Narasi

Peran Perempuan Sebagai Agen Anti Radikalisme Intoleran

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om Swastyastu, Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Mari bersyukur kita patut mengucapkan kebanggaan bahwa wanita sampai detik ini memiliki peran andil besar dalam ikut mencerdaskan bangsa bahkan mendamaikan dunia. Bukan hanya itu, al Ummu madrasatul uula, perempuan adalah tempat sekolah perdana, betapa istimewanya seorang perempuan.

Sebagaimana dalam ajaran Islam pada dasarnya mengakui kedudukan laki-laki dan perempuan adalah setara dan sejajar, karena keduanya diciptakan dari satu nafs (genus), di mana tidak ada diskriminasi dan tidak ada ada paham the second sex. Selama ini muncul beberapa anggapan seperti mitos-mitos, diantaranya bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki sebelah kiri yang paling bengkok, akibat godaan Hawa kemudian Adam tersingkir dari Syurga, perempuan hanya bertugas di kasur, sumur dan dapur dan itu yang kemudian sebagian pihak berasumsi bahwa menyebabkan perempuan dipandang rendah dari laki-laki. Sesungguhnya bahwa hal yang bias gender itu bukan bersumber dari Islam, bukan juga dari Al-Quran namun tafsirannya dan cara pandang yang keliru. Secara biologis atau sex perempuan dan laki-laki berbeda, akan tetapi secara jender, peran sosial antara laki-laki dan perempuan sama dan setara, maka disini tidak ada diskriminasi bagi perempuan.

Perempuan bisa dikatakan lebih lembut dan lebih halus dengan menggunakan perasaan, kenapa? Bisa kita lihat dari banyaknya kata Ar-Rahman juga Ar-Rahim terulang sebanyak 114 kali dalam Al-Quran dan berasal dari satu akar kata yang sama yaitu Rahim yang artinya cinta dan kasih sayang yang menggambarkan sosok perempuan sekali. Ada juga kata-kata maskulin seperti Al-Mutakabbir (Sombong) dan Al-Mutaqim (Pendendam) tapi itu hanya terulang satu kali saja.

Maka, perempuan juga boleh menjadi pemimpin, Allah SWT menyebutkan Ratu Balqis dan ceritanya dalam tiga surat yang panjang. Yang maksudnya Allah memberikan contoh bahwa ada perempuan hebat yang menjadi pemimpin. Di Indonesia, banyak sekali perempuan-perempuan yang kemudian menjadi sosok pemimpin baik Lurah, Camat, Bupati, Walikota bahkan Gubernur sampai juga Presiden. Bukan hanya diranah itu, juga ada masuk di ranah publik seperti menjadi pengusaha, polisi , tentara, selebritis, ustadzah/ penceramah. Dibelahan dunia, ada Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, Kanselir Jerman Angela Merkel, kemudian Denmark juga memiliki seorang perdana menteri Mette Frederiksen dan lainnya tentu tak bisa disebutkan secara keseluruhan.

Sampai disini sebenarnya perempuan hari ini mengalami kemajuan yang sangat luar biasa, bukan saja menjadi sosok yang pandai mengurusi urusan domestik akan tetapi mampu hadir ditengah kesejukan dalam menangani urusan publik.

Wanita yang cenderung sebagai penuh perasaan, kesetiaan dan loyal, nampaknya kemudian dipergunakan untuk diperalat dijadikan sasaran oleh para oknum pencuci otak yang berorientasi menghancurkan tatanan sosial. Namun , kini wanita-wanita hebat sudah dapat memahaminya

Maka sangat strategis, selama ini BNPT telah melakukan sebuah pendekatan dengan melibatkan para perempuan untuk membekali pengetahuan dan wawasan mengenai kebangsaan, radikalisme dan intoleransi dengan membentuk Forum komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) di daerah-daerah dengan harapan dapat mencegah tumbuh kembangnya gerakan radikalisme, terorisme dan ekstrimisme yang banyak juga dipimpin oleh kalangan perempuan, karena melihat semakin berkurangnya anggota para gerakan radikalis terpaksa banyak yang mengkader perempuan. Melalui kegiatan pelibatan perempuan disini, maka perempuan melalui anak-anaknya dirumah bisa memberikan suntikan wawasan agar kelak anak dan keluarganya tidak terpapar faham radikalisme dan intoleransi. Dari situlah sesungguuhnya seorang perempuan itu menjadi agen perdamaian bagi keluarganya untuk menangkal faham tersebut.
BNPT mendorong kalangan perempuan aktif di dunia nyata maupun di dunia maya sehubungan dengan trend radikalisasi yang menyasar kaum perempuan dan anak-anak. Maka bentukan BNPT seperti FKPT misalnya telah terbentuk di beberapa daerah yang keanggotaanya yang terdiri dari kades perempuan, ASN perempuan, organisasi perempuan serta beberapa komunitas perempuan juga NGO pemerhati perempuan demikian juga organisasi nirlaba yang membela hak-hak perempuan. Demikian FKPT yang sudah terbentuk sudah mencapai 32 FKPT di seluruh penjuru nusantara. Dalam forum-forum tersebut banyak diskusi narasumber dengan peserta yang lebih kepada pembahasan seperti ajaran wahabi, jihadi, bertemunya tujuh (7) bidadari, tentang syuhada, tentang ajaran dan dogma lainnya. Disinilah peran BNPT dalam mencegah para teroris menyasar pada kalangan perempuan.

Dengan demikian, Apapun keberhasilan seseorang, di situ ada warna dan peran seorang perempuan, yakni ibu yang telah mendidik, mengasuh, membuat kepribadian dan watak seorang anak. Karena itu perempuan memiliki peran penting dalam pencegahan radikalisme dan terorisme sejak usia dini, dia lah sosok duta damai, sosok agen perdamaian, sebuah makhluk yang tercipta sebagai agen anti kekerasan, sosok agen radikalisme dan intoleransi.

Pada momen hari Perempuan Sedunia ini, selayaknya kita mengakui peran dan kontribusi perempuan dalam mendidik dan mengedukasi seseorang sejak anak-anak masih dini melalui ajaran kasih sayangnya, perhatian yang diberikan seorang ibu tersebut, nampaknya kelak akan menjadikan rekaman bagi masa depan anak yakni sebuah energi dan kekuatan perdamaian bukan hanya dalam keluarga, akan tetapi bagi keberlangsungan kehidupannya di ranah sosial, masyarakat berbangsa dan bernegara menuju perempuan sebagai agen perdamaian.

Pada momen Hari Perempuan Internasional tahun 2021 memilih tema #ChooseToChallange ini, memberikan sebuah makna yang positif bahwa perempuan pada era millenial sangat multi fungsi, multi talenta dengan berbagai skil dan tuntutannya yang bisa bermanfaat bukan hanya untuk keberlangsungan didalam keluarga akan tetapi juga bagi terciptanya keharmonisan dan jalinan sosial, bangsa, agama dan negaranya

Selamat memperingati Hari Perempuan Internasional.

This post was last modified on 9 Maret 2021 3:00 PM

Boy Rafli Amar (Kepala BNPT RI)

Recent Posts

Demistifikasi Agama dan Politik Inklusif untuk Kemanusiaan

Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…

22 jam ago

Merawat Hubungan Agama dan Politik yang Bersih dari Politisasi Agama

Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…

23 jam ago

Agama (Tidak) Bisa Dipisahkan dalam Politik?

Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…

23 jam ago

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

2 hari ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

2 hari ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

2 hari ago