Narasi

Ramadhan, Lailatul Qodar dan Pentingnya Kebersamaan dalam Berbangsa

Ramadhan menjadi hari yang paling istimewa bagi muslim. Selain serentak mengerjakan puasa, ramadhan juga di yakini sebagai ladang pahala. Tempat dimana seseorang bisa menemukan keberkahan sekaligus menghapus dosa-dosanya. Itulah mengapa hadirnya bulan Ramadhan senantiasa disambut dengan meriah dan menggembirakan. Karena bulan ini diyakini sebagai bulan kebaikan untuk manusia.

Di bulan ini semua manusia pasti mendapatkan keberkahan tersendiri, apabila dengan ikhlas melakukan kewajiban puasa Ramadhan. Akan ada hadiah tersendiri bagi muslim yang ingin menjadi lebih baik dari kehidupan sebelumnya. Salah satunya yaitu mendapatkan ketenangan jiwa, kedekatan dengan orang di sekitar lebih sakinah, hingga akan mendapatkan Lailatul Qodar bagi mereka yang beruntung.

Seperti yang di yakini oleh muslim, ketika puasa sudah mengijak sepertengah atau lima belas hari kedapan. Seseorang akan ditawarkan dengan malam Lailatul Qodar. Malam seribu bulan, orang sering menyebutnya. Malam ini diyakini sebagai malam yang sangat istimewa bagi mereka yang bisa mendapatkananya. Dimana dalam mimpinya ia akan berjumpa dengan surga, ketenangan hati, serta melihat sekelilingnya hanya bulan-bulan kedamaian yang menyejukkan hati.

 Sama halnya yang terdapat dalam surat, Al-Qadar. Surat yang menjelaskan turunya malam keberkahan itu. “Dan tahukan kamu malam kemulian itu?. Malam kemulian itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malan itu, turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izinnya Tuhannya untuk mengatur urusan. Maka sejahterlah malam (itu sampai) sampai terbit fajar”. (QS.Al-Qadar.[97]; 2-4)

Surat ini menguatkan sekaligus menegaskan bahwa ada malam yang penuh dengan keberkahan. Dan malam itu ialah malam lailatul Qodar. Malam yang penuh kesejahteraan bagi muslim-muslim. Karena pada malam itu, malaikat-malikat dengan izin Allah swt. turun untuk mengatur urusan di bumi. Baik rezeki, amal perbuatan manusia, serta apa yang di kerjakan manusia pada malam itu. 

Dan pada malam inilah, manusia dianjurkan untuk bangun untuk sekedar mengerjakan shalat sunnah atau sesuatu yang berbaur kebaikan. Karena dengan kebaikan itulah, tidak menutup kemungkinan akan mengantarkan manusia untuk mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qodar. Maka beruntunglah bagi mereka yang mengerjakannya.

Bagi muslim yang mendapatkan malam lailatul Qodar. Pastinya akan benar-benar mengerti betapa nikmatnya keberkahan hidup. Menemukan kedamaian dalam dirinya, hingga mendapatkan sebuah penghargaan yang tidak akan bisa di lupakan dalam hidupnya. Karena yang demikian hanya ada dalam satu tahun sekali. Itupun kalau muslim tersebut mendapatkanya. Karena yang medapatkan malam Lailatul Qodar hanyalah orang-orang pilihan.  

Inilah nikmat sekaligus isyarat bagi setiap muslim. Barang siapa yang dengan senang hati dan sungguh-sungguh menjadi manusia yang bersererah diri kepada Tuhan. Pastinya akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan kebaikan yang dilakukan. Untuk itu, jalanilah  Ramadhan ini dengan kebaikan dan keikhlasan.

Islam dan Kebersamaan

Agama Islam mengajarkan rahmatan lil’alamin. Menjadi rahmat bagi seluruh manusia. Dan untuk menempuh cita-cita mulia itu, manusia harus taat dengan apa yang sudah di wajibkan dalam rukun islam yang terdiri dari lima rukun tersebut. Dan puasa di bulan ramadhan menjadi salah satu rukun ke empat yang harus dikerjakan oleh setiap muslim.

Sebagai penyempurna rukun islam, puasa ramadhan memiliki keindahan tersendiri bagi yang mengerjakanya. Di bulan yang suci ini, orang muslim akan lebih banyak mengerjakan spiritual dibandingkan dengan material. Karena bulan ini di yakini sebagai bulan untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. dengan beberapa kebaikan yang bisa dilakukan oleh setiap orang.

Selain sebagai penyempurna rukun islam. Puasa ramadhan juga diyakini sebagai penyempurna cita-cita muslim untuk mendapatkan keberkahan, sekaligus kedamaian dan kerukunan dalam bermasyarakat. Misalnya mengerjakan shalat tarawih. Bulan ini mengajak manusia untuk shalat berjamaah dan selalu mengedepankan kebaikan dengan bersama-sama. Yang bisa dimaknai sebagai jalan penguatan kebersamaan.

Untuk itu, sebagai muslim sejati. Sudah seharusnya mengerjakan puasa ramadhan dengan syariat islam yang sudah ditentukan. Selain itu, selalu berbuat baik juga menjadi palang pintu untuk mendapatkan kemulain dan menjadi batu loncatan untuk mendapatkan malam yang penuh keberkahan. Yaitu malam Lailatul Qodar.

This post was last modified on 30 April 2021 2:55 PM

Suroso

Recent Posts

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

9 detik ago

Politik dan Kesucian: Menyimak Geliat Agama di Pilkada 2024

Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…

2 menit ago

Potensi Ancaman Pilkada 2024; Dari Kekerasan Sipil ke Kebangkitan Terorisme

Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…

1 hari ago

Mencegah Agenda Mistifikasi Politik Jelang Pilkada

Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…

1 hari ago

Tak Ada Wakil Tuhan dalam Politik: Mengungkap Bahaya Politisasi Agama Jelang Pilkada

Tidak ada satu-pun calon kandidat politik dalam pilkada serentak 2024 yang hadir sebagai “wakil Tuhan”.…

1 hari ago

Komodifikasi Agama dalam Pilkada

Buku Islam Moderat VS Islam Radikal: Dinamika Politik Islam Kontemporer (2018), Karya Dr. Sri Yunanto…

2 hari ago