Keagamaan

Haji Risalah Damai

Sebelum memasuki kota Mekkah bagi anda yang menunaikan ibadah haji insyaallah akan menjumpau sebuah tulisan yang begitu besar di pintu masuk kota mekkah “Haji: Risalah Assalam” atau haji risalah damai.

Haji memang memiliki arti yang sangat fundamental yang harus dipahami oleh setiap orang, khususnya mereka yang menunaikan ibadah haji. Bagi  mereka yang menunaikan ibadah haji berarti ia harus komitmen meninggalkan segala-galanya dan berserah diri kepada Allah sebagai manifestasi pelaksanaan ibadah haji.

Mulai dari niat hingga pelaksanaan ritual-ritual ibadah haji akan membawa kita ke alam penyerahan diri sepenuhnya bahwa hanya kepada Allahlah kita mengabdi dan hanya kepada dialah kita berserah diri dan menerima segala ketentuannya. Kita sepenuhnya menyerahkan diri kepada Allah tanpa ada rasa keberatan sedikitpun sehingga dalam menjalankan kewajiban-kewajiban haji dilaksanakan dengan penuh keikhlasan walaupun sering kali sangat berat untuk dilakukan apalagi bagi mereka yang sudah berumur, selain waktu juga menuntut fisik yang kuat.

Dalam pelaksnaaan haji yang begitu berat seseorang juga dituntut agar bersikap toleransi dan sabar serta tunduk pada ketentuan. Berbagai hambatan dan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan ibadah haji. Dimana-mana selama menjalankan ibadah haji kita akan mendapatkan kerumunan orang yang begitu banyak dari berbagai suku dan bangsa menuju satu tempat yang diinginkan seperti di masjidil haram misalnya.

Para jamaah berlomba-lomba mendekati ka’bah, ingin menjalankan ibadah lebih khusyu’ sehingga harus mendekati tempat-tempat yang dianggap mujarab karena nabi dan para sahabatnya atau para nabi-nabi pernah berdoa di tempat itu.

Kondisi kebathinan setiap orang harus kita pahami karena jika tidak maka setiap orang akan seling berebut yang akhirnya akan menimbulkan musibah atau insiden yang tidak saja merusak diri kita tapi juga orang lain.

Disinilah makna haji yang sesungguhnya bahwa pada dasarnya bukan saja kita menuju dan menghadap Allah SWT tetapi juga kita belajar memberikan kedamaian dan ketentraman terhadap orang lain. Oleh karena itulah umat islam diwajibkan menunaikan ibadah haji selama dalam hidupnya agar ia paham makna haji dan pahala besar yang terkandung di dalamnya bukan langsung turun berjihad membom di sana sini atau mengajarkan orang membunuh orang lain, bukan itu makna agama!

This post was last modified on 2 September 2016 12:27 PM

Suaib Tahir

Suaib tahir adalah salah satu tim penulis pusat media damai (pmd). Sebelumnya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi timur tengah. Selain aktif menulis di PMD juga aktif mengajar di kampus dan organisasi

Recent Posts

Demistifikasi Agama dan Politik Inklusif untuk Kemanusiaan

Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…

6 jam ago

Merawat Hubungan Agama dan Politik yang Bersih dari Politisasi Agama

Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…

6 jam ago

Agama (Tidak) Bisa Dipisahkan dalam Politik?

Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…

6 jam ago

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

1 hari ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

1 hari ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

1 hari ago