Dear BNPT. Hari ini, pada tanggal 16 Juli 2021 adalah hari ulang tahun-mu yang ke-11. Tentunya, Saya hanya bisa berharap, teruslah tumbuh dan sembuhkan banyak luka. Sebagaimana pertama-kali kau hadir di tengah-tengah kami untuk menyembuhkan luka-duka, setelah tragedi bom Bali meletus pada tahun 2002. Masih ingat dalam kepala Saya, Bahwa Kau akan hadir sebagai sosok pahlawan yang akan “berjanji” untuk menjaga bumi pertiwi ini. Agar kebiadaban yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan layaknya bom bunuh diri tidak akan kembali terjadi.
Sehingga, Kau terus tumbuh dan menyembuhkan banyak luka. Hingga, pada 16 Juli 2010, kau resmi sebagai pahlawan yang akan terus “beroperasi” mempersembahkan segala kemampuannya untuk berjuang di dalam membela, menjaga dan melindungi kemanusiaan di bumi pertiwi ini.
Hingga sampai saat ini, usiamu sudah mencapai 11 Tahun. Usia yang tidak mudah terus tumbuh dan bisa menyembuhkan banyak luka. Sebelas tahun adalah perjuangan yang sangat panjang. Tetapi Kau bisa melewati momentum ini dengan rasa cinta. Menghadapi segala terpaan badai ancaman dari kelompok yang tidak suka akan keberadaan-mu. Bahkan hingga saat ini, orang yang ingin menghancurkan bumi pertiwi ini, terus berusaha melemahkan dan berusaha menghancurkan-mu.
Tentunya, harapan terbesar Saya, sebagai orang yang (berharap) kepada-mu untuk terus berjuang. Yaitu berusaha untuk terus tumbuh dan sembuhkan banyak luka. Maka, tetaplah berada dalam janji-janji yang kau ingin tepati untuk kami. Yaitu ingin menumpas segala pelanggaran kemanusiaan layaknya bom bunuh diri.
Karena, ada begitu banyak kezhaliman di bumi pertiwi ini yang setiap saat bisa membuat kami terluka.
Oleh sebab itu, kejahatan-kejahatan yang akan membuat kami terluka akan terus ada dan tidak akan pernah jera. Mereka akan terus berubah, mencari jalan yang lebih aman dan bahkan mencari celah-celah walau-pun “secuil” agar bisa masuk dan menghancurkan bumi pertiwi ini.
Dari sinilah sebetulnya saya berharap agar Kau terus memberikan rasa cinta pengorbanan terhadap kami. Karena, dengan cinta, sebetulnya kau akan terus bisa melewati segala macam terpaan badai musuh. Sehingga, dengan pengorbanan cinta, kau akan terus kokoh dan tidak akan tumbang. Karena memang, kekuatan cinta tidak akan pernah dikalahkan oleh apa-pun. Termasuk kebencian dan pengkhianatan.
Maka dari situlah, besar harapan kami untuk (BNPT), teruslah tumbuh dan sembuhkan banyak luka. Karena, kata-kata itu adalah spirit yang selama ini kami harapkan. Yaitu bisa melindungi kami dari ancaman kezhaliman layaknya bom bunuh diri. Memang, bom bunuh diri tidak terlepas dari pemahaman yang menjadi “sumbu” bagi tindakan tersebut.
Jadi, saya berharap kepada BNPT yang kini telah mencapai usia yang ke-11 tahun. Untuk semangat di dalam menggempur kelompok atau-pun ideologi yang sengaja ingin menghancurkan bumi pertiwi ini. Baik dari hulu hingga ke hilir. Semua-nya harus dibabat habis.
Tentunya, saya berharap kepada BNPT sebagaimana harapan kami semua untuk terus tumbuh dan sembuhkan banyak luka-duka. Di tengah terpaan badai musuh yang sengaja ingin menghancurkan dan merusak kebahagiaan, menghilangkan kenyamanan dan mengganggu ketenteraman. Maka, di ulang tahun yang ke 11 ini, Saya berharap agar BNPT bisa terus menyembuhkan banyak luka dan terus tumbuh menghijaukan bumi pertiwi ini agar terbebas dari aksi-aksi kezhaliman para terorisme. Amin-amin ya Rabbal Alamin. Selamat ulang tahun BNPT yang ke-11.
This post was last modified on 16 Juli 2021 10:02 AM
Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…
Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…
Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…
Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…
Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…
Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…