Bertahun lamanya setelah bangsa ini merdeka, masih terlihat bahwa sebenarnya persatuan dan kesatuan belum sepenuhnya kita dapatkan. Banyak sekali hal yang dapat kita jadikan contoh, seperti pada saat pelaksanaan kontestasi politik serta banyaknya didapati legitimasi terhadap kekerasan dalam hal ini seperti kasus terorisme serta masih banyak lagi. Momen pelaksanaan kontestasi politik yang seharusnya kita jadikan sebagai ajang untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, sebaliknya disalahgunakan oleh beberapa oknum yang ingin mengambil keuntungan, dan berakhir dengan perbedaan hingga menimbulkan perpecahan.
Menggunakan ayat-ayat dalam kitab suci sebagai landasan untuk berfikir maupun bertindak adalah hal yang sangat dianjurkan dalam kehidupan beragama, dan bagi setiap manusia yang bertuhan. Namun kondisinya adalah penyalahgunaan ayat-ayat dalam kitab suci marak kita dapatkan dalam kontestasi politik. Penafsiran dalam penggunaan ayat-ayat kitab suci ini lebih mengarah kepada unsur politis sehingga memuat pesan-pesan kepada ayat-ayat perang yang ditafsir secara politis dan membuat pemaknaan menjadi lebih menguntungkan pada sebelah pihak yang menginginkan kemenangan.
Selain dalam kontestasi politik, ayat-ayat perang yang ditafsirkan berbedapun banyak kita dapati dalam kasus kekerasan seperti terorisme. Menganggap bahwa kegiatan terorisme merupakan suatu bentuk alasan berjihad atau beribadah di jalan Tuhan namun membuat kekacauan hingga kematian orang-orang yang tak bersalah.
Kita semua mengetahui bahwa media sosial adalah dunia baru dimana setiap orang bebas memberi maupun menerima segala bentuk informasi kapanpun dan dimanapun. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Begitupun terhadap apa yang kita lakukan dalam media sosial. Mulailah untuk menggalakan pesan-pesan damai meggunakan ayat-ayat perdamaian dalam kitab suci. Meskipun kegiatan penafsiran yang salah dalam penyebaran ayat-ayat kitab suci tersebut tidak dapat diatasi dengan sangat cepat, namun kita dapat meminimalisir dengan menyebarkan ayat-ayat perdamaian pada media yang sama.
Damai begitu indah apalagi damai adalah sebuah anjuran yang diperintahkan oleh tuhan. Dengan begitu kita dapat melakukan kebaikan sekaligus menjalankan perintah tuhan. Tentunya kita menyadari bahwa informasi yang disebarkan dalam media sosial begitu mudah dan dapat diserap dengan cepat oleh kalangan masyarakat. Penggunanya pun adalah semua kalangan umur sehingga tidak ada timpang informasi bagi tiap golongan masyarakat pengguna media sosial. Melalui media sosial pesan damai dalam ayat-ayat kitab suci dapat kita sebarkan secara cepat. Melalui media sosial juga kita dapat menyebarkan pesan-pesan damai dalam ayat-ayat kitab suci secara lebih mudah dan efektif.
Mari bersama-sama kita menggalakan pesan damai pada ayat-ayat dalam kitab suci di media sosial. Penafsiran atas ayat-ayat kitap suci yang salah mestilah kita kurangi agar tidak menimbulkan perpecahan dikemudian hari. Kampanye dalam menyebarkan pesan damai pada ayat-ayat kitab suci dimedia sosial ini adalah satu langkah kita dalam menjaga kesinambungan antar umat beragama. Dengan begitu persatuan dan kesatuan dapat kita ciptakan di negara yang kita cintai ini.
Melalui pesan tersebut kita dapat merefleksikan untuk sikap atas apa yang pantas dan patut kita lakukan. Dalam arti lain bahwa pesan damai dalam ayat kitab suci tersebut dapat kita jadikan landasan teologis untuk berfikir dan bertindak dalam berkehidupan beragama dan berbangsa. Memang tidak ada hal yang benar-benar kita ketahui kebenarannya dalam kehidupan selain kebenaran atas perintah tuhan.
Kebaikan bukanlah hal yang patut kita bicarakan, karena tuhan pasti mengetahui balasan atas setiap kebaikan yang kita lakukan. Melalui pesan damai pada ayat dalam kitab suci yang kita kampanyekan, semoga persatuan dan kesatuan benar-benar dapat kita wujudkan.
Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…
Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…
Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…
Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…
Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…
Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…