Keagamaan

Tips Al-Qur’an dalam Membangun Bangsa yang Bersih dari Radikal-Intolerant di Tahun 2023

Saya rasa, peradaban bangsa ini akan selamat/terhindar dari virus radikal-intolerant. Jika, kita mengikuti kebenaran Al-Qur’an yang sejati. Sebagaimana, ada beberapa ayat di dalam Al-Qur’an yang harus kita jadikan prinsip di tahun 2023 ini.

Cobalah kita pahami, sekaligus renungkan dan ikuti kebenaran (QS. Al-An’am:108). Bahwasanya: “Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah SWT, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan”.

Ayat di atas, sebetulnya telah memberikan sebuah peringatan akar munculnya (intoleransi) itu. Yaitu dipengaruhi oleh sikap memaki, mencaci, melecehkan, menodai dan bahkan mengusik kepercayaan agama lain. Ini adalah sumber dari munculnya intoleransi yang harus kita jauhi dan merupakan perintah Al-Qur’an yang harus diikuti.

Kebenaran ayat di atas mengacu ke dalam aturan bagi kita. Untuk tidak melakukan segala perbuatan yang bisa membuat konflik, permusuhan dan kebencian antar umat agama lain. Yaitu jangan memaki kepercayaan agama lain. Ini adalah kebenaran final, mutlak kita ikuti dan harus menjadi sandaran beragama di tahun 2023 nanti.

Selain ayat di atas, ada pula kebenaran Allah SWT di dalam potongan (QS. Ali-Imran:103). Bahwasanya: “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (Agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi saudara, sedangkan (ketika itu)  kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapatkan petunjuk”.

Ayat di atas sebetulnya telah memberi sebuah clue-etis. Bahwa, siapa-pun yang berpegang-teguh pada kebenaran agama, pastilah kita tidak akan berpecah-belah. Karena, kebenaran ayat di atas menjadi satu kemutlakan bagi kita untuk tidak merasa benar dan mereduksi segala perbedaan-perbedaan. Sebab, kita berbeda adalah sunnatullah yang harus kita jaga dan jangan berpecah-belah dengan mengatasnamakan apa-pun.

Bahkan, Allah SWT dalam ayat di atas sangat menyindir kita dengan mengingat di masa Jahiliah. Hal ini sebagai satu kesadaran penting bahwa perpecahan dan hidup dalam konflik adalah bukti bahwa kelamnya zaman kebodohan yang harus dihindari. Tentu dengan adanya kebenaran agama inilah seharusnya menjadi satu kesadaran penting bagi kita untuk membangun pola beragama yang bisa menjaga hubungan sosial-keragaman yang tolerant di tahun 2023.

Dalam ayat lain, ada satu kebenaran Al-Qur’an yang membantah sebuah argument bahwa non-Islam itu musuh. Hal ini dijelaskan dalam (QS. Al-Mumtahanah:8) bahwasanya: “Allah SWT tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil”.

Ini adalah kemutlakan bagi kita untuk kita bangun di tahun 2023. Untuk berbuat adil, berbuat kebaikan dan tentunya menjaga prinsip kebangsaan di tengah kemajemukan. Sebab, ini adalah perintah-Nya dan ini masuk dalam kategori (yang dicintai-Nya). Jadi, ikuti kebenaran ayat tersebut niscaya peradaban kita bersih dari sikap radikal-intolerant.

Semua ayat di atas, akan dikuatkan ke dalam kebenaran sebuah clue-korelatif sebuah ketetapan-Nya yang termaktub (QS. Al-Hujurat:13). Bahwasanya: “Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulai di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti”.

Kalau kita renungkan, ayat di atas sangatlah korelatif dengan prinsip kebangsaan yang kita miliki di negeri ini. Bahwa, sebuah kemajemukan adalah kehendak-Nya dan ini harus dijaga dengan baik. Sebagaimana, kita di negeri ini perlu merawat ideologi bangsa layaknya Pancasila, merawat Kebhinekaan, NKRI dan UUD 1945. Karena itu bagian dari prinsip Al-Qur’an yang harus dikuti di tahun 2023 ini. Selamat Tahun Baru2023.

This post was last modified on 6 Januari 2023 2:05 PM

Amil Nur fatimah

Mahasiswa S1 Farmasi di STIKES Dr. Soebandhi Jember

Recent Posts

Demistifikasi Agama dan Politik Inklusif untuk Kemanusiaan

Agama dan politik di Indonesia selalu menjadi isu yang sensitif sekaligus penting. Keduanya memiliki kekuatan…

2 hari ago

Merawat Hubungan Agama dan Politik yang Bersih dari Politisasi Agama

Sesungguhnya, agama tidak pernah bertentangan dengan politik. Agama dan politik itu sifatnya integratif. Agama dapat…

2 hari ago

Agama (Tidak) Bisa Dipisahkan dalam Politik?

Pada mulanya politik adalah sebuah jalan untuk mencapai tujuan yang mulia. Politik adalah seni untuk…

2 hari ago

Ruang Maya Sehat, Demokrasi Kuat

Menjelang Pilkada Serentak 2024, ruang digital di Indonesia menjadi semakin sibuk. Media sosial, yang telah…

3 hari ago

Mencegah Mudharat “Jualan Agama” Pada Pilkada 2024

Tahun 2024 adalah tahun politik. Pesta demokrasi melalui Pemilu telah. Kini masyarakat siap menyambut pemilihan…

3 hari ago

Prinsip Teo-Antroposentrisme Kuntowijoyo, Jembatan antara Dimensi Ilahi dan Realitas Sosial

Kelompok konservatif seperti Hizbut Tahrir Indonesia selalu menjadikan agama sebagai palang pintu terakhir segala problematika…

3 hari ago