Editorial

Pemuda Cerdas Lawan Radikalisme

Sejarah bangsa Indonesia merupakan sejarah perjuangan pemuda. Tidak bisa dipungkiri pemuda mempunyai peran sentral dalam menghiasi setiap babakan penting sejarah bangsa ini. Dengan tegas Anderson (1988) mengatakan bahwa “revolusi kemerdekaan Indonesia merupakan revolusi pemuda”. Peristiwa sejarah Sumpah Pemuda pada tahun 1928 dicatat sebagai tonggak kepeloporan pemuda dalam mendirikan Indonesia sebagai suatu negara merdeka. Kelompok pemuda tercatat memiliki andil penting dalam deklarasi kemerdekaan pada tahun 1945.

Hal yang sangat menarik ketika para pemuda pada masa itu mengikrarkan “persatuan” yang terbayang tidak hanya sekedar butuhnya gerakan bersama melawan penjajahan, tetapi juga munculnya kesadaran tentang kebhinnekaan yang dimiliki bangsa ini. Kesadaran dan imaji yang terbayang dalam benak mereka bahwa Indonesia merupakan bangsa dengan ragam bahasa, suku, etnis, kepercayaan dan agama yang disatukan dalam sebuah Negara Kesatuan.

Akhirnya, dapat dikatakan bahwa Indonesia lahir dari kebulatan tekad para pemuda untuk menyatukan ragam perbedaan dalam tujuan yang sama kemerdekaan Republik Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika. Demikian komitmen ini menjadi semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga saat ini.

Indonesia bukan sekedar tentang saya, kamu dan kita, tetapi tentang kesadaran dan wawasan bernegara dan berbangsa yang menjamin dan melindungi seluruh tumpah darah dan masyarakat yang menghuni dalam NKRI. Inilah barangkali pentingnya sumpah pemuda yang mengilhami perjuangan kemerdekaan pada saat itu untuk direvitalisasi untuk menjaga persatuan bangsa. Sebuah kesamaan nasib dari ragam perbedaan penduduk yang menghuni nusantara untuk menentukan nasibnya sendiri dan untuk bermimpi memiliki negaranya sendiri.

Semangat Sumpah Pemuda semakin penting disuarakan kembali di tengah kondisi generasi muda dewasa ini yang sering kehilangan orientasi dan wawasan kebangsaan seperti generasi sebelumnya. Disorientasi kebangsaan yang dialami generasi muda saat ini sangat mudah sekali disusupi oleh berbagai paham, pemikiran dan pandangan yang bertentangan dengan semangat kebangsaan dan persatuan bangsa. Salah satu ancaman nyata dari tantangan tersebut adalah infiltrasi paham radikal dan terorisme yang mudah sekali merasuki kehidupan generasi muda.

Generasi muda harus terus membentengi diri dari keterpengaruhan ajaran dan ajakan kekerasan. Generasi muda harus cerdas menjadi pelopor baru di zaman now untuk menjaga keragaman dan perdamaian Indonesia. Cara cerdas melawan radikalisme yang harus dilakukan adalah dengan membangun fondasi wawasan kebangsaan yang kuat. Perang saat ini adalah perang kultural dan ideologis yang menyusup dan melemahkan persatuan. Penjajahan saat ini adalah penjajahan kultural yang mencoba melemahkan wawasan generasi muda. Salah satu ancaman ideologi yang merusak itulah paham radikal terorisme.

Pemuda saat ini harus bangkit dengan melakukan orientasi perubahan mendasar terhadap pola pikir, pandangan, dan paradigma berpikir dalam rangka membangun karakter (character building) bangsa yang kuat dalam menghadapi pelbaga tantangan dan problematika kebangsaan. Indonesia adalah bangsa besar, tetapi mengapa kita selalu merasa kerdil. Indonesia negara berdaulat dan merdeka, tetapi mengapa kita selalu merasa menjadi budak.

Persoalan mendasar bangsa saat ini tidak hanya persoalan kemajuan dalam aspek fisik, tetapi kurangnya kepercayaan diri, karakter dan jati diri bangsa sebagai bangsa yang besar dan benar-benar merdeka, mandiri dan berdaulat. Ayo cerdas lawan berbagai ideologi yang merusak persatuan dan kedaulatan NKRI.

Redaksi

Recent Posts

Refleksi Harkitnas; Membangun Mentalitas Gen Z untuk Indonesia Emas 2045

Hari Kebangkitan Nasional kembali kita peringati tepat pada tanggal 20 Mei. Tahun ini, Harkitnas mengangkat…

11 jam ago

Refleksi Hari Kebangkitan Nasional : Bangkit Melawan Intoleransi Berbasis SARA

Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia.…

17 jam ago

PBB Sahkan Resolusi Indonesia Soal Penanganan Anak Terasosiasi Teroris: Kado Istimewa Hari Kebangkitan Nasional untuk Memberantas Terorisme

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengesahkan sebuah resolusi penting yang diusulkan oleh Indonesia, yakni resolusi yang…

17 jam ago

Kultur yang Intoleran Didorong oleh Intoleransi Struktural

Dalam minggu terakhir saja, dua kasus intoleransi mencuat seperti yang terjadi di Pamulang dan di…

4 hari ago

Moderasi Beragama adalah Khittah Beragama dan Jalan Damai Berbangsa

Agama tidak bisa dipisahkan dari nilai kemanusiaan karena ia hadir untuk menunjukkan kepada manusia suatu…

4 hari ago

Melacak Fakta Teologis dan Historis Keberpihakan Islam pada Kaum Minoritas

Serangkaian kasus intoleransi dan persekusi yang dilakukan oknum umat Islam terhadap komunitas agama lain adalah…

4 hari ago