Media sosial adalah produk hasil peradaban manusia yang patut untuk disyukuri. Banyak sekali manfaat dari media sosial yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Maka kehadiran media sosial harus disyukuri dan juga dirayakan. Meskipun begitu, ternyata banyak juga yang menyalahgunakan media sosial untuk tujuan yang negatif. Atau secara tidak sadar, turut menyebarkan perilaku yang kurang terpuji. Hal inilah yang perlu untuk dihilangkan. Jangan sampai media sosial menjadi alat untuk merenggangkan ikatan sosial antar sesama.
Menurut Haidar Bagir, saat ini kita telah memasuki “zaman kacau”. Salah satu penyebab kekacauan tersebut adalah perkembangan teknologi komunikasi massa yang bergerak di luar kendali. Di satu sisi, komunikasi massa membantu meningkatkan komunikasi umat manusia. Tetapi di sisi lainnya membuka kotak pandora yang memungkinkan orang memalskan pesan sekaligus memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi tersebut. Kekacauan ini turut melahirkan paham-paham dan gerakan radikal. Termasuk gerakan radikal keagamaan di dalam Islam (2017: 3). Media sosial termasuk dalam teknologi komunikasi massa. Oleh karena itu, kita wajib bijak dalam pemanfaatannya. Gunakan media sosial dengan sebaik-baiknya.
Shabnoor Siddiqui dan Tajinder Singh, dalam tulisan berjudul Social Media its Impact with Positive and Negative Aspects (2016: 73-74), memaparkan efek positif sosial media terhadap generasi muda. Manfaat positifnya antara lain membantu anak muda tetap berhubungan dengan pihak lain, saling tukar menukar informasi, memberikan dukungan bagi anak muda (yang sering tidak didapati dalam hubungan masyarakat tradisional), mendapatkan saran dan informasi, dan menemukan jawaban atas persoalan karir mereka. Sementara efek negatifnya antara lain semakin tidak jelas siapa pihak yang dianggap asing dan tidak, penyalahgunaan informasi di media sosial, penggunaan media sosial untuk memikat pihak lain (dalam arti yang negatif), merusak privasi pihak lain, meranggangnya ikatan dengan keluarga, mendorong penyalahgunaan gambar dan video secara tidak tepat.
Berdasarkan hal di atas, maka kita harus sadar untuk memanfaatkan media sosial demi kemaslahatan bersama. Salah satu kebaikan yang bisa dimanfaatkan dari media sosial adalah untuk merekatkan pertalian antar anak bangsa di Indonesia. Sehingga media sosial berfungsi melekatkan ukhuwah kebangsaan. Banyak hal sederhana yang bisa dilakukan. Misalnya membuat Whatsapp Grup lintas budaya. Tujuannya memperkenalkan keragaman budaya di seluruh nusantara. Secara tidak langsung, hal ini akan menimbulkan kesadaran bahwa Indonesia adalah masyarakat yang sangat majemuk. Hingga akhirnya timbul perasaan sebagai bangsa yang satu. Hal lain yang bisa dilakukan, membuat grup di media sosial yang mengumpulkan anak-anak muda yang memiliki kepedulian dan kecintaan terhadap Indonesia. Setelah dikumpulkan, bisa dibuat rencana aksi sederhana bagaimana menyebarkan paham kecintaan terhadap bangsa ini. Jangan membuat grup di media sosial yang berdasarkan kebencian atau primordialisme sempit. Sebab hal ini justru akan mengkotak-kotakan masyarakat.
Selain hal di atas, pengguna media sosial pun harus paham dengan etika dalam penggunaannya. Seperti namanya, media sosial adalah tempat berkumpulkan insan dengan beragam pandangan dan latar belakang. Sehingga pasti memiliki perbedaan antar sesama. Media sosial adalah tempat untuk menyatukan, bukan memecah belah. Jangan menampakan ego dan memaksakan pandangan kita di media sosial. Oleh sebab itu, beberapa point yang perlu diperhatikan dalam berinteraksi di media sosial adalah:
Pertama, pastikan kita tidak melakukan postingan yang mengandung unsur SARA. Contohnya melakukan fitnah terhadap kelompok etnis tertentu. Atau menjelek-jelekan ajaran agama lain. Sering sekali kita dapatkan postingan yang isinya tidak berdasarkan fakta. Jika ini dilakukan, pasti menimbulkan keresahan. Apalagi jika informasi ini terus-menerus disebarkan. Maka fitnah tersebut akhirnya berubah menjadi stereotipe. Kedua, jangan pernah merepost informasi yang belum terbukti kebenarannya. Ini adalah salah satu penyakit utama para pengguna media sosial. Sering mudah percaya begitu saja. Selain itu, banyak diantara kita yang gemar melakukan repost tanpa terlebih dahulu menelusuri kebenarannya. Akan sangat berbahaya jika kita sering merepost informasi yang cenderung menjelekan pihak lain dan menyebarkan fitnah. Secara perlahan, fitnah ini akan terus-menerus menyebar. Ketiga, kritisi segala informasi yang kita terima. Jangan percaya begitu saja dengan postingan yang diterima. Minimal lakukan penelusuran untuk mendapatkan informasi pembanding. Semoga kehadiran media sosial bisa terus menguatkan ikatan persaudaraan antar sesama anak bangsa. Sehingga tercipta kerukunan yang abadi.
Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…
Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…
Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…
Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…
Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…
Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…