Lazim di negara ini setiap kejadian di arena sosial akan lebih meriah di media sosial. Kata Trending menjadi pendorong dan pengeras yang semakin memicu gejolak. Kata viral pun seolah menjadi barang bukti berharga dari sebuah kebenaran. Sesuatu yang viral walaupun tidak rasional dianggap masuk akal.
Berbagai celotehan dan kicauan di media sosial terlalu riuh dan gemuruh untuk dihindari. Semua masuk menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Berbagai konten dan pesan yang berisi provokasi, umbaran kebencian, fitnah dan hasutan kerap menjadi menu sajian sehari-hari yang sulit untuk dideteksi kebenarannya. Berbagai konten itu sedang diarahkan untuk menabuh kericuhan dari media sosial ke ranah sosial.
Sepertinya seluruh warganet harus mempunyai kesadaran bersama untuk mencegah berbagai konten yang dapat memecah belah persatuan bangsa ini. Seluruh masyarakat harus menyiapkan diri untuk mendeteksi dan tidak mudah terprovokasi dengan berbagai konten yang dapat meretakkan ikatan sosial di dunia nyata.
Apel siapa merupakan pelaksanaan apel untuk mengetahui kesiapan dalam melaksanakan tugas tertentu. Nampaknya Indonesia membutuhkan “Apel siaga online” sebagai bentuk mempersiapkan warganet dalam melaksanakan tugas membersihkan provokasi, konten kebencian dan adu domba di media sosial. Apel siaga online harus dilakukan bersama-sama dari seluruh lapisan sebagai bentuk kampanye “ganyang” provokator dari media sosial.
Baca Juga : Tantangan Islam Wasathy di Media Sosial
Berbagai kejadian dan problem di negara ini mudah sekali ditangkap dalam framing media dan pengolahan opini di media sosial yang tidak sehat. Kecepatan media sosial juga turut serta dalam mengakselerasi provokasi, adu domba dan konten pemecah belah yang dapat merugikan masyarakat.
Kondisi media sosial kita sudah sangat runyam dan membutuhkan kesiagaan dan kewaspadaan seluruh pihak. Apel Siaga Online harus mampu memberikan kesiapan warganet untuk menangkal dan membersihkan konten negatif yang dapat memecah belah persatuan.
Perangkat penting yang harus disiapkan dalam mengikuti apel siaga online adalah wawasan kritis dan analitis. Perangkat kritis dan analitis ini diperlukan dalam memfilter berbagai konten yang dapat memecah belah persatuan di media sosial dan linkungan sosial nyata. Jangan mudah terprovokasi dengan konten viral dan trending yang semuanya bisa dibentuk dan direkayasa.
Perangkat kedua dalam mengikuti apel siaga adalah wawasan kebangsaan. Perangkat inilah yang menjadi benteng warganet dari berbagai konten yang berpotensi memecah belah. Ketika wawasan kebangsaan dan kebhinekaan kita kuat tidak akan mudah terpengaruh dengan berbagai konten yang kerap memanfaatkan politik identitas dalam kampanye kebencian di media sosial. Apel siaga online harus selalu dilaksanakan oleh berbagai komunitas untuk mengantisipasi membanjirnya konten yang sangat meresahkan. Apel kesiapan ini untuk memastikan seluruh warganet Indonesia mempunyai kesadaran kritis dan nasionalisme yang tinggi ketika berselancar di dunia maya.
This post was last modified on 6 Juli 2020 12:02 PM
Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…
Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…
Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…
Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…
Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…
Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…