Narasi

Teleology Akhlaki sebagai “Cyber Security” dari Paham Radikal

Marshal McLuhan dalam teori medianya telah memprediksi bahwa kemajuan teknologi di era revolusi industri 04 ini, akan menjadi indra utama manusia (the extensions of man). Bahwa apa yang disebut sebagai kebenaran baru adalah persepsi-persepsi setiap orang yang akan dipengaruhi oleh media utama tersebut. Ini adalah fakta dalam realitas sosial kita yang saat ini sering memunculkan fitnah, kejahatan mental, serta doktrin radikal yang terus diproduksi besar-besaran di dunia maya. Tanpa kita sadari bahwa kebenaran akan mengarahkan kepada kehancuran komunitas sosial reality kita. Yang tampak jelas akan menjadi buram, dan bahkan yang buram akan tampak transparan.

Kita tahu bahwa “radikalisme” agama yang banyak diproduksi di sosial media merupakan cara bagaimana mengubah persepsi rasio setiap orang tentang kebenaran dalam Islam. Sehingga apa yang kita sebut sebagai “cyber security” adalah upaya mencegah persepsi-persepsi kebenaran yang akan memicu kehancuran sosial tersebut. Karena dia mampu mengubah tatanan sosial kebudayaan dalam rasio-rasio baru di antara semua indra manusia di dunia. Mereka diarahkan ke dalam budaya tertentu. Budaya itu adalah sebuah “kebenaran tanpa nilai”. Maka fungsi akhlak adalah pembentuk (jaringan) yang akan memancarkan sinyal-sinyal kebenaran yang mampu mengantarkan kepada satu jalan yaitu “kebijaksanaan”.

Karena satu-satunya sistem yang akan menjaga tatanan nilai kemanusiaan kita adalah akhlak yang akan terus membentuk Character Building di era kebenaran baru tersebut. Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh kepada kita semua. Bahwa belia selalu menutupi keburukan orang lain dengan berbagai macam cara agar keburukan tersebut tidak terbongkar dan menjadi fitnah. Beliau selalu bertutur dengan jujur, sopan, dan penuh dengan etika. Alasan logis yang dapat kita ambil saat ini, agar tidak mudah menyakiti perasaan orang lain dengan omongan, sindiran, baik di status twitter, wa, Instagram, facebook, dan sosial media lainnya.

Baca Juga : Akhlakul Karimah, Kesalehan Transformatif dan Kesadaran Humanis

Begitu juga beliau dalam memperjuangkan agama Islam dengan akhlak baik. Karena kekerasan bukan solusi. Karena kekerasan dan pembantaian adalah kejahatan kemanusiaan. Maka ada dua sinyal dalam akhlak yang akan memancar sebagai pelindung diri dan juga sebagai media untuk berupaya melindungi orang yang ada di sekitar kita. Misal, dalam akhlak bahwa apa yang disebut sebagai toleransi, rendah hati, menjaga omongan, serta selalu bersikap baik kepada setiap orang merupakan pelindung diri bagi dia agar tidak mudah dipengaruhi oleh media apa pun yang ingin berusaha mengubah persepsi rasio dalam dirinya.

Karena pembentukan suatu budaya atau perubahan suatu budaya yang telah dipengaruhi media tersebut sejatinya tidak memiliki kebiasaan tersebut. Setidaknya kita bisa memiliki sistem ukuran analisis logis. Karena akhlak sebuah tolak ukur bagaimana kita dalam melihat kebenaran tersebut. Kita akan melihat sebuah kebenaran itu apakah hanya merugikan orang lain tidak. Jika pesan kebenaran yang dibawa adalah pemicu kehancuran kebersamaan, persatuan. Maka niscaya kebenaran itu akan tertolak oleh sistem akhlak yang selalu menjaga aib orang lain atau demi menjaga keberlangsungan hidup yang lebih damai.

Nabi Muhammad SAW telah mengenalkan kepada kita semua tentang sebuah kebenaran yang hakiki yaitu akhlak yang baik. Karena kebenaran ini akan mereduksi kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual kita. Karena kecerdasan-demi kecerdasan akan diarahkan ke dalam kebenaran dalam setiap perbuatan yang sangat bijaksana. Kemanusiaan akan terbangun dengan kita memiliki akhlak yang baik. Fitnah yang mampu memicu konflik akan terhindarkan dalam kehidupan kita dengan kepribadian yang berakhlak. Dan bahkan semangat kebersamaan akan terbentuk dalam setiap hal.

Karena akhlak yang baik akan membuka pikiran, hati, jiwa, serta pikiran kita yang akan terus jernih. Kita akan bisa menyikapi dengan bijak setiap dinamika sosial yang terjadi. Akhlak yang baik akan mengarahkan kepada satu jalan kebenaran yaitu kebijaksanaan dalam menyikapi hidup, terutama problematika kebangsaan kita saat ini yang terhimpit dalam persoalan kejahatan-kejahatan yang mewabah tak terlihat. Jangan biarkan radikalisme agama merajalela. Dia akan membawa kebenaran baru yang penuh dengan fitnah, kekejaman, dan kerusakan sosial.

Saiful Bahri

View Comments

Recent Posts

Pentingnya Etika dan Karakter dalam Membentuk Manusia Terdidik

Pendidikan memang diakui sebagai senjata ampuh untuk merubah dunia. Namun, keberhasilan perubahan dunia tidak hanya…

1 hari ago

Refleksi Ayat Pendidikan dalam Menghapus Dosa Besar di Lingkungan Sekolah

Al-Qur’an adalah akar dari segala pendidikan bagi umat manusia. Sebab, Al-Qur’an tak sekadar mendidik manusia…

1 hari ago

Intoleransi dan Polemik Normalisasi Label Kafir Lewat Mapel Agama di Sekolah

Kalau kita amati, berkembangbiaknya intoleransi di sekolah sejatinya tak lepas dari pola normalisasikafir…

1 hari ago

Konsep Islam Menentang Tiga Dosa Besar Dunia Pendidikan

Lembaga pendidikan semestinya hadir sebagai rumah kedua bagi peserta didik untuk mendidik, mengarahkan dan membentuk…

2 hari ago

Pemaksaan Jilbab di Sekolah: Praktir yang Justru Konsep Dasar Islam

Dalam tiga tahun terakhir, kasus pemaksaan hijab kepada siswi sekolah semakin mengkhawatirkan. Misalnya, seorang siswi…

2 hari ago

Memberantas Intoleransi dan Eksklusivisme yang Menjerat Pendidikan Negeri

Dua tahun lalu, seorang siswi SDN 070991 Mudik, Gunungsitoli, Sumatera Utara, dilarang pihak sekolah untuk…

2 hari ago