Di penghujung zaman, seorang ibu mengemas resah pada anak-anak bangsa yang di telan pusaran arus kehidupan, kemudian muncul ke permukaan bersama berita meluluhlantakkan kota. Bisikan apakah yang merasuki nalarmu hingga begitu mudah meluapkan amarah ?
Di penghujung zaman, seorang ibu merenda benang airmata ketika anak-anak bangsa merakit kabel-kabel kebencian, kemudian meledakkan diri hingga menyerpihkan tubuh-tubuh tak berdosa. Ayat-ayat apakah yang telah mendidihkan darahmu hingga menghalalkan segala cara ?
Di penghujung zaman, seorang ibu terguncang kesadarannya ketika mengenang pertemuan terakhir. Dosa besar apa yang telah diperbuatnya hingga seorang anak bisa menghardik, “Ibu Kafir!”.
Di penghujung zaman, seorang ibu menanak perih hati, seraya tak lelah menyusupkan doa pengharapan. “Nak, tak perlu jauh tersesat mencari jalan menuju surga. Pulanglah! Tak ingatkah engkau bahwa surga itu begitu lekat pada Telapak kaki ibu.”
Depok
Setiyo Bardono
Buku Pengantin Langit
This post was last modified on 18 Agustus 2015 10:25 AM
Di awal bangkitnya era modern, muncul ramalan bahwa agama akan mulai ditinggalkan oleh manusia. Salah…
Di tengah lanskap Indonesia yang kaya akan keragaman, upaya merawat persatuan adalah sebuah tantangan yang…
Indonesia, sebuah keberagaman yang nyata, tak henti-hentinya mengajarkan kita tentang hakikat perbedaan. Bukan untuk dipertentangkan,…
Agama cinta sebenarnya bukan gagasan baru, melainkan sebuah konsep lama yang terus-menerus diperbarui tafsirannya sesuai…
Cinta, sebuah kata yang diklaim sebagai fitrah dan puncak aspirasi spiritual, ironisnya justru menjadi salah…
Agama, dalam hakekat terdalamnya, lahir dari cinta. Cinta kepada Yang Maha Kuasa, cinta kepada sesama,…