Narasi

Pentingnya Rekonsiliasi Pasca Pilkada sebagai Jalan untuk Menjaga Solidaritas Kebangsaan

Kontestasi pemilihat kepala daerah di beberapa daerah sudah dilaksanakan. Berbagai platform media sosial juga memberitakan siapa yang unggul dan memang dalam kontestasi politik pilkada 2024. Namun tidak bisa dipungkiri, jejak ketegangan dalam berpolitik tentu masih berseliweran dalam media sosial. Inilah yang harus disikapi masyarakat Indonesia dengan santun. Dengan tujuan agar tidak melahirkan provokasi dan ujaran kebencian.

Untuk itu, pasca pilkada yang paling penting ialah bagaimana kita harus mengedepankan sikap menghormati serta mendukung bagi yang menang dan saling merangkul bagi yang kalah. Hal ini bertujuan untuk saling menjaga kebersamaan dan kerukunan berbangsa. Dengan kata lain, para kontestan harus menunjukkan wibawanya untuk saling mensuport untuk Indonesia yang lebih baik kedepannya. Sehingga tidak menimbulkan gesekan dalam masyarakat.

Hal yang seperti inilah yang seharunya dijadikan patokan, bahwa kekalahan atau kemenangan yang di raih, tidak harus melahirkan kebencian, melainkan sebagai sumber untuk merendahkan hati, dengan berjabat tangan dan menunjukkan kepada masyarakat, bahwa kita adalah saudara sebangsa yang siap membangun Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia juga akan saling memberikan semangat dan saling menguatkan untuk kerukunan bangsa Indonesia. Karena sejatinya perdamaian lebih utama untuk kelanjutan suatu bangsa.

Pesta demokrasi ini harus dimaknai sebagai jalan untuk menuju pribadi yang lebih baik. Selain sebagai pijakan untuk membenahi diri sendiri, harusnya juga menjadi salah satu alternatif untuk bersosial. Banyak pembelajaran yang terkandung dalam pesta demokrasi. Bagaimana sikap saling menghargai harus selalu menjadi prioritas utama. Pada titik lain juga menjadi nilai tambah tersendiri untuk bersosial dengan masyarakat.

Tentu hal ini akan menjadi salah satu jalan yang sangat tepat untuk membangun kerukunan dalam berbangsa. Sebab, berangkat dari sini kita harus berbenah menuju kualitas yang lebih amanah dan saling mendukung. Guna mewujudkan perdamaian, yang dibarengi dengan mengedepankan empati, simpati, kemudian melahirkan persaudaraan dalam berbangsa.

Hal ini apabila direalisasikan dengan baik, pastinya akan melahirkan paham-paham yang menyenangkan untuk dirasakan bersama. Secara tidak langsung Pilkada adalah salah satu upaya untuk membangun karakter setiap orang, untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pun pemilihan daerah sejatinya juga bertujuan untuk melahirkan kebersamaan yang mengatasnamakan bangsa Indonesia. Semua harus bersatu untuk membingkai persaudaraan tanpa memandang siapa yang menang.  Dan yang terpilih juga harus lebih amanah dan siap membangun bangsa lebih baik dan toleran.

Inilah yang seharusnya menjadi alas, sekaligus sandaran, bahwa pemimpin adalah tiang dari segalanya. Yang terpilih  besok juga harus siap menjadi sandaran dan alas  bagi masyarkat. Karena sejatinya dirinya di pilih agar menjadi insan yang siap untuk membingkai kebersamaan yang sudah ada menjadi lebih baik lagi. Salah satunya yaitu mempererat persaudaraan dan kerukunan di Indonesia yang di dalamnya banyak perbedaan.

Intinya memang sangat penting rekonsiliasi pasca Pilkada 2024. Selain menghindari perpecahan berpendapat dan sentimen pasca pemilu, rekonsiliasi juga sebagai jalan akurat untuk saling mengedepankan pentingnya kerukunan dalam hidup berbangsa. Selain itu, rekonsiliasi juga berperan sebagai edukasi untuk seluruh masyarakat Indonesia agar tidak melahirkan ujaran kebencian pasca Pilkada.

Untuk itu, mari bersama-sama kita membangun rasa toleransi tanpa ada kebencian. Baik itu melalui media sosial ataupun tindakan langsung. Karena hal itulah yang akan berpengaruh pada karakter seseorang. Hingga seseorang bisa memahami jati diri bangsa Indonesia yang selalu mengedepankan budaya toleran. Sehingga pemilu juga bisa dimaknai sebagai pesta demokrasi yang mengedepankan prinsip keutuhan bangsa Indonesia jauh lebih utama.

Jangan pernah ada kebencian dan kejahatan dalam berkompetisi. Mari saling merangkul untuk membangun bangsa, membangun Indonesia, yang kemudian akan berguna untuk masyarakatnya. Indonesia itu damai, terbukti dengan banyaknya perbedaan di dalamnya. Maka sudah seharusnya kita mempertahankan perdamaian ini.

Suroso

Recent Posts

Prinsip ‘Dar’ul Mafasid Muqaddamun ‘Ala Jalbil Mashalih’ dalam Menjaga Esensi Dakwah

Prinsip “Dar’ul Mafasid Muqaddamun 'Ala Jalbil Mashalih (menolak kemudharatan lebih utama ketimbang mewujudkan kemaslahatan)” merupakan…

49 menit ago

Menjadikan Moderasi Beragama sebagai Mazhab Dakwah di Era Medsos

Di era media sosial yang serba cepat dan dinamis ini, moderasi beragama menjadi sebuah kebutuhan…

52 menit ago

Panduan Menjadi Tokoh Agama di Era Serba Media

Di Indonesia, tokoh agama memiliki posisi strategis dalam menjaga keutuhan bangsa. Sebagai pemimpin spiritual, mereka…

5 jam ago

Menimbang Otoritas Ulama dalam Dakwah Dunia Maya

Era digital membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam cara kita memahami dan…

23 jam ago

Moderasi dan Beragama dengan Berketuhanan

Pancasila, yang konon disebut-sebut sebagai dasar negara, tak pernah menyematkan istilah agama di dalamnya, meskipun…

1 hari ago

Menangkal Ancaman Terorisme Pasca Kejatuhan Bashar Assad Di Suriah

Peristiwa mengejutkan terjadi di Suriah. Kelompok pemberontak Suriah yang dipelopori Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) berhasil mengusai…

1 hari ago