Narasi

Siskamling Medsos : Wujudkan Hidup Sehat Tanpa Hoax

Budayawan senior Jaya Suprana pernah mengatakan “ pemberitaan di masa depan, akan berada di pundak media online, bukan lagi milik media cetak.” Dan itu sangat relevan untuk saat ini, banyak beberapa media cetak yang gulung tikar dan beralih pada media online. Media sosial merupakan kebutuhan masyarakat yang tidak bisa dikesampingkan, bahkan membaca berita dan cerita di medsos merupakan tren masyarakat saat ini.

Selain menjadi sumber untuk menggali informasi, para pengguna medsos juga memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat. Kebebasan berpendapat sudah terbiasa kita lihat di medsos, namun kebiasan menggunakan kebebasan berpendapat tersebut dapat menimbulkan hoax. Para pengguna medsos mudah terpengaruh bahkan sangat mudah menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Sehingga dapat menimbulkan kerugian.

Hendaknya pengguna medsos senantiasa berhati-hati terhadap pemberitaan yang bertebetebar di ruang maya. “Berita itu kan muhtamilun baina shidqi wal kidzbi. Berita itu pasti ada kemungkinan benar dan ada kemungkinan salah. Berita yang diterima harus ditelaah, dikonfirmasi kebenarannya dan tidak mudah untuk membagikan berita apapun yang diterima. Langkah yang bisa ditempuh ialah dengan bertanya langsung kepada ahlinya, sehingga kita bisa memahami tentang suatu informasi.

Menurut Australian Radio,kebohongan dalam dunia maya sudah terjadi sejak awal terbentuknya world.wide. web(www). Kini pun kehadiran media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan media sosial lain menjadi penyebab utama hoax bisa tersebar lebih cepat. Hoax dibuat oleh seseorang atau sekelompok dengan tujuan yang beragam. Banyak  tujuan pengguna internet untuk membuat hoax, yaitu mulai dari yang main – main, agitasi yang bersifat menghasut, politik, propaganda dan kepentingan yang berorientasi kepada ekonomi.

Baca juga :  Gotong Royong Dalam Siskamling Medsos: Upaya Menuntun Media Sosial Ke Jalan Damai

Hoax selain sebagai alat penipuan publik, juga memiliki banyak dampak negatif. Di antaranya ialah membuang waktu, apalagi bagi para pengguna medsos yang berstatus pelajara, mahasiswa. Pengaruh hoax terhadap individu adalah bila indivisdu tersebut menghabiskan waktu untuk membaca dan membahsa berita hoax dalam kurun waktu yang lama.

Berita hoax  adalah penyebab terjadinya perpecahan dan konflik. Memberikan hoax menjadi salah satu kebiasaan yang merugikan bagi para pengguna sosial, khusunya berdampak kepada pengguna media sosial yang awam terhadap pemberitaan yang belum pasti terbukti kebenarannya.

Dalam Muqaddimah tersebut, Ibnu Khaldun dijelaskan “kebohongan” dan pentingnya manusia menemukan jalan untuk menghadapinya agar tak terlalu jauh memengaruhi kebenaran historical information atau fakta sejarah. Ibnu Khaldun menganggap hoax atau  kebohongan itu sendiri adalah hal yang tak bisa dihindari dalam perkembangan zaman. Ia secara alami memengaruhi derajat kebenaran sebuah informasi sejarah.

Berita hoax yang belakangan ini menghiasi media adalah fenomena ekuinoks. Banyak yang menanggapi serius soal fenomena tersebut. Disinilah letak merugikan dari adanya pemberitaan soal fenomena ekuinoks, masyarakat akhirnya menyikapi dan mempersoalkan dengan serius berita yang tidak sama sekali berguna.

Hoax menjadi ancaman bagi kehidupan nyata. Hoax sudah tidak bisa diterima dan pengadaan nya harus sangat dikurangi. Dampak  hoax sangat merugikan bagi para pengguna media sosial. Bahkan  menjerat para pengguna medsos pada jurang perpecahan dan konflik.

Tidak maksimalnya penegakan hukum dan kurang efektifnya penangan kasus tertentu, dapat dijadikan indikasi penyebab maraknya hoax.Pemerintah dinilai lambat dan tidak sigap dalam merespon berbagai macam isu yang muncul. Hoax diawali oleh opini publik yang memihak tanpa ada suatu kebenaran yang jelas dan opini publik tersebut tidak dapat dibendung dan dikendalikan oleh pemerintah.

Langkah yang perlu kita lakukan untuk menghentikan penyebaran hoax, adalah dengan cara memulai kesadaran diri akan bahaya hoax, dan tidak memproduksi hoax baru.  Dengan menyadari bahaya  hoax dan dampak negatif nya untuk publik, menjadikan kita sadar bahwa membuat konten hoax dapat menimbulkan kerugian untuk diri sendiri dan orang lain. Sudah saatnya yang sehat tidak diam saja. Maka tiada lain kecuali satu kata Lawan Hoax. Demi terwujudnya hidup sehat tanpa hoax.

M Abdul Kholiq Suhri

View Comments

Recent Posts

Pesan Damai yang Dirawat Pasca Kunjungan Paus Fransiskus

Dalam era di mana keberagaman sering kali menjadi sumber ketegangan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia…

9 jam ago

Sebuah Kajian Teks Al-Qur’an: Mengapa Indonesia yang Mayoritas Muslim Selalu Jadi Perhatian Paus?

Pada Jum’at 6 September 2024, Paus Fransiskus resmi mengakhiri kunjungan apolistiknya di Indonesia. Setelah ini,…

9 jam ago

Ibrah Bersejarah di Balik Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

September 2024 mungkin layak dikenang sebagai bulan cukup bersejarah tahun ini. Ya, Paus Fransiskus datang…

9 jam ago

Pemetaan Narasi Azan Menjadi Running Text : dari Islamofobia, Penistaan Islam hingga Negara Kafir

Pagi ini, Kamis, 5 September 2024, muncul broadcast dengan mengatasnamakan Gerakan Mematikan TV dari Pukul…

1 hari ago

Deklarasi Istiqlal: Komitmen Paus Fransiskus dan Indonesia Cegah Dehumanisasi dan Eksploitasi Agama

Pada Kamis (5/9/2024) Masjid Istiqlal Jakarta menjadi saksi dialog lintas agama. Momen ini ditandai dengan…

1 hari ago

Refleksi Kesuksesan Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus di Indonesia : Bukti Indonesia Miniatur Dunia yang Multikultural

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi momen bersejarah yang menandai komitmen kuat Vatikan dalam membangun…

1 hari ago