Narasi

Meneruskan Perjuangan para Pahlawan di Masa Pandemi

Hari Selasa (10/11/2020) kita kembali memperingati hari bersejarah yang melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 disebut sebagai Hari Pahlawan Nasional. Pada prosesnya, semenjak ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional pada 16 Desember 1959 Hari Pahlawan Nasional selalu disambut dengan meriah dan suka cita sebagai upaya dan bentuk penghormatan bagi para pahlawan yang telah dengan rela mengorbankan raganya demi kemerdekaan bangsa ini. Dan, tak terlebih di tahun ini.

Namun, demikianlah Hari Pahlawan Nasional, kehadirannya semata bukan hanya untuk dirayakan dan diperingati. Tapi, lebih dari itu adalah untuk dipelajari dan direfleksikan hikmah-hikmahnya dalam kehidupan kita saat ini. Dan, menurut saya, salah satu pelajaran dan hikmah berharga dari hadirnya Hari Pahlawan Nasional yang patut kita refleksikan dalam kehidupan kita kini adalah dengan meneruskan perjuangan para pahlawan tersebut.

Menurut saya, untuk meneruskan perjuangan para pahlawan itu, kita tak perlu berperang dengan sejuta risiko seperti halnya yang mereka lakukan dulu dalam menumpas penjajahan Inggris yang menjadi inspirasi lahirnya Hari Pahlawan Nasional kini. Dalam hemat saya, untuk meneruskan perjuangan para pahlawan itu, karena hari ini bangsa kita dalam masa pandemi, kita cukup dengan menjaga diri dan membantu negara agar pandemi Covid-19 yang hari ini telah melumpuhkan negara di berbagai sisi tidak tambah menyebar luas dan memakan banyak korban lagi.

Karena, sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 yang mulai menyebar di Indonesia sejak 02 Maret 2020 telah memakan banyak korban tak berdosa dan membuat Indonesia resmi mengalami resesi sejak beberapa hari yang lalu. Resesi, pada prosesnya juga akan membuat bangsa dan masyarakat ini lumpuh seperti di masa penjajahan dulu. Sebab itu, menurut saya, predikat pahlawan rasanya juga pantas untuk kita berikan kepada mereka yang telah berjuang mati-matian untuk menekan virus Covid-19 agar tidak tambah menyebar sehingga mampu membuat Indonesia kembali sehat.

Memakai masker, tidak berkerumun, dan selalu menjaga jarak menurut saya adalah serangkaian kewajiban yang mesti kita lakukan untuk meneruskan perjuangan para pahlawan itu. Sebab, sejauh ini, hanya itu senjata ampuh yang kita miliki untuk melawan Covid-19 yang telah membuat kacau bangsa ini.

Sekilas, perjuangan ini memang tampak lebih mudah dari perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah. Namun, pada kenyataannya, masih banyak dari di antara kita yang gagal mempraktikkannya. Buktinya, di masa pandemi yang semakin tak terkendali seperti saat ini, masih banyak di antara kita yang tak menaati protokol kesempatan sehingga semakin memperparah persebaran Covid-19 di Indonesia.

Karena itu, marilah taati protokol kesehatan sebagai wujud kecintaan kita pada NKRI dan juga sebagai bentuk untuk meneruskan perjuangan para pahlawan untuk menyelematkan bangsa ini dari bahaya penjajahan. Termasuk juga penjajahan Covid-19.            

Sekali lagi, hari ini, untuk meneruskan perjuangan para pahlawan tak perlu bagi kita untuk membawa senapan dan bambu runcing di setiap perjalanan kita. Cukup taati protokol kesehatan, gunakan masker, jaga jarak dan jangan berkerumun. Itu adalah bagian nyata untuk meneruskan perjuangan para pahlawan. Mari menjadi pahlawan di masa pandemi dengan terus membangun kesadaran kita untuk taat protokol kesehatan agar persebaran pandemi Covid-19 bisa segera di akhiri dan bangsa ini bisa kembali seperti semula.

This post was last modified on 11 November 2020 3:42 PM

Farisi Aris

Recent Posts

Kultur yang Intoleran Didorong oleh Intoleransi Struktural

Dalam minggu terakhir saja, dua kasus intoleransi mencuat seperti yang terjadi di Pamulang dan di…

21 jam ago

Moderasi Beragama adalah Khittah Beragama dan Jalan Damai Berbangsa

Agama tidak bisa dipisahkan dari nilai kemanusiaan karena ia hadir untuk menunjukkan kepada manusia suatu…

21 jam ago

Melacak Fakta Teologis dan Historis Keberpihakan Islam pada Kaum Minoritas

Serangkaian kasus intoleransi dan persekusi yang dilakukan oknum umat Islam terhadap komunitas agama lain adalah…

22 jam ago

Mitos Kerukunan dan Pentingnya Pendekatan Kolaboratif dalam Mencegah Intoleransi

Menurut laporan Wahid Foundation tahun 2022, terdapat 190 insiden intoleransi yang dilaporkan, yang mencakup pelarangan…

22 jam ago

Jaminan Hukum Kebebasan Beragama bisa Menjamin Toleransi?

Indonesia, dengan kekayaan budaya, agama, dan kepercayaan yang beragam, seharusnya menjadi contoh harmoni antar umat…

2 hari ago

Mencegah Persekusi terhadap Kelompok Minoritas Terulang Lagi

Realitas kekayaan budaya, agama, dan kepercayaan di Indonesia seharusnya menjadi fondasi untuk memperkaya keberagaman, namun…

2 hari ago