Sifat Nabi Saw., yang terakhir adalah fathanah. Umumnya diartikan dengan cerdas. Seorang Nabi atau Rasul tentu punya tingkat kecerdasan yang tinggi, pikiran yang jernih, penuh kearifan, dan kebijaksanaan. Sangat mustahil seorang Nabi atau Rasul itu bodoh. Karena nggak kebayang bagaimana jadinya jika seorang Nabi atau Rasul itu bodoh.
Keberhasilan misi Nabi Saw., selain ditopang dengan tingkat kejujuran/kebenaran dan tanggung jawab yang tinggi, serta metode yang tepat, juga disertai dengan kecerdasan dalam mengolah pikiran, hati, dan emosi.
Dalam konteks kekinian, sifat fathanah Nabi mesti dimaknai dengan basis rasionalitas. Karena dalam kehidupan, khususnya kehidupan beragama, tak cukup hanya bermodalkan keyakinan saja. Keyakinan tanpa adanya pijakan rasio, hanya akan membawa umat pada keterbelakangan dan kehancuran. Tanpa ada pijakan rasionalitas, seorang muslim akan cepat terbawa isu dan pemahaman yang menjebak. Sehingga yang terjadi adalah emosi yang membabi buta, keyakinan yang samar dan semacamnya.
Islam sendiri mengajarkan bahwa akal pikiran punya kedudukan yang begitu penting. Bahkan banyak indikasi verbal dalam al-Qur’an yang menyiratkan tentang pentingnya penggunaan pikiran. Misalnya adalah istilah ulul albaab, ‘ailun, ya’qilun, dan lain sebagainya. Karena wahyu tanpa akal tak akan pernah bisa berjalan. Atau sebaliknya, akal tanpa wahyu hanya akan menjadikan pribadi yang liar.
SebelumnyaThis post was last modified on 9 September 2015 11:57 AM
Di tengah sorotan prestasi nihilnya serangan teror dalam beberapa tahun terakhir, kita mungkin tergoda untuk…
Dalam hamparan sejarah peradaban manusia, upaya untuk mencegah malapetaka sebelum ia menjelma menjadi kenyataan bukanlah…
Siapa yang paling diuntungkan dari euforia narss zero terrorist attack ini? Tidak lain adalah kelompok…
Selama dua tahun terakhir, keberhasilan Indonesia menangani terorisme dinarasikan melalui satu frasa kunci: zero terrorist…
Harian Kompas pada tanggal 27 Mei 2025 lalu memuat tulisan opini berjudul "Narasi Zero Attack…
Bagi sebagian orang, kata “saudara” sering kali dipahami sempit, hanya terbatas pada mereka yang seagama,…