dan menjamin keberagamaan, maka bangsa Indonesia dilahirkan bukan sebagai negara agama. Akan tetapi negara hukum yang di dalamnya terdapat nilai-nilai ketuhanan.
Dalam hal ini ulama sudah menjadi pesan perdamaian untuk menjunjung tinggi nilai toleransi. Ulama adalah guru bangsa yang harus dijadikan teladan untuk menuju Indonesia yang lebih baik lagi. Ulama mengajarkan kesatuan dari berbagai suku, budaya, ras, dan etnis yang ada di Indonesia. Yang kemudian menjadi persatuan untuk selalu menjaga NKRI tetap utuh.
Secara garis besarnya, ulama sudah berusaha menyebarkan Islam sebagai agama yang rahmatal lil alamin. Bertindak membangun kerukunan terhadap sesama dan umat beragama. Selain itu, ulama juga berusaha menjaga bumi ini dari tindakan kekerasan dan kerusuhan.
Seperti yang ditegaskan dalam al-Quran surat al-Arof ayat 56 “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”
Memahami ayat ini, sebenarnya ulama berusaha menjaga Indonesia agar tetap utuh menjadi negara yang makmur. Menjaga keindahan dan kebudayaan yang ada tanah Pertiwi. Itulah mengapa pedoman mencintai tanah air adalah suatu kewajiban. Karena sejatinya, kedamaian dan ketenteraman hanya bisa tercapai apabila penghuni negara tersebut bisa menjaga kerukunan di muka bumi ini.
Bagi generasi penerus, menjadikan ulama sebagai salah satu guru bangsa sudah menjadi keharuan. Sebab, dengan begitu generasi selanjutnya akan memahami sebuah perjuangan. Bagaimana menjaga NKRI agar tetap utuh dan selalu bersahaja.
Indonesia di kenal dengan negara yang multicultural. Baik itu etnis, budaya, bahasa dan sukunya. Dari situlah kemudian Indonesia menjadi negara yang demokrasi. Dan selalu menjunjung nilai toleransi yang sangat tinggi.
Berangkat dari keunikan dan keragaman inilah, meskipun ulama menganut agama Islam. Tetapi, dalam ajarannya selalu menegakkan nilai-nilai toleransi yang tinggi. Ulama berusaha menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan kuat. Menegaskan juga bahwa setiap perbedaan bukanlah suatu kelemahan.
Sebagaimana yang diungkapkan sebuah pepatah. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Ungkapan sederhana ini mengandung makna yang mendalam apabila dipahami dengan perenungan. Di mana setiap keutuhan dan kejayaan yang ada di Indonesia akan selalu terjaga, apabila kita senantiasa berpangku tangan antara satu dengan yang lainnya.
Menciptakan kerukunan memang penting. Tetapi, mempertahankan kerukunan tersebut, jauh lebih penting. Untuk itu, konsep kerukunan yang sudah diusung oleh orang-orang terdahulu, sudah seharusnya dipertahankan oleh generasi sekarang. Menjaga persatuan bangsa dan perdamaian setiap umat beragama. Agar setiap manusia bisa menikmati hidup dengan tenteram dan bahagia.
Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…
Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…
Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…
Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…
Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…
Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…