Terorisme KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua telah menjadi masalah yang kompleks dan menimbulkan banyak korban. Kelompok ini kerap melakukan serangan teror dan kekerasan yang merusak tatanan sosial masyarakat Papua dan melanggar hak asasi manusia. Terorisme KKB sangat bertentangan dengan nilai agama karena ajaran agama mengajarkan tentang perdamaian, keadilan, dan kasih sayang.
Pada tahun 2018, KKB Papua melakukan serangan di Distrik Nduga, Papua, yang menewaskan 31 pekerja proyek pembangunan jalan. Mereka juga membakar beberapa kendaraan dan infrastruktur yang terkait dengan proyek tersebut. Pada tahun 2019, KKB melakukan aksi penembakan di Kota Timika, Papua, yang menewaskan seorang pekerja tambang. Mereka juga melakukan pengeboman terhadap sebuah pos polisi di Kabupaten Nduga yang menyebabkan 5 polisi tewas.
Kemudian pada tahun 2020, KKB melakukan serangan terhadap pos polisi di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang menewaskan 2 anggota polisi dan melukai beberapa lainnya. Mereka juga melakukan serangan terhadap warga sipil yang mengakibatkan beberapa korban jiwa. Kekerasan demu kekerasan yang dilakukan oleh KKB Papua merupakan pelanggaran terhadap 3 nilai agama.
Pertama, ajaran agama mengajarkan tentang perdamaian. Agama selalu menekankan pentingnya keharmonisan dan kedamaian antar sesama manusia. Dalam Kitab Suci Al-Quran, misalnya, terdapat ayat yang menyatakan bahwa “Dan jika mereka cenderung kepada perdamaian, maka cenderunglah juga kamu kepadanya, dan percayalah kepada Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Anfal: 61). Artinya, jika ada upaya untuk mencapai perdamaian, maka sepatutnya kita mendukung dan mendorongnya. Namun, tindakan KKB justru merusak perdamaian dan mengancam keamanan masyarakat.
Kedua, agama mengajarkan tentang keadilan. Agama mengajarkan bahwa semua manusia harus diperlakukan dengan adil dan merata. Dalam Kitab Suci Al-Quran, disebutkan bahwa “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kalian orang yang selalu berdiri tegak dalam keadilan, sebagai saksi-saksi bagi Allah, meskipun terhadap dirimu sendiri atau kedua orang tua dan keluargamu” (QS. An-Nisa: 135). Keadilan juga menuntut bahwa tindakan kekerasan dan penggunaan senjata hanya boleh dilakukan oleh aparat keamanan yang sah dan memiliki wewenang, bukan oleh kelompok bersenjata yang melakukan aksi terorisme.
Ketiga, agama mengajarkan tentang kasih sayang. Kasih sayang adalah inti dari ajaran agama, termasuk di dalamnya kasih sayang terhadap sesama manusia. Kitab Suci Al-Quran menyatakan bahwa “Dan janganlah kamu membunuh manusia yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Barangsiapa yang dibunuh tanpa alasan yang benar, maka seolah-olah dia membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia memelihara kehidupan manusia seluruhnya” (QS. Al-Maidah: 32). Kasih sayang ini harus tercermin dalam sikap kita terhadap sesama manusia, termasuk terhadap kelompok yang berbeda pandangan atau keyakinan.
Dalam konteks ini, tindakan KKB yang melakukan aksi terorisme dengan menggunakan senjata dan merusak tatanan sosial di Papua sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama. Aksi mereka justru merusak keharmonisan dan perdamaian yang seharusnya dijaga dalam masyarakat.
Selain itu, tindakan KKB juga merugikan hak asasi manusia. Mereka melakukan aksi terorisme yang merusak infrastruktur, membunuh warga sipil, dan mengancam keamanan masyarakat. Hal ini tentu saja bertentangan dengan ajaran agama yang menghargai kehidupan dan hak asasi manusia. Kitab Suci Al-Quran juga menegaskan bahwa “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia yang tidak bersalah, maka seolah-olah dia telah membunuh seluruh manusia. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan seluruh manusia” (QS. Al-Maidah: 32). Dalam ajaran agama, setiap manusia memiliki hak untuk hidup dengan aman dan terlindungi.
Lebih jauh lagi, tindakan KKB juga dapat mengancam hak atas kebebasan beragama. Papua memiliki keragaman etnis dan agama yang harus dihormati dan dijaga keberadaannya. Ajaran agama menekankan pentingnya menghormati perbedaan dan keberagaman, serta menolak segala bentuk diskriminasi. Namun, tindakan KKB justru mengancam kebebasan beragama dan menghancurkan kerukunan antar umat beragama di Papua.
Oleh karena itu, tindakan KKB yang melakukan aksi terorisme sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama. Agama mengajarkan tentang perdamaian, keadilan, dan kasih sayang, serta menghargai hak asasi manusia dan kebebasan beragama. Tindakan KKB justru merusak harmoni sosial, mengancam keamanan masyarakat, dan mengancam hak asasi manusia serta kebebasan beragama. Maka perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah ini dengan cara yang lebih baik dan mengedepankan nilai-nilai agama yang sejalan dengan upaya menjaga perdamaian dan keamanan masyarakat.
This post was last modified on 16 Maret 2023 2:18 PM
Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…
Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…
Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…
Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…
Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…
Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…