Narasi

Perempuan Pencetak Karakter Anti-Kekerasan Pada Anak Sejak Dini

Fenomena kekerasan di kalangan anak-anak kini justru dianggap keren. Bahkan, merasa bangga ketika melukai seseorang yang dianggap musuh. Kita saat ini sedang krisis pemuda yang alergi kekerasan dan anarkisme.

Maka, peran perempuan sebagai madrasah pertama bagi anak-anak. Harus bergerak untuk menanamkan karakter anti-kekerasan sejak dini. Dengan menerapkan pendidikan akhlak pada anak dari hal-hal yang paling sederhana.

Dalam konteks mendidik anak anti-kekerasan, Saya begitu tertarik dengan konsep yang ditawarkan oleh Syekh Az-Zarnuji. Setidaknya ada 4 tips yang dapat dibangun terhadap anak di rumah.

Pertama, anak-anak perlu diajarkan bagaimana cara menghormati ilmu. Ini tampak sepele, namun akan melahirkan kebiasaan etis ke dalam banyak hal. Sebab, segala sesuatu yang tampak sepele akan sangat berpengaruh terhadap hal yang lain.            

Sebagaimana, menghormati ilmu akan berpengaruh terhadap karakter yang mengedepankan akhlak. “Buku” terkadang hanya dianggap susunan kertas, maka di sinilah anak-anak akan menyepelekan segala sesuatu jika tidak ditanam karakter akhlak sejak dini.

Ajaklah anak-anak untuk bisa meletakkan buku dengan baik dan memegangnya dengan sepenuh hati dan tanpa menghilangkan kehormatan ilmu yang ada di dalamnya. Karena memperhatikan hal-hal yang kecil akan berpengaruh terhadap hal besar, seperti terhadap orang lain tidak mudah sembarangan berkata kasar, bertindak arogan dan intolerant.

Kedua, menghormati orang yang berilmu. Pendidikan ini menarasikan tentang adab seorang murid kepada anak didik. Pun juga tidak terlepas dari kasih sayang seorang murid kepada anak didik. Menghormati guru sebagai orang yang mendidik akan membangun semacam orientasi anak yang lebih tahu batas. Ini akan berpengaruh terhadap sikap untuk menghargai orang-orang yang lebih tua terhadap dirinya.

Ketiga, mendidik anak agar menghormati orang tua. Dalam banyak hal, anak-anak perlu diajarkan bagaimana sebuah prinsip yang mengarah ke dalam korelasi “tahu batas”. Ini berkaitan dengan satu prinsip mendidik anak agar bisa menghormati orang tuanya adalah satu hal yang sangat penting untuk dibangun.

Pengaruhnya tentu ini mengacu ke dalam kebiasaan-kebiasaan anak tetap berada dalam orientasi berakhlak itu. Sebab, banyak fakta anak-anak masih dibiarkan pongah atas orang tuanya. Jadi, atas orang tua saja seperti itu apalagi terhadap orang lain? 

Keempat, Menghormati orang yang lebih tua dan memberikan kasih sayang kepada mereka yang lebih muda sangat penting untuk kita berikan. Karena ini berkaitan dengan sikap, sikap bagaimana seorang anak mampu bersikap baik terhadap mereka yang lebih muda.

Serta bersikap hormat kepada mereka yang lebih tua. Karena toleransi dimulai dari kesadaran akan etika dan konsep kecerdasan dalam pengenalan diri yang baik. Oleh karena itu, kita harus tahu apa sejatinya mendidik anak yang baik bagi perkembangannya serta apa langkah mendidik anak yang buruk bagi karakternya.

Semua pendidikan karakter ini pada dasarnya akan mengajarkan anak-anak agar tidak brutal, radikal dan intolerant sejak dini. Sebab, karakter kekerasan, intoleransi dan anarkisme itu tidak terlepas dari cerminan anak-anak sejak di bangku sekolah.

Maka, di sinilah pentingnya mendidik karakter anak di sekolah yang anti kekerasan. Dengan mengamalkan empat hal tadi secara konsisten pada anak. Sebagaimana, hal yang sangat penting adalah, tidak melakukan kekerasan atas anak, karena ini akan menjadi cerminan kelak.

This post was last modified on 6 Maret 2023 2:04 PM

Nur Samsi

Recent Posts

Sesat Pikir Pengkafiran terhadap Negara

Di tengah dinamika sosial dan politik umat Islam, muncul kecenderungan sebagian kelompok yang mudah melabeli…

4 hari ago

Dekonstruksi Syariah; Relevansi Ayat-Ayat Makkiyah di Tengah Multikulturalisme

Isu penerapan syariah menjadi bahan perdebatan klasik yang seolah tidak ada ujungnya. Kaum radikal bersikeras…

4 hari ago

“Multikulturalitas vis-à-vis Syariat”, Studi Kasus Perusakan Makam

Anak-anak tampak menjadi target prioritas kelompok radikal teroris untuk mewariskan doktrin ekstrem mereka. Situasi ini…

4 hari ago

Bertauhid di Negara Pancasila: Menjawab Narasi Radikal tentang Syariat dan Negara

Di tengah masyarakat yang majemuk, narasi tentang hubungan antara agama dan negara kerap menjadi perbincangan…

5 hari ago

Penangkapan Remaja Terafiliasi ISIS di Gowa : Bukti Nyata Ancaman Radikalisme Digital di Kalangan Generasi Muda

Penangkapan seorang remaja berinisial MAS (18 tahun) oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten…

5 hari ago

Jalan Terang Syariat Islam di Era Negara Bangsa

Syariat Islam dalam konteks membangun negara, sejatinya tak pernah destruktif terhadap keberagaman atau kemajemukan. Syariat…

5 hari ago