Narasi

HUT BNPT KE-13: Sinergi BNPT dan Masyarakat Sebagai Pelopor Perdamaian Di Masa Depan

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau sering disebut BNPT merupakan salah satu lembaga pemerintah yang berperan aktif dalam menjaga kestabilan bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan fakta bagaimana BNPT sering kali memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana bahayanya kejahatan terorisme dan radikalisme apabila masuk ruang kehidupan bersosial. Tidak berhenti di situ, sosial media juga dibanjiri dengan berbagai pesan-pesan perdamaian dan menjunjung tinggi keberagaman yang ada di bangsa Indonesia.

Lahirnya BNPT di tengah-tengah masyarakat majemuk seperti Indonesia ini seharusnya menjadi solusi yang sangat tepat dalam membangun perdamaian dan kerukunan dalam berbagai perbedaan yang ada di bangsa Indonesia. Sesuai dengan visi dan misi yang sudah diemban BNPT, bahwasanya memiliki peran membangun sinergi institusi pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan, perlindungan sampai dengan deradikalisasi.

Dalam hal ini dapat dikatakan BNPT membutuhkan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat, untuk melahirkan sesuatu yang positif. Misalnya masyarakat juga ikut berperan saling memberikan pemahaman, bagaimana intoleransi, radikalisme, sampai dengan terorisme bisa memecah belah bangsa Indonesia. Sinergi ini tentu akan menjadi sinyal mendamaikan apabila selalu di terapkan dalam lingkungan masyarakat Indonesia.

Kita bisa saling mengingatkan, menguatkan dan selalu merasa seluruh masyarakat Indonesia merupakan saudara sebangsa yang harus selalu saling menjaga. Kebersamaan ini pada tahun 2022 akhirnya menghasilkan penurunan tentang kasus radikalisme.

Hal ini sesuai survey yang dilakukan oleh BNPT, bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPF), Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementrian Agama, Kajian Terorisme Universitas Islam Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), The Centre for Indonesia Crisis Strategic Resolution (CICSR), Nasarudin Umar Office, The Nusa Institute, Daulah Bangsa, dan Alvara Research Institute mencatat, bahwa indeks potensi radikalisme pada tahun 2022 sebesar 10 persen yang awalnya 12,2 persen pada tahun 2020,  yang menunjukkan turun 2,2 persen.

Berangkat dari survey ini menunjukkan bahwa peran BNPT memang sangat vital dalam membangun kemistri  dengan masyarakat. Sehingga akan terjalin komunikasi yang baik antara keduanya. Sederhananya melalui hubungan yang baik ini, masyarakat akan dengan mudah menyerap apa yang diedukasikan oleh BNPT. Masyarakat bisa memahami bagaimana tugas kita tidak menjadi warga negara Indonesia, melainkan juga ikut berperan menjaga keutuhan bangsa Indonesia dari kejahatan terorisme dan radikalisme.

Untuk itu, menjadi manusia yang cerdas dalam memilih dan memilah segala bentuk informasi harus dilakukan masyarakat Indonesia. Khususnya pada pemuda-pemuda yang memang akan menjadi generasi penerus, sebagai pemegang estafet keberagaman yang sudah ada dari dulu. Pemuda-pemudi harus berani memiliki wawasan yang luas dan kemudian menyerbanekanya kepada seluruh elemen manusi, agar tidak menjadi manusia yang salah dalam memperjuangkan kebenaran.

Lebih-lebih sekarang akses informasi sangat mudah sekali terjangkau oleh manusia. Dalam dunia nyata,  ruang maya , baik dari kalangan muda, tua, sampai dengan anak kecil. Apabila hal yang demikian tidak diimbangi dengan pemahaman yang memadai, tentu akan memberikan dampak yang negatif untuk keberlangsungan bangsa Indonesia. Sebab, percaya atau tidak para pelaku terorisme, radikalisme dan intoleransi juga aktif bermain media sosial. Tidak menutup kemungkinan para pelaku kejahatan tersebut akan memberikan konten-konten yang bersifat membenci dan menyalahkan segala konsep kehidupan yang ada di bangsa Indonesia.

Ketika edukasi yang bersimpangan tersebut berseliweran di dalam ruang maya, tentu akan memberikan efek negatif bagi mereka yang belum sepenuhnya memahami bagaimana bangsa Indonesia sangat toleran dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Mereka yang termakan oleh konten-konten negatif ini sering kali hanya membenarkan apa yang dirinya percayai, tapi melupakan bahwa manusia lahir dengan berbagai perbedaan. Baik dalam beragama, bersuku, sampai dengan berbahasa.

Inilah salah satu alasan mengapa BNPT harus selalu ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Selain menjadi penyeimbang dalam memerangi radikal-terosisme, juga memiliki peran memberikan edukasi yang menyenangkan. Karena perdamaian merupakan jalan terbaik untuk menjaga keutuhan suatu bangsa. Dan dari BNPT kita juga belajar menjadi orang baik yang mempersatukan. Sederhananya jadilah manusia yang berguna bagi bangsa, apabila di sekitarmu belum kau temukan orang baik, maka jadilah salah satunya. Karena itu akan mengurangi kejahatan radikal terorisme di Indonesia.

This post was last modified on 28 Juli 2023 3:43 PM

Sudiyantoro

Penulis adalah Penikmat Buku dan Pegiat Literasi Asli Rembang

Recent Posts

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

15 jam ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

15 jam ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

15 jam ago

Politik dan Kesucian: Menyimak Geliat Agama di Pilkada 2024

Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…

15 jam ago

Potensi Ancaman Pilkada 2024; Dari Kekerasan Sipil ke Kebangkitan Terorisme

Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…

2 hari ago

Mencegah Agenda Mistifikasi Politik Jelang Pilkada

Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…

2 hari ago