Narasi

Melawan Wabah adalah Kewajiban Kita sebagai Khalifah!

Disadari atau tidak, bahwa covid-19 yang kini terus melonjak penyebaran dan penularan-nya, ini akan benar-benar merusak peradaban kita. Jika dibiarkan tanpa ada gerakan perlawanan dari kita. Karena, selain mengganggu aktivitas kita yang kini serba dibatasi, virus ini juga mengancam kesehatan dan berpotensi mengancam keselamatan banyak nyawa (termasuk diri sendiri) dan saudara kita di negeri yang kita cintai ini.

Karena, Allah SWT menjadikan kita semua sebagai khalifah di muka bumi ini “Khalifah fil Ardh”. Maka, status tersebut semestinya secara fungsional, menjadi spirit serta jalan etis bagi kita semua untuk melawan covid-19 secara semesta. Karena, menjaga bumi agar terbebas dari kerusakan dan terbebas dari segala macam penyakit atau virus, sejatinya telah menjadi tugas dan tanggung-jawab kita bersama, yang telah menyandang gelar dari Allah SWT sebagai khalifah tersebut.  

Sebagaimana Allah SWT di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30, dalam potongan ayat “Innii jaa’ilum-fil Ardhi khalifah” bahwasanya, Allah SWT menyampaikan kepada para Malaikat, Bahwa kitalah sebagai manusia yang diutus menjadi seorang khalifah di muka bumi ini. Meskipun dalam kelanjutan ayat tersebut, Malaikat “meragukan” kita. Tetapi, Allah SWT menegaskan kepada malaikat bahwa Allah SWT lebih mengetahui segala sesuatu dan percaya bahwa kita layak menyandang gelar khalifah di muka bumi ini.  

Karena, gelar kita adalah khalifah. Sebagaimana tugas seorang khalifah harus bertanggung-jawab terhadap apa-pun yang terjadi di muka bumi ini. Tentu, melihat keadaan covid-19 yang terus membludak penyebaran dan penularan-nya, di sini kita perlu mengoptimalkan tugas kita sebagai khalifah. Untuk benar-benar komitmen secara semesta di dalam melawan wabah ini.

Sebagaimana di dalam potongan ayat AL-Qur’an pada surat Al-Baqarah ayat 30 tersebut, bahwasanya “Qoola innii a’lamu maa laa ta’ lamuun”. Jelas, bahwa Allah SWT memberi semacam spirit dan keyakinan kepada kita bahwa gelar khalifah yang diberikan oleh-Nya niscaya kita akan sanggup mengelolanya dengan baik, merawatnya dengan baik serta menjaganya dengan baik. Karena Allah SWT “mengetahui apa yang tidak diketahui oleh Malaikat” yang telah meragukan gelar khalifah yang kita miliki ini.

Dari ayat di atas sebetulnya penting untuk membangun kesadaran kita secara bersama. Dengan membentuk gerakan semesta dengan kesadaran bahwa kita adalah khalifah di muka bumi ini. Jelas, kita memiliki tanggung-jawab apa-pun yang terjadi. Sebagaimana kita sedang dihadapi oleh musibah virus corona-19 yang tidak pernah berhenti. Bahkan saat ini mulai banyak virus varian delta yang mulai menyebar di dalam kehidupan masyarakat. Apakah kita masih tetap berdiam diri?

Karena, melawan corona ini pada hakikatnya tugas dan tanggung-jawab kita sebagai khalifah. Jangan salah kita memahami, bahwa keengganan kita terhadap protokol kesehatan dan tetap melakukan kerumunan di tengah wabah ini. Ini sebetulnya telah “menyalahi” apa yang sebetulnya telah menjadi tugas kita bersama. Artinya, tugas yang seharusnya kita lakukan untuk tidak membiarkan virus ini terus menginfeksi masyarakat, justru kita melakukan tindakan yang membuat infeksi penularan terus terjadi.            

Maka dari sini, kita perlu menyadari dengan keimanan dan semangat spiritualitas yang mendalam. Bahwa melawan corona itu sangat penting. Karena ini adalah tugas dan tanggung-jawab kita bersama yang telah menyandang gelar khalifah di muka bumi khalifah fil ardh tersebut. Sebagaimana tugas kita sebagai seorang khalifah, maka, bergerak semesta melawan corona itu penting dan wajib.

This post was last modified on 1 Juli 2021 1:25 PM

Amil Nur fatimah

Mahasiswa S1 Farmasi di STIKES Dr. Soebandhi Jember

Recent Posts

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

12 jam ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

12 jam ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

12 jam ago

Politik dan Kesucian: Menyimak Geliat Agama di Pilkada 2024

Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…

12 jam ago

Potensi Ancaman Pilkada 2024; Dari Kekerasan Sipil ke Kebangkitan Terorisme

Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…

2 hari ago

Mencegah Agenda Mistifikasi Politik Jelang Pilkada

Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…

2 hari ago