Editorial

Ramadan Rahmatan Lil Alamin

Habibi ya Muhammad
Atayta bissalami wal huda, Muhammad
Habibi ya, ya Muhammad
Ya rahmatan lil’alameena ya Muhammad

Demikian lirik lagu Maher Zain yang berjudul Rahmatun Lilalameen yang sangat merdu dan menyejukkan. Lagu yang memberikan warna tersendiri di bulan Ramadan 2023. Ya, lirik lagu menyentuh yang menjabarkan tentang kecintaan seorang hamba terhadap Nabi yang membawa inspirasi dan misi damai sebagai  rahmat bagi semesta Allah.

Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Demikian ditegaskan Allah dalam al-Quran. Islam adalah agama rahmat sebagai bentuk ajaran yang dibawa Rasulullah kepada umat manusia. Allah menyebut rahmatan lil alamin yang berarti tidak hanya umat manusia, tetapi semesta alam.

Islam hadir menjadi penyejuk di tengah teriknya kehidupan sosial yang diskriminatif, penuh amarah, dendam dan kekerasan. Islam muncul sebagai sinar pencerah di tengah masa-masa kelam dan gelap gulita umat manusia yang tidak mampu menggunakan akal sehat. Islam dengan ajarannya adalah rahmat yang memberikan kasih sayang kepada seluruh umat manusia tanpa melihat kelas sosial, suku bangsa, etni dan agama.

Jika melihat misi kerasulan ini, sesungguhnya Islam dan begitu ajarannya adalah rahmatan lil alamin. Ajaran Islam memang tidak wajib dan tidak sah dikerjakan oleh selain umat Islam, tetapi praktek ajaran itu berdampak menjadi rahmat bagi umat manusia.

Shalat memang bukan kewajiban bagi non muslim, tetapi sejatinya dan seharusnya shalat menjadi rahmat bagi umat manusia. Begitu pula puasa adalah rahmat bagi seluruh umat manusia. Ramadan adalah rahmatan lil alamin.

Ramadan bukan menjadi pengekang bagi umat manusia, tetapi menjadi rahmat bagi umat Islam dan juga bagi non muslim. Ramadan bukan menjadi ancaman bagi non muslim, tetapi justru harusnya menjadi penyejuk dan pencerah bagi mereka. Dampak orang berpuasa harus menjadi rahmat bagi semesta.

Dalam beberapa pendapat ulama zakat fitrah dengan melihat keumuman lafadz penerima zakat fitrah dalam Al-Quran bisa pula diberikan kepada mereka yang sangat membutuhkan, tanpa melihat latar belakang agama. Zakat memberikan berita gembira tidak hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi non muslim. Itulah rahmatan lil alamin.

Jangan jadikan Ramadan menjadi pengumbar ego umat Islam yang harus selalu dihormati selama berpuasa. Justru Ramadan mengajarkan umat Islam menghormati mereka yang tidak berpuasa. Puasa mengajarkan kehormatan bukan menuntut hormat.

Mari jadikan Ramadan dengan rangkaian ritual, kegiatan sosial dan tradisi yang mengiringinya hingga perayaan Idul Fitri sebagai bentuk rahmat bagi seluruh umat manusia dan bagi semesta alam. Hadirkan cahaya Islam yang indah, jernih dan sejuk melalui Ramadan. Ramadan yang dinantikan seluruh umat manusia dan akan ditangisi seluruh umat ketika berakhir.

This post was last modified on 19 April 2023 3:03 PM

Redaksi

Recent Posts

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

11 jam ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

11 jam ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

11 jam ago

Politik dan Kesucian: Menyimak Geliat Agama di Pilkada 2024

Dunia politik, pada dasarnya, adalah sebuah dunia dimana orang menjadi paham akan manusia dengan segala…

11 jam ago

Potensi Ancaman Pilkada 2024; Dari Kekerasan Sipil ke Kebangkitan Terorisme

Sebuah video rekaman detik-detik “carok” di Sampang, Madura beredar di media sosial. Kekerasan itu terjadi…

1 hari ago

Mencegah Agenda Mistifikasi Politik Jelang Pilkada

Dalam ranah politik jelang Pilkada 2024, kita dihadapkan pada fenomena yang mengkhawatirkan, yakni potensi meningkatnya…

1 hari ago