Keagamaan

Jihad di Bulan Suci Ala Habib Husein Ja’far Al-Hadar

Saya sangat tertarik dengan ungkapan Habib Husen Ja’far Al-Hadar. Utamanya dalam konteks tersesatnya jihad kaum teroris. Sebab, perilaku terorisme itu sejatinya bergerak bukan berdasarkan hati nuraninya, melainkan hawa nafsunya.

Dalam sebuah podcats, Habib Husen Ja’far Al-Hadar mengatakan satu argumen yang menarik. Menurut Habib Husain, peperangan adalah paling dibenci Tuhan, meskipun diperbolehkan. Sebab, dampak peperangan sangat menghancur peradaban manusia di muka bumi. Serta melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

Sebagai seorang habib sekaligus ustadz millennial di berbagai platform media maya. Habib Husein Ja’far selalu membawa nilai Islam yang kontekstual dalam menjawab tantangan zaman. Misalnya dalam konteks Jihad di bulan suci Ramadhan.

Jihad yang dijelaskan oleh Beliau bukan tentang peperangan. Akan tetapi, jihad kasih sayang, jihad cinta kasih dan jihad yang penuh rahmat. Jihad yang dimaksud beliau justru berkaitan dengan apa yang ada dalam diri. Seperti memerangi hawa nafsu, ego beragama dan kebencian.

Jihad kasih sayang terhadap mereka yang berbeda agama bagi Habib Husein Ja’far Al-Hadar adalah jihad yang sebenarnya di bulan Ramadhan ini. Sebab, memerangi sikap merasa paling suci itu sangatlah berat. Apalagi kita menganggap lebih benar dan lebih baik di banding mereka yang berbeda agama.

Sehingga, ketika kita mampu menanam kasih-sayang atas mereka yang beda agama. Itu tidak akan membuat iman kita luntur apalagi dianggap mengurangi kualitas beragama. Sebab, implikasi kasih-sayang atas mereka yang berbeda adalah cahaya keagamaan itu sendiri.

Habib Husein Ja’far juga mengajak umat Islam Indonesia bisa memuhasabah diri. Perihal musuh yang lebih berat ketimbang peperangan itu adalah hawa nafsu dan ego diri. Semua jihad tampaknya bagi Beliau selalu mengarah terhadap kita dan bagaimana kebijaksanaan kita dalam menghadapi itu.

Di bulan suci Ramadhan ini, Habib Husein Ja’far mengajak pemuda dan seluruh umat Islam Indonesia. Untuk menegakkan jihad yang sebenarnya. Yaitu jihad kebangsaan, jihad kemanusiaan dan jihad menjaga persaudaraan.

Jihad kebangsaan tentu mengacu ke dalam kesadaran diri. Untuk menjaga persatuan dan kebersamaan di tengah keragaman. Sebab, kunci menjaga kebangsaan adalah dengan tetap menjaga pola itu.

Jihad kemanusiaan tentu berkaitan dengan kesadaran kita. Untuk meninggalkan anarkisme dan kezhaliman mengatasnamakan agama. Ini bagian dari jihad yang sangat disarankan oleh Beliau. Sebab, kemanusiaan di dalam prinsip Islam merupakan tujuan hadirnya agama itu.

Semua yang disampaikan oleh Habib Husein Ja’far itu baik, benar dan akan bermanfaat secara spiritual maupun secara sosial. Namun, hanya orang-orang yang tidak menginginkan bangsa beragama dengan rahmat. Sehingga, Habib Husein Ja’far selalu dituduh sesat, kafir dan dianggap menyalahi ajaran agama.

Cobalah renungkan, cermati dan cernalah dengan hati dan pemikiran yang jernih. Semua dakwah Habib Husein Ja’far itu pada dasarnya merepresentasikan bagaimana Islam sebagai agama rahmat. Membuat semua orang nyaman dan menemukan kebenaran-Nya.

This post was last modified on 14 April 2023 3:22 PM

Fathur Rohman

Photographer dan Wartawan di Arena UIN-SUKA Yogyakarta

Recent Posts

Agama Cinta; Paradigma Baru Religiusitas di Era Post-Sekulerisme

Di awal bangkitnya era modern, muncul ramalan bahwa agama akan mulai ditinggalkan oleh manusia. Salah…

16 jam ago

Ale Rasa Beta Rasa: Refleksi Cinta Kasih Lintas Entitas dari Timur

Di tengah lanskap Indonesia yang kaya akan keragaman, upaya merawat persatuan adalah sebuah tantangan yang…

16 jam ago

Cinta lah yang Merawat Keberagaman Nusantara

Indonesia, sebuah keberagaman yang nyata, tak henti-hentinya mengajarkan kita tentang hakikat perbedaan. Bukan untuk dipertentangkan,…

19 jam ago

Genealogi Agama Cinta; Dari Era Yunani Klasik, Nusantara, Sampai Abad Digital

Agama cinta sebenarnya bukan gagasan baru, melainkan sebuah konsep lama yang terus-menerus diperbarui tafsirannya sesuai…

2 hari ago

Menggugat “Cinta Politis” Kaum Ekstremis dengan Kaca Mata Erich Fromm

Cinta, sebuah kata yang diklaim sebagai fitrah dan puncak aspirasi spiritual, ironisnya justru menjadi salah…

2 hari ago

Agama Lahir dari Cinta, Mengapa Umat Beragama Sering Menebar Luka?

Agama, dalam hakekat terdalamnya, lahir dari cinta. Cinta kepada Yang Maha Kuasa, cinta kepada sesama,…

2 hari ago