Narasi

Membuka Kran Perdamaian di Ajang Asian Games 2018

Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo secara resmi telah membuka ajang pesta olahraga terbesar di Asia, yaitu Asian Games di Stadiun Utama Gelora Bung Karno pada 18 Agustus 2018 lalu. Pesta olahraga Asia ini sudah kali kedua digelar Indonesia, sebagai tuan rumah, sebelumnya pada tahun 1962. Tentu ini menjadi kebanggaan tersediri bagi bangsa Indonesia, karena pada tahun 2018 ini dipercaya untuk menggelar pesta olahraga terakbar se-Asia. Ini sekaligus pembuktian, bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dan tidak bisa diremehkan.

Pembukaan Asian Games 2018, terbukti memberikan magnet tersendiri bagi negara-negara di Asia, karena opening ceremony dikemas dengan sangat meriah dan spektakuler oleh Erick Tohir dan tim kreatif Asian Games Jakarta 2018. Tidak hayal jika kemudian tagar #OpeningCeremonyAsianGamesJakarta menjadi trending topik di beberapa negara di Asia, termasuk Korea Selatan, Malaysia, serta banyak negara lainnya. Mereka menunjukkan kekagumannya di media sosial karena opening ceremony yang luar biasa di Asian Games Indonesia.

Lepas dari itu, sebagai bangsa Indonesia, kita tentu wajib menyukseskan Asian Games ini, salah satunya dengan cara mendukung para atlit yang dipercaya berjuang untuk memenangkan pundi-pundi medali emas. Sebab, mereka sedang berjihad melalui olahraga untuk mengharumkan Negara Indonesia di kancah Asia, dan sebenarnya juga dunia. Kita juga harus yakin bahwa mereka mampu menunjukkan yang terbaik, menunjukkan bahwa Olahraga di Indonesia tidak kalah hebat dibandingkan negara-negara lain di Kawasan Asia, juga Dunia Internasional.

Membuka Kran Perdamaian Seluas-Luasnya

Ajang Asian Games 2018 ini di sisi lain memiliki banyak makna yang harus direnungkan seluruh elemen bangsa. Tidak lain adalah persaudaraan dan perdamaian. Seluruh penjuru dunia tahu bahwa Indonesia memiliki keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang bejibun jumlahnya. Dan meskipun begitu, Indonesia terkenal sebagai bangsa yang ramah dan cinta damai. Karena itu, di momen Asian Games ini, seluruh elemen bangsa harus mampu menunjukkan kelebihan tersebut, dengan cara menunjukkan persaudaraan dan perdamaian secara erat kepada sesama dan dunia.

Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Saiful Bahri, Ajang Asian Games merupakan perekat bangsa di kawasan Asia, yang akan berkembang pesat dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Atas fakta ini, Asian Games 2018 ini menjadi sangat positif dan menguntungkan bagi Indonesia. Sebab dengan menjadi tuan rumah, Indonesia akan menjadi pusat perhatian negara-negara di dunia. Karena itu, Indonesia harus mampu membuktikan sebagai bangsa yang damai, serta mampu menciptakan keharmonisan dan kondusivitas di berbagai ruang, khususnya pada momen Asian Games ini.

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana dilukiskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alenia ke-4, “…ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamian abadi, keadilan sosial…” harus dilaksanakan sebaik-baiknya dalam momen ini. Indonesia harus mampu menjadi jalan tengah terwujudnya perdamian dan persaudaraan antar sesama bangsa, juga negara-negara lain di Asia dan dunia.

Titik cerah Asian Games 2018 sebagai penyemat rasa perdamaian dan persaudaraan sudah sedikit terlihat dengan adanya fenomena dua negara yang sebelumnya tidak pernah akur, menjadi terlihat rukun. Dua negara itu adalah Korea Selatan dan Korea Utara. Pada Ajang Asian Games ini, mereka melebur menjadi satu negara dengan nama Korea, untuk mengikuti tiga cabang olahraga yang dilombakan di Asian Games. Tentu ini menjadi prestasi bagi kedua negara sekaligus kejutan bagi seluruh dunia, terutama Indonesia sebagai tuan rumah.

Berdasarkan fenomena di atas, kita akan mengerti bahwa Ajang Asian Games ini yang dicari bukan hanya kemenangan dalam bentuk medali, melainkan kemenangan wibawa bangsa. Sebab itu, kalah atau menang jadikan hal biasa dalam sebuah pertandingan. Yang paling penting adalah para atlit mampu menunjukkan sportivitas dalam bermain, kerja keras, kejujuran, serta tanggung jawab dalam permainan. Dan yang lebih penting lagi, pada momen Asian Games ini Indonesia mampu membawa keharmonisan, perdamaian, dan persaudaran semua negara di Asia. Wallahu a’lam bi al-shawaab.

Muhammad Ali Fuadi

Recent Posts

Riwayat Pendidikan Inklusif dalam Agama Islam

Indonesia adalah negara yang majemuk dengan keragaman agama, suku dan budaya. Heterogenitas sebagai kehendak dari…

18 jam ago

Hardiknas 2024: Memberangus Intoleransi dan Bullying di Sekolah

Hardiknas 2024 menjadi momentum penting bagi kita semua untuk merenungkan dan mengevaluasi kondisi pendidikan di…

18 jam ago

Sekolah sebagai Ruang Pendidikan Perdamaian: Belajar dari Paulo Freire dan Sekolah Mangunan Jogjakarta

Bila membicarakan pendidikan Paulo Freire, banyak ahli pendidikan dan publik luas selalu merujuk pada karya…

18 jam ago

Buku Al-Fatih 1453 di Kalangan Pelajar: Sebuah Kecolongan Besar di Intansi Pendidikan

Dunia pendidikan pernah gempar di akhir tahun 2020 lalu. Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung, pada…

18 jam ago

4 Mekanisme Merdeka dari Intoleransi dan Kekerasan di Sekolah

Masa depan bangsa sangat ditentukan oleh mereka yang sedang duduk di bangku sekolah. Apa yang…

1 hari ago

Keterlibatan yang Silam Pada yang Kini dan yang Mendatang: Kearifan Ma-Hyang dan Pendidikan Kepribadian

Lamun kalbu wus tamtu Anungku mikani kang amengku Rumambating eneng ening awas eling Ngruwat serenging…

1 hari ago