Jihad Pekerja
Suatu ketika, seseorang berjalan melintasi tempat Rasulullah SAW.. orang itu terlihat sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas, para sahabat berkomentar, “Ya Rasulullah, andai kata bekerja semacam orang itu dapat digolongkan fi sabilillah, alangkah baiknya.” Lalu, Rasulullah menjawab, “Ketika dia itu bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu adalah fi sabilillah, kalau dia bekerja untuk membela kedua orangtuanya yang sudah lanjut usia, maka itu pun fi sabilillah; bahkan kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu adalah fi sabilillah.” (HR At-Tabrani)
This post was last modified on 18 Agustus 2015 10:25 AM
Hari Santri Nasional tahun ini diperingati di tengah kontroversi seputar tayangan Xpose Uncencored Trans7 yang…
Santri kerap diidentikkan dengan kelompok muslim tradisional yang kuno, kolot, bahkan ortodoks. Santri juga kerap…
Kaum santri barangkali adalah kelompok yang paling tepat untuk menyandang gelar Rausyanfikr. Istilah Rausyanfikr dipopulerkan…
Dalam sejarah panjang bangsa Indonesia, pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga penjaga moralitas dan peradaban. Dari masa perjuangan…
Gelombang propaganda kelompok teror ISIS tampaknya belum benar-benar surut. Meski kekuasaan teritorial mereka di Suriah…
Islam di Indonesia, yang sering kali disebut sebagai Islam Nusantara, memiliki ciri khas yang sangat…