“Permohonanku kepada Allah SWT ialah saudara-saudara bisa membaca di dalam dada Bung Karno memohon kepada Allah SWT supaya Negara Republik Indonesia tetap berdasarkan Pancasila” Ir. Sukarno (1901-1970)
Ungkapan Ir. Sukarno tersebut merupakan bukti keseriusannya dalam mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sejarah mencatat jika terbentuknya Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara melalui proses yang cukup panjang. Nilai-nilai Pancasila berasal dari rahim bangsa Indonesia sendiri, manifestasi dari adat istiadat dan kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh para pendiri bangsa dalam sidang BPUPKI, Panitia Sembilan, sidang PPKI, Pancasila diangkat sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup dan sebagai ideologi negara.
Ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara meninggalkan jejak sejarah yang teringat kuat dalam setiap pikiran masyarakat Indonesia. Pancasila selain sebagai dasar negara juga merupakan Jati diri bangsa dan negara Indonesia. Pada hakikatnya Pancasila bersumber pada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang melekat kuat pada bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Ir. Sukarno sebagai penggagas Pancasila sendiri dalam beberapa pidatonya menyampaikan “Apa yang aku perbuat hanyalah menggali lagi mutiara lima dari bumi Indonesia itu, dan mutiara lima ini aku persembahkan kepada bangsa Indonesia yang berupa lima dasar daripada Pancasila.” Hal tersebut menunjukkan bahwa Ir. Sukarno dan para pendiri bangsa yang lain menggali Pancasila sebagai dasar negara ialah karena Pancasila merupakan cerminan asli bangsa Indonesia.
Sebagai bangsa yang masih menikmati indahnya persatuan kita wajib bersyukur. Racikan Ir.Sukarno dan pendiri bangsa yang lain sangat pas dengan kondisi masyarakat Indonesia. Oleh karenanya Pancasila tidak diragukan lagi dalam mempersatukan bangsa Indonesia. Indonesia dapat menjadi percontohan dalam merawat perbedaan menjadi persatuan dengan Pancasila. Perbedaan yang banyak dimiliki Indonesia dari mulai suku, adat, ras dan antar golongan dapat berjalan beriringan sehingga menjadikan perbedaan tersebut sebagai jalan pemersatu bangsa yang kokoh dan tidak mudah digoyahkan.
Bangkitkan Semangat Pancasila
Semangat berPancasila harus dibangkitkan dan digelorakan kembali. Menjadikan jati diri bangsa untuk membangun dan membangkitkan lagi persatuan antar sesama anak bangsa. Ir. Sukarno pernah berpesan “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”. himbauan Ir. Sukarno tersebut mungkin sedang kita rasakan saat ini. Oleh karenannya dengan modal yang telah para pendiri bangsa ini tinggalkan kepada kita, sudah seharusnya kita dapat merwat warisan tersebut dengan baik.
Bangsa Indonesia perlu memperkuat lagi serta mendalami sila-sila Pancasila dan nilai yang terkandung di dalamnya. Melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Unit Kerja Presiden Pembina Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dapat menjadikan bangkitnya nilai kehidupan dalam berbangsa dan bernegara dengan semangat Pancasila. Pancasila merupakan sebuah pondasi dalam berbangsa dan bernegara. Jika pondasi itu sudah kuat dan kita sudah memahami serta mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila maka kita tidak akan mudah untuk digoyahkan oleh budaya asing terlebih lagi oleh ideologi dan ajaran yang berbau adu domba, menyalahkan yang lain, radikal dan terorisme.
Semangat Ir. Sukarno dalam berPancasila dan mewujudkan trilogi persatuan, kemerdekaan dan perdamaian telah tercapai dan kita nikmati saat ini. Masyarakat Indonesia dengan segala perbedaan dari mulai sosial hingga agama mampu bersatu meraih kemerdekaan. Sekarang tinggal kita para generasi penerus bangsa dalam meneruskan perjuangan Ir. Sukarno dan para pejuang bangsa yang lain dalam mewujudkan persatuan dan perdamaian di Indonesia. Kemerdekaan Indonesia diraih bukan dengan perpecahan namun dengan semangat persatuan dan mempersatukan setiap elemen bangsa. Sehingga akan terwujud Indonesia yang damai dan sejahtera. Mari bersama kita bergandengan tangan utuk terus bersatu padu mewujudkan Pancasila sebagai jalan pemersatu bangsa.
Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…
Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…
Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…
Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…
Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…
Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…