Di bulan puasa ini, kita telah melalui sukar senang menjalankan perintah Allah untuk sebentar saja menahan haus dan lapar. Allah melipatgandakan nikmat hidangan makan dikala waktu berbuka tiba, semua itu ditujukan agar kita selalu dapat bersyukur. Allah memang meminta kita untuk menahan lapar dan dahaga di siang hari, namun Allah membayar kepenatan tersebut dengan berbagai limpahan kenikmatan dan keberkahan di malam harinya.
Kini, ketika bulan puasa seakan hendak berlalu pergi, Allah sekali lagi memerintahkan kita untuk tidak pernah lupa berbagi. Membagikan kenikmatan dan keberkahan yang kita dapatkan selama menjalani ibadah puasa kepada saudara-saudara kita yang masih belum seberuntung kita. Allah serius dalam hal ini, karenanya Ia memasukkan perintah berbagi ini dalam urutan ibadah wajib. Ibadah tersebtu bernama Zakat, yang secara bahasa berarti mensucikan.
zakat mulai diwajibkan untuk dilaksanakan sejak tahun 662 M, Nabi Muhammad sendiri yang melembagakan perintah zakat ini dengan menetapkan besaran zakat yang harus dikeluarkan oleh golongan kaya/mampu untuk membantu golongan lain yang kekurangan. Allah memerintahkan zakat sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Baqarah (2):43 yang berbunyi, “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’”. Mengingat betapa zakat diatur sedemikian rupa baik dalam alquran maupun hadist, maka hukum melakukan zakat adalah wajib sebagaimana hukum untuk sholat, puasa dan haji.
Allah telah menentukan 8 golongan orang yang berhak menerima zakat, yakni;
orang yang tidak memiliki apa-apa hingga ia tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok hariannya.
Orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup
Orang yang membantu mengumpulkan dan membagikan zakat
Orang yang baru masuk islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi barunya
Budak yang ingin bebas dari perbudakan
Mereka yang berhutang untuk keperluan halal namun tidak sanggup untuk melunasi hutannya tersebut
Orang-orang yang berjuang di jalan Allah, seperti; Berdakwah, mengajar agama, dll.
Orang-orang yang kehabisan bekal di tengah perjalanan untuk melakukan kebaikan.
Pemberian zakat bagi 8 golongan di atas (golongan orag yang sangat membutuhkan) tentu akan sangat berarti bagi mereka. Namun disinilah letak perbedaan zakat dengan sedekah lainnya, yakni bahwa keberkahan zakat berjalan dua arah. Ia memberi berkah kepada orang yang diberi zakat dan juga memberi berkah kepada si pemberi zakat.
Bagi mereka yang membayar zakat, mereka akan memiliki 3 keutamaan. Yakni;
Kini, bulan ramadhan telah memasuki masa akhir. Mari bersegera membayar zakat agar kita dapat selalu berbagi nikmat kepada sesama.
This post was last modified on 23 Juli 2015 4:28 PM
Setelah 13 tahun bertahan menghadapi milisi pemberontak, rezim Bashar al Assad akhirnya tumbang. Hanya butuh…
Panggung ajakan untuk menegakkan khilafah mulai digelar ke permukaan pasca kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS)…
Hari Kesetiakawanan Sosial (HKS) yang diperingati setiap tanggal 20 Desember merupakan upaya membangun keharmonisan interaksi…
Sejak munculnya ISIS pada tahun 2014 hingga 2018, sekitar 600 foreign terroris fighter (FTF) atau…
Penggulingan kepemimpinan Bashar Assad di Suriah oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) tengah mengipnotis segelintir masyarakat…
Di tengah krisis kemanusiaan yang masih berlangsung di Suriah, interpretasi agama sering dipolitisasi dan dipaksakan…