Narasi

Tuhan Membela Manusia, Bukan Manusia Membela Tuhan

Tuhan menurunkan agama untuk memberikan pembelaan kepada manusia agar tidak merusak peradaban. Hakikat agama adalah pedoman dari Tuhan agar manusia menjalani kehidupan dalam keadaan damai dan beradab. Diutuslah para utusan Allah untuk menyampaikan visi pembelaan Tuhan kepada manusia. Kisah para Nabi adalah kisah pembelaan Tuhan terhadap manusia.

Namun, saat ini logika menjadi seolah terbalik. Seolah manusia menjadi pembela Tuhan dengan mengobarkan perang dan darah demi Tuhan. Membantai sesama manusia dan menghancurkan peradaban manusia demi atas nama Tuhan. Kekejian dan kekejaman menjadi seolah benar dengan atas nama membela Tuhan.

Agama sejatinya diturunkan oleh Tuhan sebagai jalan kedamaian dan keteraturan. Tuhan memberikan pedoman kepada masing-masing umat agar mereka mampu memelihara bumi sebagai titah dan amanat kepada manusia sebagai khalifah di muka bumi. Agama adalah pedoman aturan. Bukan dengan agama mereka justru saling berperang dan mengacaukan bumi.

Komarudin Hidayat dalam bukunya The Wisdom of Life menjelaskan bahwa agama ialah jalan, bukan tujuan. Sesungguhnya tujuan manusia adalah bagaimana bahagia hidup di dunia dan akhirat melalui jalan-jalan yang sudah diberikan oleh Allah kepada setiap umat manusia. Lalu, kenapa dengan jalan itu semua umat bertikai sehingga merusak tujuan yang ada.

Karena itulah, ketika umat beragama merasa membela Tuhan dan membela agama sejatinya yang harus dikedepankan adalah bagaimana pembelaan itu berbuah untuk kebaikan kemanusiaan. Hakikat pembelaan terhadap agama adalah pembelaan terhadap kemanusiaan, bukan membela Tuhan. Tuhan tidak perlu dibela karena tujuan agama diturunkan oleh Tuhan untuk kemanusiaan.

Dengan memilih agama sebagai jalan, semua umat beragama memiliki komitmen untuk mencapai tujuan hidup. Semua umat beragama meyakini jalannya sesuai dengan keyakinannya dan tidak perlu untuk berdebat membela jalan tersebut. Membela agama semata untuk membela kemanusiaan sebagai Tuhan menurunkan agama. Karena itulah, ajaran semua agama adalah untuk mencari kebaikan. Agama apapun tak terkecuali adalah mengajarkan umatnya untuk menimba kebaikan yang seluas-luasnya. Mempelajari kebenaran adalah cara untuk menebar kebaikan. Tidak ada ajaran agama yang ingin menghancurkan kemanusiaan. Dan tidak ada ajaran agama yang mengajarkan untuk melakukan kekerasan.

This post was last modified on 14 Desember 2020 12:17 PM

Farhah Sholihah

Recent Posts

DNA Aktivisme Gen Z: Mengelola Genetik Perubahan Anak Muda

Gelombang aktivisme anak muda, khususnya Generasi Z, semakin menjadi sorotan global. Dari Nepal, Bangladesh, Sri…

43 menit ago

Membaca Ulang Jihad ala Gen Z

Ketika berbicara tentang jihad, kerap kali kita terjebak dalam narasi yang sempit dan reduktif, seolah…

45 menit ago

Dakwah Hibrid ala HTI; Dari Menggaet Influencer ke Adaptasi Budaya Populer

Jika ada pentolan HTI yang patut diacungi jempol lantaran lihai bermanuver, maka nama Felix Shiaw…

46 menit ago

Membentuk Gen Z yang Tidak Hanya Cerdas dan Kritis, Tetapi Juga Cinta Perdamaian

Fenomena beberapa bulan terakhir menunjukkan betapa Gen Z memiliki energi sosial yang luar biasa. Di…

1 hari ago

Dilema Aktivisme Gen-Z; Antara Empati Ketidakadilan dan Narasi Kekerasan

Aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia di akhir Agustus lalu menginspirasi lahirnya gerakan serupa di…

1 hari ago

Menyelamatkan Gerakan Sosial Gen Z dari Eksploitasi Kaum Radikal

Gen Z, yang dikenal sebagai generasi digital native, kini menjadi sorotan dunia. Bukan hanya karena…

1 hari ago