Apa yang pertama kali teman-teman cari saat bangun pagi? Mungkin, kebanyakan dari kalian akan menjawab handphone, gadget atau perangkat cerdas lainnya. Alarm yang kalian pasang bisa juga berasal dari smarthone. Bisa pula kalian terbangun karena ada notifikasi yang menggangu kenyenyakan tidur. Belum lepas dari alam mimpi, kalian sudah merambah ke alam maya. Mengecek notifikasi, memeriksa online chat, memeriksa comment status, atau sekedar mempost foto kamar tidur atau menu pagi. Sebelum kalian melihat dunia nyata di luar kamar tidur, kalian sudah menjelajah dan melihat apa yang terjadi di seluruh dunia pagi itu. Ya, internet sudah menjadi bagian dari hidup kita semua.
Internet menjadi bagian dari kebudayaan manusia itu sendiri. Dari jaringan internet ini pengaruh-pengaruh kebudayaan manusia juga terbentuk baik dalam ekonomi, politik, sosial, pendidikan hingga keagamaan. Mari kita lihat sebagian contoh bagaimana proses politik pemilu baik di negara seperti Amerika maupun Indonesia banyak dipengaruhi oleh kekuatan sosial media. Hari ini aktifitas ekonomi telah banyak merambah dunia online. Bahkan untuk pengajaran keagamaan pun telah tumbuh subur konsultasi-konsultasi online.
Apakah itu semua kemajuan bagi peradaban manusia saat ini? Yah, itu sebuah revolusi kebudayaan manusia yang paling fenomenal abad ini. Kalian bisa terhubung satu sama lain tanpa bertemu langsung. Dunia seakan dalam satu gengaman kita. Perubahan yang ingin kita harapkan hanya menunggu satu sentuhan tangan mungil ke layar touchscreen kita. Bukankah itu sebuah kemajuan dan sangat bermanfaat bagi kita?
Namun, teman-teman tentu juga banyak mendengar dan mengetahui dampak lain yang ditimbulkan dari penggunaan perangkat cerdas ini. Ada cerita remaja yang diperalat, diculik dan diintimidasi oleh teman yang katanya dikenal melalui media sosial. Banyak juga anak yang merasa tertekan secara psikologis karena sering dibully di media sosial oleh teman-temannya. Ada pula yang terjerat hukum karena media ini. Atau ada pula anak yang baik tetapi kemudian menjadi radikal dan ikut dalam kelompok teroris karena rajin mengakses website di dunia maya.
Internet, sosial media, website dan perangkat lunak lainnya yang ada di handphone cerdas kalian bukan letak persoalannya. Persoalannya adalah “cara” kita memilih untuk menggunakan berbagai perangkat media online tersebut. Bukan secanggih mana handphone cerdas kalian, tetapi secerdas mana kalian menggunakan kecanggihan perangkat tersebut?
Sebenarnya, sebagai pemuda, pelajar, mahasiswa atau lainnya, kita sendiri menjadi faktor kunci apakah penggunaan dan pengalaman media online akan diarahkan ke hal positif atau negatif. Tak ada salahnya kita memperluas cakrawala wawasan dengan mengakses berbagai informasi dan pengetahuan lintas batas. Tidak ada ruginya kita berhubungan dan memperbanyak teman di tempat yang melampuai batas pandangan mata kita. Namun..?
Untuk menjadi cerdas dengan perangkat cerdas kalian sepertinya hal-hal berikut patut diperhatikan.
Sebagai penutup, apa yang bisa kita ambil sisi postif dari perkembangan media online ini? Budaya tulis sebagai sebuah karya menjadi penting dan kembali hidup kembali setelah lama kalah dengan orde lisan dan visual. Menulis adalah berkarya. Dan seseorang akan dikenang karena ada karyanya. Peradaban ini dibangun karena karya tulis sepanjang sejarah. Marilah manfaatkan era digital melalui media online ini sebagai ruang berkarya.
This post was last modified on 25 Maret 2015 10:05 AM
Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…
Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…
Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…
Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…
Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…
Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…