Baru-baru ini, ada kabar dari organisasi ulama internasional, International Union of Muslim Scholars (IUMS), yang mengeluarkan fatwa buat jihad melawan Israel. Fatwa ini tentu muncul karena agresi yang terus terjadi di Gaza sejak Oktober 2023.
Ringkasnya, fatwa itu meminta negara-negara Muslim buat langsung turun tangan, tidak cuma lewat jalur militer, tapi juga ekonomi dan politik. Mereka terutama menyinggung soal pentingnya aliansi militer antar negara Islam untuk melawan agresi dari Israel.
Nah, yang perlu diperhatikan adalah, bahwa fatwa seperti ini sangat bisa untuk dimanfaatkan oleh kelompok teroris buat merekrut anggota baru, terutama dari kalangan akar rumput dan generasi-generasi muda. Ini jelas sangat berbahaya buat kita semua dan bisa mengancam keamanan negara tercinta ini.
Kita di Indonesia punya prinsip sendiri dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, yaitu Pancasila, NKRI, dan UUD 1945. Kita punya cara sendiri yang lebih cocok dengan nilai-nilai kebangsaan kita. Keseimbangan perlu kita jaga, mikro ataupun makro.
Para ulama dan pemerintah Indonesia punya peran penting untuk menerjemahkan fatwa ini ke dalam bahasa perjuangan ala Nusantara yang lebih relevan buat kita. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa bantu Palestina sembari tetap menjaga keamanan dan kedamaian di Indonesia, juga berkontribusi positif di dunia internasional. Membantu yang lain bukan berarti membahayakan diri sendiri.
Menyikapi Fatwa Jihad
Bagaimana anak muda Indonesia bisa ikut berkontribusi dalam isu Palestina ini, tanpa harus ikut-ikutan hal-hal yang bisa saja merugikan diri sendiri dan negara? ada beberapa gagasan yang bisa dilakukan, antara lain:
Fatwa dari IUMS memang penting sebagai bentuk dukungan moral buat Palestina. Tapi, kita di Indonesia punya cara sendiri yang lebih sesuai sama nilai-nilai kebangsaan kita. Kita bisa menunjukkan solidaritas dan membantu Palestina melalui jalur-jalur yang damai, kreatif, dan sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila.
Dengan begitu, kita tidak cuma bisa berkontribusi positif buat Palestina, tapi juga tetap menjaga keamanan dan kedamaian di Indonesia. Dan bukan tidak mungkin, turut andil kita dalam hal-hal ini memberikan jalan yang baik untuk kita dan Palestina dalam masa yang akan datang dan bisa berkelanjutan.
Noor Huda Ismail, pakar kajian terorisme menulis kolom opini di harian Kompas. Judul opini itu…
Hiruk pikuk lini masa media sosial kerap menyajikan kita pemandangan yang serba cepat berubah. Satu…
Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Peringatan itu merujuk pada pidato Bung Karno…
Dalam dua tahun terakhir, Indonesia patut bersyukur karena terbebas dari aksi teror nyata di ruang…
Di tengah dinamika sosial dan politik umat Islam, muncul kecenderungan sebagian kelompok yang mudah melabeli…
Isu penerapan syariah menjadi bahan perdebatan klasik yang seolah tidak ada ujungnya. Kaum radikal bersikeras…